Fimela.com, Jakarta Saat berkencan, beberapa orang cenderung memaklumi perbuatan buruk yang dilakukan oleh pasangannya atau bahkan menolak untuk menyadari hal itu. Padahal hal tersebut bisa menjadi tanda-tanda hubungan sedang dalam bahaya, atau yang disebut juga dengan red flag.
Di semua konteks, istilah “red flag” atau bendera merah menandakan harus berhenti. Sementara dalam hubungan, psikolog klinis Dr. Wendy Walsh, PhD menjelaskan bahwa red flag berarti hubungan tersebut sudah tidak sehat dan cenderung toxic.
“Dalam hubungan, tanda bahaya red flag adalah tanda bahwa orang tersebut mungkin tidak dapat memiliki hubungan yang sehat,” jelas Dr. Wendy dikutip Very Well Mind.
Advertisement
Artinya, red flag menjadi pertanda bahwa sebuah hubungan harus segera disudahi. Memaksa untuk dilanjutkan, justru bisa menyiksa batin maupun fisik. Bahkan berisiko terjerumus ke dalam hubungan toxic, yang pada akhirnya merugikan diri sendiri.
Nah, ada beberapa ciri-ciri red flag pada pasangan yang harus kamu waspadai. Kamu bisa melihat red flag ini sejak di awal hubungan. Apa saja? Yuk, simak.
Advertisement
1. Love Bombing
Istilah love bombing belakangan ramai di media sosial usai mencuatnya kasus KDRT yang menimpa selebritas Tanah Air. Love bombing sendiri merupakan upaya seseorang dalam mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan perhatian dan afeksi yang berlebihan.
Love bombing bisa berupa pujian berlebihan, terlalu sering quality time, hingga memberikan hadiah terus-terusan. Pada intinya, love bombing dilakukan secara berlebihan dalam waktu yang sangat cepat.
Tujuan pelaku bukan hanya membuat kamu merasa dicintai, tetapi juga membuat kamu merasa ketergantungan atau merasa bersalah jika tak memenuhi keinginannya. Jika pelaku melakukan sebuah kesalahan seperti selingkuh, dia akan mengungkit kembali pemberiannya hingga membuat kamu merasa bersalah dan berusaha memakluminya.
2. Kekerasan Fisik
Pasangan yang melakukan kekerasan kepada kamu atau bahkan hewan bisa menjadi tanda bahaya serius. Ini menunjukkan bahwa dia belum bisa menyalurkan emosi dengan benar. Dalam beberapa kasus, itu juga menjadi indikasi bahwa dia kurang berempati pada orang lain dan tak menutup kemungkinan kekerasan tersebut akan terjadi lagi di masa depan.
Advertisement
3. Pelecehan Verbal dan Emosional
Selain pelecehan fisik, pelecehan verbal dan emosional juga merupakan tanda bahaya besar dalam hubungan. Dalam hubungan yang sehat sejatinya saling mendukung dan mendorong satu sama lain.
Namun jika pasangan kamu mengejek fisikmu, pilihan busanamu, atau bahkan pilihan kariermu, itu artinya dia meremehkan dan merendahkanmu, Sahabat Fimela.
4. Punya Riwayat Selingkuh
Hubungan membutuhkan kepercayaan agar bisa berhasil. Jika pasangan kamu memiliki riwayat perselingkuhan , penting untuk berhati-hati.
Bahkan jika pasanganmu telah menunjukkan perubahan, kamu harus bertanya pada diri sendiri apakah kamu merasa nyaman melanjutkan hubungan tersebut, mengetahui bahwa dia memiliki riwayat perselingkuhan?
Beberapa orang mungkin tidak terganggu dengan hal ini, tetapi jika ya, maka ketahuilah faktor ini akan memengaruhi kemampuan kamu untuk mempercayai pasangan sepenuhnya.
Advertisement
5. Posesif
Sedikit kecemburuan mungkin merupakan hal yang wajar terjadi, tetapi jika sikap posesif pasangan kamu dikaitkan dengan kemarahan, ancaman, narsisme, itu adalah tanda bahaya.
“Seseorang yang mencoba mengendalikan atau mengisolasi kamu dari teman atau keluarga jelas tidak baik. Hati-hati dengan segala bentuk manipulasi,” imbuh Psikoterapis Anette Nuñez, M.S., Ph.D.
6. Gaslighting
Gaslighting merupakan jenis manipulasi yang membuat korban ragu terhadap dirinya sendiri. Ciri-ciri orang yang gaslighting bisa berupa suka berbohong, memutarbalikan fakta, menuduh atau bereaksi berlebihan.
Taktik manipulatif ini dilakukan agar kamu merasa bersalah. Ini juga termasuk pelecehan emosional yang bisa mengganggu kondisi mental.
Advertisement
7. Menurunkan Harga Diri
Termasuk ke pelecehan verbal dan emosional, pasangan yang suka merendahkan diri kamu merupakan tanda bahaya. Nuñez mengatakan, bukanlah kepentingan terbaik kamu untuk menjalin hubungan dengan siapapun yang membuat kamu merasa kurang.
8. Alkoholisme dan Ketergantungan Narkoba
Ada banyak penelitian yang menyebut bahwa pecandu alkohol berkaitan dengan perilaku kekerasan. Jika dia tidak bisa mengontrol jumlah konsumsi alkoholnya, bagaimana dia bisa mengontrol kehidupannya sendiri?
Begitu pula bagi pengguna obat terlarang. Jika sudah kecanduan, akan sulit bagi dia menjalin hubungan yang sehat.
Advertisement
9. Sering Memanfaatkanmu
Memang tak ada aturan pihak laki-laki yang harus selalu membayar saat kencan. Namun, bagaimana jika dia selalu minta dibayari saat kencan? Atau bahkan dia sering meminjam uangmu dan memintamu untuk membelikan sesuatu untuknya? Ini jelas-jelas kamu sudah dimanfaatkan olehnya.
Meski kamu rela memberikannya atas dasar cinta, hal itu tidak boleh dibenarkan, Sahabat Fimela. Pasangan yang benar-benar mencintaimu pasti akan selalu menghargaimu. Coba kenali value dirimu sendiri, apakah kamu memang pantas terus menerus diperlakukan seperti itu oleh kekasihmu? Jangan mau dimanfaatkan oleh orang yang sebenarnya tak benar-benar mencintaimu.
10. Tarik Ulur
Seseorang yang suka melemparkan perhatian, seperti mengirimkan pesan terus menerus maupun pergi hangout dengan orang yang disukainya meski ia tidak punya keinginan untuk berhubungan lebih lanjut bisa menjadi tanda red flag.
Ciri-ciri orang seperti ini disebut juga sebagai breadcrumbing. Pelaku breadcrumbing ini cenderung akan menghilang dan seolah tidak terjadi apa-apa jika targetnya menunjukkan ketertarikan. Jika kamu berada dalam siklus ini, sebaiknya tak usah menanggapi si breadcrumber.