Tidak memiliki komunikasi yang lancar. Apa jadinya kalau tidak bisa berkomunikasi dengan baik? Miskomunikasi dapat memicu adanya pertengkaran antara kamu dan pasangan. Ini dibenarkan oleh pengalaman yang pernah dirasakan Jennifer (23, Account Executive), yang melihat lack of communication sebagai salah satu tanda utama munculnya konflik. “Soalnya kalau sudah nggak ada komunikasi terus jadi cemburuan. Apa gunanya menjalin hubungan? Memiliki hubungan dengan orang lain kan landasannya percaya dan komunikasi,” ujarnya. Selain itu komunikasi merupakan hal utama dalam membina hubungan. “Percuma kalau punya hubungan dengan jangka waktu panjang, tapi tidak mempunyai komunikasi yang baik,” cerita Jennifer. Komunikasi memang sangat berpengaruh kepada efektivitas sebuah hubungan, begitu juga yang dituturkan Dra. Anindita. “A good communication leads to a good relationship,” tambahnya.

Posesif. Cemburu sih boleh, tapi tetap ada batasnya. Saling cemburu yang berlebih itu merupakan pertanda adanya hubungan yang tidak sehat bagi Egi (25), yang berprofesi sebagai freelance. “Dari cemburuan kemudian jadi sering bertengkar satu sama lain. Hal itu sudah nggak sehat dilakukan dalam suatu hubungan,” ceritanya. Mulai dari mengecek alat komunikasi hingga mengatur caramu dalam berpakaian. “Selain jadi control freak, posesif berlebih juga menunjukkan kalau tidak bisa menerima pacar apa adanya. Sebisa mungkin mau mengatur sesuai yang dirasa benar,” jelasnya. Psikolog Anindita menjelaskan bahwa kecurigaan yang berlebih menegaskan tidak adanya kadar kepercayaan antara satu sama lain. Jika kepercayaan terhadap pasangan rendah, sikap posesif biasanya mendominasi. “Pasangan cenderung mengekang dan membatasi setiap kegiatanmu,” ujarnya. Kalau begitu bisa-bisa hidupmu bakal dikontrol olehnya. Nggak mau kan?

Egois. Memang sudah sifat dasar manusia memiliki sifat yang satu ini, namun menghargai satu sama lain juga sangat diperlukan. Keretakan suatu hubungan berdasarkan faktor ini juga diiyakan Fuby (23), yang menyatakan bahwa keegoisan seseorang harus bisa dikontrol. “Soalnya penting banget buat menjaga hubungan. Masing-masing dari pasangan juga harus bisa menjaga perasaan satu sama lain,” jelasnya. Perlu ditekankan bahwa sifat saling menerima sesama sangat diperlukan dalam menjalin suatu hubungan. Dra. Anindita juga mempertegas bahwa hubungan tidak akan berjalan baik jika salah satu terus-terusan mengalah. Kalau hanya mengikuti ego pasangan, kapan waktumu untuk dihargai?

Pasangan hanya mengambil keuntungan darimu. Berdasarkan pengalamannya, Larasati (24), mengatakan bahwa jika hanya salah satu pihak yang benar-benar memperjuangkan hubungan tersebut, then it’s a bad sign. Contoh yang sederhana seperti membelikan barang. Sekali atau dua kali masih dalam tahap wajar. Tapi kalau setiap kali harus keluar duit, ada yang tidak beres dengan sikapnya. Atau sifatmu yang terlalu baik, sehingga tiap kali si dia melakukan kesalahan, kamu dengan berlapang dada menerimanya kembali. Stop! You’re wasting your time. “Choose someone who’s worth it and who appreciate you,” tambah Larasati. Hubungan yang saling melengkapi bukan berarti harus berat di salah satu pihak. “Masing-masing harus bisa saling melengkapi dan mengisi kekurangan pasangannya,” ujar psikolog yang kini praktek di jalan HOS. Cokroaminoto daerah Menteng tersebut.

Adanya kekerasan fisik maupun verbal. Remember, violence is not always physical! Banyak orang sering salah mengartikan kekerasan verbal dengan berpendapat bahwa pasangannya hanya kelepasan. If someone did that to you, then they are not worth it. Adu mulut juga merupakan awal dari perkelahian kata Galih (24) yang berprofesi sebagai musisi. “Dari situ sering berubah menjadi argumen yang dilakukan hampir setiap hari. Kemudian jadi nggak percaya satu sama lain,” ceritanya. “Hal yang perlu diingat, bahwa verbal abuse is intentional,” peringatan tersebut ditegaskan oleh psikolog Dra. Anindita. Kekerasan fisik pun urusannya juga sudah menjadi urusan pihak berwajib. Karena setiap warga harus memiliki keamanan yang terjamin, dan juga keamanan yang dilindungi oleh negara. So it’s a serious matter!

Tidak memberikan dampak positif. Hubungan seharusnya dijalankan agar hal positif dapat berpengaruh dan membuat kedua belah pihak berkembang lebih baik. Apa jadinya kalau pasangan tersebut hanya membawa dampak buruk bagimu? Mike (24, Freelancer), mengakui bahwa hubungan yang memberikan pengaruh buruk terhadapnya sulit untuk dipertahankan. “Yang diharapkan dari pasangan kan agar kita bisa menjadi individu yang lebih baik. Saling belajar dari kebaikan masing-masing. Nah kalau hanya bawa pengaruh buruk nggak ada yang bisa didapat,” ceritanya. “Kita ini kan pasti bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk masing-masing. Kalau hanya memberi pengaruh buruk, apa yang mau dipertahankan?” Kata Dra. Anindita. Ia juga menjelaskan bahwa yang paling penting adalah sebisa mungkin kedua belah pihak merasakan energi positif dalam sebuah hubungan. Ternyata tidak hanya kedua belah pihak saja yang akan terkena dampak negatif. “Bila terjalin lebih lama, lingkungan sekitar kamu dan pasangan pun akan terpengaruh,” tambah Dra. Anindita. So don’t keep all those negative things for too long!

Merasa sendiri. Manusia merupakan makhluk sosial sehingga membutuhkan satu sama lain untuk menjalankan hidupnya. Menjalin hubungan merupakan salah satu contoh konkrit. Jika kamu berada di dalam suatu hubungan dan merasa sendiri, apa benar hubunganmu berjalan dengan mulus? Mila (24) memiliki momen serupa. “Cuek tuh sebenarnya nggak masalah. Tapi kalau intensitasnya terlalu tinggi, bisa buat kita merasa nggak punya pasangan,” tuturnya. Ia mengakui bahwa perasaan tidak enak ia dapatkan ketika diabaikan sewaktu menjalin hubungan. “Pasangan yang baik merupakan pasangan yang selalu ada di saat kita membutuhkan mereka maupun tidak. Karena setiap orang butuh dukungan dan perhatian dalam hidupnya,” kata Dra. Anindita. Psikolog tersebut juga menjelaskan bahwa hubungan berpasangan terjalin bukan hanya didasari oleh cinta yang berbunga-bunga, tapi juga berdasarkan kedekatan layaknya sahabat. “Penting untuk diingat bahwa asmara yang terjalin harus seimbang, antara romance dan partnership,” ucapnya. Jadi jika keduanya belum kamu dapati, is being in a relationship good for you? Think wisely.