Fimela.com, Jakarta Menikah mungkin menjadi tujuan akhir setiap hubungan cinta yang serius. Setiap orang memang dilahirkan sendirian, namun setiap orang pasti membutuhkan pasangan dalam hidupnya. Membangun hubungan pernikahan juga tidak mudah, ada banyak faktor yang menjadi variabel sebuah hubungan cinta langgeng dan bahagia. Setiap orang mungkin punya definisinya masing-masing tentang seperti apa pernikahan bahagia itu. Tapi mungkin beberapa orang setuju bahwa menjalani bulan madu mampu mempengaruhi kebahagiaan pernikahan.
Advertisement
Melakukan ini tingkatkan kebahagiaan dalam pernikahan
Sebuah survei yang dilakukan oleh Honeyfund menemukan bahwa bulan madu menjadi salah satu indikator penting yang memengaruhi kepuasan dan kebahagiaan dalam pernikahan. Survei yang melibatkan seribu orang Amerika yang sudah menikah ini menemukan bahwa perjalanan bersama pasangan ini merupakan sesuatu yang tidak boleh dilewatkan.
Diketahui, sebanyak 59% pasangan yang telah menikah selama 11 tahun atau lebih merasa lebih puas dan menilai pernikahan mereka dengan "Luar biasa" karena menjalani bulan madu. Sedangkan hanya 35% pasangan yang telah menikah selama 11 tahun atau lebih merasa bahagia dan menilai pernikahannya sebagai "Luar biasa" ketika mereka tidak melakukan bulan madu.
Pentingnya bulan madu dalam pernikahan
Hasil ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan karena ada momen kebersamaan dan keterikatan hati ketika pasangan cinta melakukan bulan madu. Ketika itu tidak dilakukan, ada sesuatu yang terasa kurang lengkap dilakukan sebagai pasangan setelah menikah. Bagi banyak orang, bulan madu adalah waktu bagi pasangan untuk menikmati waktu berduaan dan merayakan kehidupan baru yang telah mereka mulai bersama.
Faktanya, menghabiskan waktu berkualitas bersama (quality time) merupakan salah satu dari lima bahasa cinta utama yang dibutuhkan semua orang dalam menjalani hubungan cinta. Jadi, bulan madu bisa jadi salah satu penentu kebahagiaan pernikahan dan sebaiknya memang tidak diabaikan setelah menikah.
#Women for Women