Ada yang mengapresiasi kembalinya gaya maksimalis dengan sentuhan era 70-an, sementara yang lain mengkritik bahwa gaya ini membuat Valentino terasa seperti Gucci. Namun, satu hal yang pasti: Michele selalu berhasil menarik perhatian dunia mode. [Dok/Valentino].

Koleksi Pre-Fall 2025, yang dipamerkan di showroom Milan, memadukan elemen era 70-an dan 80-an dengan sentuhan klasik. Potongan seperti blus pita, rok berumbai, gaun eyelet, rompi bordir ala hippie, hingga jaket suede berumbai tampil memukau. [Dok/Valentino].

Logo baru, seperti Chez Valentino dan Panther 60, serta motif hewan seperti kucing dan anjing pug, semakin memperkuat identitas koleksi ini. [Dok/Valentino].

Elemen khas Michele seperti rumbai, pita, polka dots, ceri, dan bentuk hati menambah sentuhan romantis khas Valentino. [Dok/Valentino].

Fokus utama terlihat pada detail pengerjaan yang luar biasa, seperti bordir indah pada kemeja, jaket beludru, dan aksesoris seperti tas suede berumbai dan sepatu bertumit. [Dok/Valentino].

Bagian evening wear menjadi sorotan utama dengan tuksedo baru berpotongan cropped, gaun bertingkat dengan warna kontras, serta cape dan gaun tulle yang kaya bordir dan payet. [Dok/Valentino].

Koleksi ini menegaskan kemampuan Michele untuk memadukan keahlian tradisional Valentino dengan gaya opulen khasnya. [Dok/Valentino].