1/10
Dunia tata rambut, saya datang! Maka, belajarlah saya di Salon Remaja, sebuah salon yang di tahun 70-an sangat terkenal binaan Robby. Status saya sebagai anak magang mengharuskan saya untuk mengerjakan apa saja di sana, mulai dari menyapu dan mengepel, sampai diajarkan mencuci rambut pelanggan. Proses belajarnya sangat serabutan, karena memang belum ada sekolah tata rambut dengan kurikulum layaknya sekarang. Selesai magang di sana, saya beranikan diri untuk membuat salon sendiri di rumah orang tua saya. Keadaan salonnya sangat sederhana, karena hanya ada sepasang meja dan kursi, yang itu pun sebenarnya adalah meja rias ibu saya yang ditarik dari kamar. Untuk mencuci rambut hanya menggunakan gayung dan ember, dan semuanya dilakukan di ruang tamu rumah orang tua. Tapi, salon itu mampu berkembang dengan baik, hingga tiga tahun, tepatnya tahun 1971, saya harus drop out dari bangku kuliah karena lebih sibuk mengurus salon. Salon menjadi tempat saya mendulang uang untuk seluruh keluarga saya, maka saya pun mantap memilih itu.