Fimela.com, Jakarta Seringkali karena alasan cinta, kita rela mengorbankan kenyamanan hingga kebahagiaan sendiri asal bisa diterima oleh pasangan kita. Bahkan tak jarang kita merasa bisa mengubah pasangan demi kebaikan bersama. Mengubah pasangan sesuai standar atai keinginan pribadi seakan menjadi hal terbaik yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan hubungan yang ideal.
Cuma sekarang pertanyaannya: apakah mengubah pasangan itu mudah? Mengutip buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang, jika bersikeras "mengubah" pasangan, kitalah yang kemungkinan besar akan menderita. Sebagai contoh, memiliki pasangan yang tidak pernah bisa menepati janji sementara kita tipe orang yang tidak suka menghadapi orang telat, bisa memicu pertengkaran hebat yang terjadi berulang kali. Tiap kali kita memaksanya untuk mengubah kebiasaannya dengan rasa tidak sabaran, pasangan kita bisa gampang tersinggung, dan itu hanya akan membuat keharmonisan hubungan berkurang.
Advertisement
BACA JUGA
Advertisement
Ubah Pertanyaannya
Tiap kali kita berusaha mengubah pasangan, kita bisa makin merasa tersiksa. "Kita akan membenci diri sendiri karena tidak bisa mengubah pasangan, membuat diri kita merasa tak berdaya. Yang bisa kita lakukan untuk melepaskan diri dari situasi itu bukanlah bersabar atau berusaha lebih keras. Kita harus mengubah pertanyaannya," papar Jeong Moon Jeong di buku Tak Mungkin Membuat Semua Orang Senang.
Kita perlu mengubah pertanyaannya. Maksudnya, alih-alih bertanya, "Bagaimana aku bisa mengubah pasangan?" kita bisa mengubahnya dengan, "Apakah aku bisa menghadapinya jika ia tetap tidak berubah? Apakah kekurangannya bisa menjadi masalah?"
Manusia tidak mudah berubah. Mengubah pasangan dalam hubungan tidaklah mudah.
Sebelum menuntut atau bersikeras mengubah pasangan, kita perlu bertanya pada diri sendiri dulu apakah kita bisa menerimanya jika ia tidak bisa berubah. Kadang kita tak harus memaksakan diri mengubah pasangan, melainkan perlu menjaga jarak. Bahkan perlu mempertimbangkan kembali apakah akan mempertahankan atau melepaskan hubungan.
#WomenforWomen