Fimela.com, Jakarta Seringkali, tanpa disadari kita suka ‘keras’ bahkan kelewat jahat dengan diri sendiri. Harus kuat seperti baja, harus cepat kembali pulih dari luka, harus bisa mencapai target yang kita buat sendiri, dan masih banyak lagi cara kita ‘menghajar’ diri sendiri.
Padahal, kita tahu bahwa tidak selamanya kita baik-baik saja. Ada kalanya kita sedang merasa sedih, lelah yang luar biasa, dan terluka, tapi perasaan itu semua kita tahan. Mungkin, inilah saatnya melakukan self-compassion dengan menjadi penenang untuk diri sendiri.
Ketiga tahapan cara peduli dengan diri sendiri ini disebut sebagai Self-Compassion Break yang direkomendasikan oleh seorang psikolog asal Amerika, Kristin Neff melalui buku Stress The Psychology of Managing Pressure oleh penulis Megan Kaye. Setiap tahapannya mungkin butuh waktu dan pastinya berbeda-beda pada setiap orang. Jadi, jangan terburu-buru dan terlalu memaksa, ya.
Advertisement
Advertisement
1. Identifikasi Perasaan yang Sedang Dialami
“Menyakitkan ya, rasanya.”
“Pasti kamu lelah sekali, ya.”
“Tidak apa-apa, kalau mau nangis boleh kok.”
Pikirkan situasi sulit dalam hidup yang saat ini sedang dirasakan. Jujurlah pada diri sendiri. Tidak apa-apa untuk merasa tidak baik dan tidak nyaman dengan diri sendiri secara emosional.
2. Mengobrol dengan Diri Sendiri
“Percayalah, ini semua cuma fase hidup, pasti akan lewat.”
“Kamu tidak sendiri, banyak yang mengalami sama seperti kamu kok.”
“Kita semua berjuang dalam hidup kita.”
Letakkan tangan di atas dada, rasakan kehangatan dan sentuhan lembut tangan. Sisihkan waktu untuk mengobrol dengan diri sendiri. Sadarilah bahwa kesedihan/penderitaan yang dirasakan saat ini pasti terlewati. Ini manusiawi, kita tidak sendiri, dan semua orang pasti mengalaminya.
Advertisement
3. Tunjukkan Kasih Sayang pada Diri Sendiri
“Sabar, semangat, pasti bisa.”
“Kamu hebat, kamu kuat”
“Tidak apa-apa istirahat dulu, besok coba lagi, ya.”
Tunjukkan kasih sayang pada diri sendiri dan ingatlah kebaikan apa saja yang pernah dilakukan pada diri sendiri. Kita belajar menerima diri apa adanya dan memaafkan diri sendiri di sini.
Pada akhirnya, sekarang kita tahu bahwa yang paling sayang dan peduli dengan diri kita, yang tidak akan meninggalkan diri kita, ya diri kita sendiri.
Ditulis oleh: Aulia Oktafia Mahmudah