Sukses

Air mata Tsania masih terus berderai sejak proses cerainya bersama Atalarik Syach berlangsung. Bukan hanya itu, Tsania pun juga tidak bisa bertemu dengan kedua buah hati mereka, Syarief (4) dan Sabhira (2). (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

Air mata Tsania masih terus berderai sejak proses cerainya bersama Atalarik Syach berlangsung. Bukan hanya itu, Tsania pun juga tidak bisa bertemu dengan kedua buah hati mereka, Syarief (4) dan Sabhira (2). (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
Sudah empat bulan Tsania tak bisa bertemu dengan anak-anaknya. Sebagai ibu, tentu ia merasa pilu dengan keadaan ini. Pantang menyerah, Tsania pun akan terus berusaha memperjuangkan haknya. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

Sudah empat bulan Tsania tak bisa bertemu dengan anak-anaknya. Sebagai ibu, tentu ia merasa pilu dengan keadaan ini. Pantang menyerah, Tsania pun akan terus berusaha memperjuangkan haknya. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
Ditemui di kantor Komnas Perlindungan Anak, di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tsania mengungkapkan alasannya ingin terus berjuang memperebutkan haknya, yakni mengurus anak-anaknya dengan leluasa. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

Ditemui di kantor Komnas Perlindungan Anak, di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tsania mengungkapkan alasannya ingin terus berjuang memperebutkan haknya, yakni mengurus anak-anaknya dengan leluasa. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
"Keadaan anak, saya yang tahu seperti apa, itu yang masih menguatkan saya terus berjuang dengan melakukan cara apa pun, sampai saya bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka," tutur Tsania. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

"Keadaan anak, saya yang tahu seperti apa, itu yang masih menguatkan saya terus berjuang dengan melakukan cara apa pun, sampai saya bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka," tutur Tsania. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
Dengan air mata yang berderai dan berbicara dengan terbata-bata, Tsania sangat menyadari bukan cuma dirinya yang membutuhkan anak-anak, namun kedua anak mereka juga membutuhkan dirinya. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

Dengan air mata yang berderai dan berbicara dengan terbata-bata, Tsania sangat menyadari bukan cuma dirinya yang membutuhkan anak-anak, namun kedua anak mereka juga membutuhkan dirinya. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
“Karena di sini bukan hanya sekadar saya yang butuh anak-anak, tetapi anak-anak juga butuh saya," tambah Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

“Karena di sini bukan hanya sekadar saya yang butuh anak-anak, tetapi anak-anak juga butuh saya," tambah Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
Berjuang untuk mengasuh anaknya kembali dari tangan Atalarik menurut Tsania itu tidak berlebihan. Sebagai ibu, Tsania hanya memperjuangkan haknya saja. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

Berjuang untuk mengasuh anaknya kembali dari tangan Atalarik menurut Tsania itu tidak berlebihan. Sebagai ibu, Tsania hanya memperjuangkan haknya saja. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
"Perjuangan yang saya lakukan ini semata-mata untuk mendapatkan hak saya sebagai ibu. Saya nggak minta muluk-muluk," tutur Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)
1/8

"Perjuangan yang saya lakukan ini semata-mata untuk mendapatkan hak saya sebagai ibu. Saya nggak minta muluk-muluk," tutur Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)

Selengkapnya
Air mata Tsania masih terus berderai sejak proses cerainya bersama Atalarik Syach berlangsung. Bukan hanya itu, Tsania pun juga tidak bisa bertemu dengan kedua buah hati mereka, Syarief (4) dan Sabhira (2). (Adrian Putra/Bintang.com)
Sudah empat bulan Tsania tak bisa bertemu dengan anak-anaknya. Sebagai ibu, tentu ia merasa pilu dengan keadaan ini. Pantang menyerah, Tsania pun akan terus berusaha memperjuangkan haknya. (Adrian Putra/Bintang.com)
Ditemui di kantor Komnas Perlindungan Anak, di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Tsania mengungkapkan alasannya ingin terus berjuang memperebutkan haknya, yakni mengurus anak-anaknya dengan leluasa. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Keadaan anak, saya yang tahu seperti apa, itu yang masih menguatkan saya terus berjuang dengan melakukan cara apa pun, sampai saya bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka," tutur Tsania. (Adrian Putra/Bintang.com)
Dengan air mata yang berderai dan berbicara dengan terbata-bata, Tsania sangat menyadari bukan cuma dirinya yang membutuhkan anak-anak, namun kedua anak mereka juga membutuhkan dirinya. (Adrian Putra/Bintang.com)
“Karena di sini bukan hanya sekadar saya yang butuh anak-anak, tetapi anak-anak juga butuh saya," tambah Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)
Berjuang untuk mengasuh anaknya kembali dari tangan Atalarik menurut Tsania itu tidak berlebihan. Sebagai ibu, Tsania hanya memperjuangkan haknya saja. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Perjuangan yang saya lakukan ini semata-mata untuk mendapatkan hak saya sebagai ibu. Saya nggak minta muluk-muluk," tutur Tsania Marwa. (Adrian Putra/Bintang.com)

Ini yang Membuat Tsania Marwa Terus Berjuang Soal Hak Asuh Anak

Alasan Tsania Marwah ingin merebut anaknya kembali.
Editor:
Rizky Mulyani

Foto Terkini

Lebih dari sekadar operasional internal, AYANA Bali juga melibatkan tamu dan komunitas dalam praktik berkelanjutan. Melalui AYANA Farm, area organik seluas dua hektare yang menanam lebih dari 130 varietas tanaman, tamu diajak mengenal pertanian organik dan prinsip sirkular secara langsung. [Dok/AYANA BALI].6
Fashion
Dari Limbah Jadi Energi, Cara AYANA Bali Menerapkan Circular Economy di Industri Hospitality
Komitmen AYANA Bali terhadap pariwisata berkelanjutan bukan sekadar pernyataan, melainkan diwujudkan melalui sistem operasional yang nyata dan terukur. Pendekatan inilah yang mengantarkan resor terintegrasi di Teluk Jimbaran tersebut meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, pengakuan global atas praktik keberlanjutan berbasis sains yang dijalankan secara konsisten selama lima tahun berturut-turut.
AboutPartnerships

Copyright © 2025 fimela.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved