1/6
Erwin Parengkuan Kanker payudara terjadi di kehidupan sahabat istri saya, Jana. Payudaranya diangkat, menjalani kemoterapi, dan divonis oleh dokter bahwa ia nggak boleh memiliki anak karena akan memperparah penyakitnya, tapi ia bersikeras untuk punya anak. Akhirnya ia hamil juga dalam kondisi masih sangat sakit, hingga si anak lahir secara prematur di usia kehamilan 7 bulan. Setelah kelahiran anaknya, keadaannya semakin menurun dan menyedihkan, kurus kering termakan penyakit ini, sampai akhirnya meninggal. Perubahan kondisinya itu kami ikuti setiap hari, mulai dari dia yang lumayan fit, wajahnya semakin cekung, lalu nggak bisa jalan, bahkan sampai tulang belakangnya patah. Melihat betapa ganasnya penyakit ini di depan mata kami sendiri, semakin kami sadari bahwa ini bisa dicegah dengan minimal memeriksakan payudara secara berkala, di samping juga perlu melakukan medical check up.