1/5
It’s So Fun and It’s Priceless Tahun 1998-2001, Izabel memutuskan untuk go International karena ingin mencoba mengasah kemampuan modeling-nya di lingkup Asia. Di Asia cukup menyenangkan baginya, tapi demi kemajuan karier, ia memutuskan terbang ke New York. Di sinilah the biggest challenge as a model. Izabel merasakan kerasnya dunia fashion. “Selama di Indonesia, saya merasa bahwa para model selalu dimanja dan kurang tahan banting,” katanya. Sementara itu, selama hampir 6 bulan bertahan di New York dengan kondisi lelah, stres, dan sengsara, Izabel sempat hampir menyerah. Bagaimana tidak, berbagai audisi diikutinya, dalam sehari bahkan bisa lebih dari 10 kali ia mengikuti casting, tapi hasilnya nihil. Izabel memutuskan kembali ke tanah air dan melangkah ke pasar Asia. Walaupun begitu, ia tidak pernah menyesal datang ke New York, karena baginya akan lebih menyesal jika ia tidak mencoba sama sekali. “Kita tidak pernah tahu bagaimana rasanya jika belum mencoba,” ujarnya. Selain itu, beragam pengalaman dan masukan dari orang-orang penting yang ia temui, membuatnya termotivasi untuk terus berkarya di dunia fashion.