Fimela.com, Jakarta Tidak pernah mudah menikah dengan seseorang yang rentan terhadap rasa frustrasi dan kemarahan. Beberapa pria mungkin memiliki pengendalian diri yang diperlukan untuk tidak pernah menyakiti istri mereka. Menjadi hal yang umum, ketika seseorang merasa frustasi akan bereaksi dengan cara marah-marah.
Hal ini tentu bisa memicu kemarahan dan pertengkaran dalam rumah tangga, ketika salah satu tidak ada yang mau mengerti. Tapi, ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghadapi pasangan yang suka marah-marah, lho. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.
1. Jangan Pernah Takut untuk Pergi
Perempuan sering kali takut meninggalkan pertengkaran yang memanas karena tahu betul bahwa itu mungkin berakhir dengan kekerasan fisik. Meskipun terbukti bahwa kamu menghargai pasangan, kamu harus lebih memperhatikan keselamatan diri sendiri dan pergi tepat waktu sebelum pertengkaran itu berujung pada perkelahian.
Advertisement
Advertisement
2. Membangun Jaringan Pendukung di Luar Pernikahan
Mungkin wajar jika kamu ingin menyampaikan kesedihan kepada ibu mertua atau mungkin ipar perempuan. Namun, mungkin saja mereka belum pernah menyaksikan sisi suamimu yang seperti itu. Oleh karena itu, penilaian mereka mungkin kabur dan dalam kasus terburuk, mereka mungkin menolak untuk mempercayaimu ketika kamu berbicara tentang masalah kemarahan suamimu. Oleh karena itu, kamu harus memiliki sistem pendukung dari teman atau kerabatmu sendiri di luar nikah yang dapat kamu percayai.
3. Membangun Jaringan Pendukung di Luar Pernikahan
Mungkin wajar jika kamu ingin menyampaikan kesedihan kepada ibu mertua atau mungkin ipar perempuan. Namun, mungkin saja mereka belum pernah menyaksikan sisi suamimu yang seperti itu. Oleh karena itu, penilaian mereka mungkin kabur dan dalam kasus terburuk, mereka mungkin menolak untuk mempercayaimu ketika kamu berbicara tentang masalah kemarahan suamimu. Oleh karena itu, kamu harus memiliki sistem pendukung dari teman atau kerabatmu sendiri di luar nikah yang dapat kamu percayai.
Jika kamu telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga atau kekerasan seksual dalam pernikahan, maka kamu harus menghubungi pihak berwenang setempat untuk meminta bantuan. Jangan pernah takut berjalan menjauh dari situasi yang buruk, karena kamu dapat membangun kembali hidup menjadi lebih bahagia.
#WomenforWomen