Sukses

Relationship

3 Tanda Kamu Terjebak dalam Hubungan Pernikahan yang Toxic

Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan tentu akan menghadapi setiap tantangan dan masalah, apalagi dalam hubungan pernikahan. Nggak jarang dalam hubungan pernikahan akan mengalami pertengkaran dan pelecehan emosional. Tetapi, jika ini menjadi rutinitas sehari-hari dalam pernikahan, mungkin ini bukan menjadi masalah yang ringan. Hal ini hanya menunjukkan bahwa kamu terjebak dalam pernikahan yang toxic.

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah kamu benar-benar dalam hubungan yang beracun? Yuk, langsung simak selengkapnya di bawah ini.

1. Kamu Merasa Tidak Berharga

Jika kamu akhirnya merasa tidak berharga, dan buruk tentang diri sendiri, itu adalah kamu berada dalam hubungan pernikahan yang beracun. Pernikahan seharusnya membuatmu merasa dihargai, percaya diri dan lebih kuat, jika bertentangan, itu hanyalah bendera merah. Jika kamu melihat diri sebagai alasan di balik segala sesuatu yang salah, itu bukan rasa bersalah dan malu yang wajar, tetapi sesuatu yang telah ditanamkan secara paksa dalam dirimu.

2. Dia Tidak Menghargai Pendapatmu

Jika pendapatmu tidak dihargai atau bahkan didengar dan kamu dipaksa untuk merasa tidak mampu memberikan saran atau bahkan berbicara dalam masalah keluarga mertua, kamu pasti terjebak dalam pernikahan beracun di mana kamu tidak lain hanyalah objek belaka. Jika ini adalah sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya dan baru saja mulai terjadi, jangan abaikan ini dengan menganggapnya sebagai sebuah fase. Itu pertanda bahwa pernikahanmu berubah menjadi racun dan kamu tidak dihargai lagi.

3. Tugasmu Hanya Menyelesaikan Pekerjaan Rumah Tangga

Jika kamu dipandang sebagai orang yang tugasnya mengurus keluarga dan menyelesaikan pekerjaan sehari-hari bisa jadi kamu tengah berada dalam hubungan pernikahan yang beracun. Jika identitasmu hilang dan kamu hanya diminta untuk memasak dan menyajikan makanan, mencuci pakaian dan mencuci piring, serta menjaga kebersihan rumah, bahkan ketika kamu tidak menginginkannya, itu adalah pelecehan fisik dan emosional. Sementara kebanyakan perempuan melihatnya sebagai tugas mereka untuk mengurus keluarga dan mereka melakukannya karena pilihan, jika kamu melakukannya karena tekanan atau karena kamu dimanfaatkan untuk menganggapnya sebagai tanggung jawabmu sendiri, itu adalah simbol kurangnya perhatian.

Hampir setiap pasangan mengharapkan hubungan pernikahan satu untuk selamanya. Ketika hal ini terjadi ada baiknya untuk membicarakan bersama pasangan untuk mencari jalan keluar. 

#WomenforWomen

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading