Sering Meributkan Hal yang Sama dengan Pasangan? Tandanya Harus Melakukan Ini

usai bertengkar — Bertengkar dengan pasangan./Copyright shutterstock.com

Fimela.com, Jakarta Setiap pasangan pasti punya masalahnya sendiri. Pertengkaran dan perbedaan pendapat pun adalah hal yang lumrah terjadi. Bahkan pertengkaran dan perbedaan pendapat bisa jadi media untuk saling mendewasakan.

Hanya saja tidak semua jenis pertengkaran itu sehat. Ada jenis pertengkaran yang menjadi tanda bahaya. Dalam artian, jenis pertengkaran ini perlu diatasi dengan cara yang lebih serius bila masih ingin menyelamatkan keharmonisan hubungan. Jenis pertengkaran yang dimaksud adalah pertengkaran yang terjadi berulang dengan perkara atau masalah yang sama.

TERKAIT: 7 Tanda Kamu Sedang Dimanipulasi dalam Hubungan tapi Tidak Menyadarinya

TERKAIT: 7 Alasan Hubungan Putus meski Awalnya Terlihat Sempurna

Meributkan Hal yang Sama Berulang Kali

pasangan bertengkar — Ilustrasi/copyright shutterstock/shisu_ka

"Jika kamu terus mendebatkan hal yang sama berulang kali, ini tandanya untuk mencari bantuan," papar Lesli Doraes, seorang marriage coach untuk pria dan konsultan pasangan, seperti yang dilansir dari laman bestlifeonline.com. Dengan kata lain, jika kamu dan pasanganmu terus bertengkar atau meributkan perkara yang sama berulang kali, itu tandanya kalian perlu menjalani terapi pasangan.

Terapi pasangan bisa membantu kita mengatasi masalah yang ada. Menemukan akar masalahnya dengan tepat sehingga bisa mencari jalan keluar terbaik.

Meributkan hal yang sama berulang kali bisa menjadi semacam bom waktu tersendiri. Apalagi jika sudah berkaitan dengan uang, keluarga, atau persoalan memiliki dan membesarkan anak, maka mencari bantuan profesional perlu dilakukan oleh pasangan.

Beberapa jenis pertengkaran ada yang tergolong masih sehat, seperti ketika berkompromi dalam mengatur keuangan. Namun, jika pertengkaran terus terjadi dan berulang kali dipicu oleh satu hal yang sama, ini pertanda perlu cari bantuan profesional, seperti dari konselor pernikahan atau bahkan psikiater.

#ElevateWomen