Sukses

Relationship

Mengalahkan Romantisnya Dilan, Baca Isi Surat Cinta Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Pertama Indonesia untuk Sang Istri

Fimela.com, Jakarta Sebuah video viral di internet, akun Instagram @gerilyasastra membagikan kutipan dari isi surat cinta yang ditulis oleh Sutan Sjahrir. Sutan Sjahrir merupakan perdana menteri RI yang pertama dan kutipan isi suratnya yang viral berasal dari surat cintanya untuk sang istri.

Akun Instagram @gerilyasastra baru saja membagikan sebuah video yang berisi kutipan dari isi surat cinta Sutan Sjahrir untuk sang istri, Maria Duchateau. Video ini sontak mendapatkan banyak perhatian dari netizen, yang tak sedikit justru ikut mengagumi kalimat-kalimat dalam surat cinta Sutan Sjahrir tersebut.

"Malam ini aku merasa tenang lagi sayang. Seperti keadaan aku sekarang, sebagaimana juga perasaanku sekarang, aku tak bisa lagi menampik apa yang kamu sebut sebagai "inti yang paling dalam kita miliki" itu dia Mieske, yang bisa berbicara dari suratmu, membersihkan aku.

Apa yang aku tak temukan dalam studiku, apa yang tak aku temukan dalam filsafat, aku temukan pada dirimu, pada surat-suratmu."

Ada juga kutipan isi surat Sutan Sjahrir yang mengungkapkan kesedihannya, karena harus berpisah dengan sang istri.

"Disini aku merasa lebih banyak kesepian dan sendiri, melebihi kesendirian di dalam sel penjara itu sendiri.

Didalam pikiranku, aku selalu membutuhkanmu untuk menguji pikiran dan tindakanku, untuk berunding, untuk berbagi perasaan.

Aku membutuhkan surat-suratmu untuk bertahan dan mengangkat diri ini saat hampir tenggelam dalam soal-soal yang sepele, kau tahu semua itu toh Mieske? Dan apa selain esensi yang mengkristal dari semua yang kita miliki, dari semua usaha dan berpeluangnya kita dari suka dan duka."

Konon, surat-surat ini ditulis Sutan Sjahrir saat dirinya ditahan di penjara Cipinang, Jakarta, hingga diasingkan, untuk dikirimkan kepada sang istri yang berada di Belanda. Disebutkan juga bahwa selama diasingkan di Boven Digul sejak tahun 1932 hingga 1940, Sutan Sjahrir telah mengirimkan sebanyak 287 surat cinta, yang akhirnya disimpan dan dibukukan oleh Maria dengan judul Indonesische Overpeinzingen, terbit di Amsterdam pada tahun 1945.

Atau kamu bisa membaca surat-surat pribadi Sutan Sjahrir yang telah disisihkan dan disusun seperti catatan harian dalam karya Rosihan Anwar yang berjudul "Mengenang Sjahrir."

 

Kisah cinta Sutan Sjahrir dan Maria Duchateau

Kisah cinta antara Sutan Sjahrir dan Maria Duchateau dimulai ketika keduanya bertemu di Belanda, pada tahun 1929. Saat pertama kali bertemu, Maria masih berstatus sebagai istri dari Solomon Tas, Ketua Klub Mahasiswa Sosial Demokrat.

Sutan diajak tinggal bersama Solomon Tas di kediamannya, bersama dengan dua orang anak Solomon dan Maria, serta seorang perempuan bernama Judith van Wamel. Di sinilah benih-benih cinta antara Sutan dan Maria tumbuh, terutama saat hubungan rumah tangga Solomon dan Maria mulai renggang.

Hubungan keduanya berlanjut hingga Sutan kembali ke Batavia dan Solomon justru dekat dengan Judith. Sutan dan Maria menikah pada tahun 1932 secara Islam di Medan.

Namun, kebahagiaan mereka tak bertahan lama. Usai 5 minggu menikah, keduanya harus terpisah karena Maria harus dikembalikan ke Belanda, sebagai hukuman karena masih dianggap belum resmi bercerai dari Solomon Tas.

Sejak itulah, keduanya menjalani hubungan jarak jauh, Sutan diketahui rutin mengirimkan surat untuk Maria di Belanda. Pada tahun 1947, akhirnya keduanya berpisah, setelah Perang Dunia II, yang kemudian Sutan diketahui menikahi seorang perempuan bernama Siti Wahyunah pada Mei 1951.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading