1/5
Harry Potter Siapa yang tak kenal dengan karakter laki-laki berkacamata bulat yang hidup di dunia sihir ini? Yep, it’s the boy who lived, Harry Potter. J.K. Rowling menciptakan karakter ini di tahun 1990. Saat itu wanita yang lahir di Yate, Inggris ini bekerja sebagai seorang peneliti untuk Amnesty International. Ide menciptakan karakter Harry Potter muncul saat ia harus menunggu kereta yang terlambat datang selama 4 jam dari Manchester ke London. Gambaran tentang seorang anak laki-laki masuk ke sekolah sihir tiba-tiba saja terbangun dengan baik di pikirannya. Rowling menuturkan di The Boston Globe bahwa dia benar-benar tidak tahu dari mana ide tersebut muncul. Bulan Desember di tahun yang sama, Ibunya meninggal. Peristiwa tersebut sangat mempengaruhi gaya menulis Rowling. Itulah sebabnya di buku pertama serial Harry Potter, Rowling banyak menunjukkan detail tentang perasaan kehilangan Harry Potter atas kematian orangtuanya, karena Rowling benar-benar bisa merasakan pahitnya masa itu. Sampai 7 tahun kemudianlah setelah J.K. Rowling bercerai dan harus survive menghidup dirinya dan anak perempuannya, ia menyelesaikan novel pertamanya, Harry Potter and the Philosopher’s Stone (1997). Draft buku Harry Potter telah ditolak oleh 12 publisher, sampai akhirnya diterima oleh sebuah British publishing house kecil di London.