Kenali Ciri-Ciri Jika Temanmu Satu Pemikiran Denganmu

Kenali Ciri-Ciri Jika Kamu Punya Teman yang Satu Pemikiran/ copyright shutterstock

Fimela.com, Jakarta Setiap orang pasti memerlukan adanya teman agar bisa bertahan hidup dan dijadikan tempat curhat. Namun, tidak semua orang dapat dijadikan teman. Jika ingin benar-benar mempunyai teman kamu harus memilih teman yang satu pemikiran dengan cara berpikirmu.

Mempunyai satu pemikiran yang dimaksud adalah punya kesamaan atau pola pikir yang tidak jauh berbeda denganmu. Ada banyak ciri-cirinya jika kamu mempunyai teman yang satu pemikiran. Untuk penjelasannya bisa kamu simak di bawah ini

1. Melengkapi satu sama lain

Melengkapi satu sama lain maksudnya adalah kamu bisa mengerti maksud perkataan yang temanmu sampaikan tanpa harus mendengarkan kalimatnya sampai akhir. Kalian bisa saling memahami hanya dengan satu kalimat saja.

2. Merasa nyaman kalau dekat secara fisik

Jika kalian satu pemikiran, berada di dekatnya akan membuatmu merasa nyaman. Kamu akan lebih santai dah berpikir bahwa mereka bisa menerimamu apa adanya. Beda halnya kalau kamu tidak satu pemikiran dengan mereka, kamu akan merasa tidak nyaman dan tidak bisa jadi diri sendiri.

TERKAIT: 7 Tanda Kamu Sudah Nyaman dengan Pasanganmu Sekarang

TERKAIT: 3 Fakta Bahayanya Merasa Nyaman Jalani Hubungan tanpa Status

3. Tidak hanya dibatasi dengan kedekatan fisik

Pertemanan yang satu pemikiran tidak hanya dibatasi oleh kedekatan fisik saja. Meskipun kalian berjauhan, tidak ada halangan ruang dan waktu. Kalian tetao berkomunikasi dengan baik.

4. Punya inside jokes

Ciri terakhir adalah kalian mempunyai inside jokes bersama yang hanya diketahui oleh satu sama lain. Inside jokes hanya kalian pahami. Bisa jadi, orang lain menganggapnya tidak lucu dan kalian menganggapnya sangat lucu.

Nah itu, dia ciri-ciri jika kamu punya teman yang satu pemikiran. Untuk punya teman yang satu pemikiran itu penting lho! Karena mereka akan membantumu dalam masa-masa sulit. Jadi, sahabat fimela punya teman yang satu pemikiran ga nih?

Ditulis: Adjeng Dwi Fitriani