1/8
“Ini merupakan bentuk interpretasi saya terhadap konsep "lady boss" di Indonesia era itu, powerful (bukan maskulin), karena menjadi perempuan kuat bukan berarti menjadi maskulin. Begitu pula dengan pemilihan motif batik parang yang melambangkan perlawanan (batin) Dasiyah,” tulis Hagai Pakan. [@hagaipakan]