Sukses

Lewat pemutaran film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang ditampilkan di Festival Film Indonesia di Perth (Australia Barat), murid-murid Australia belajar kosa kata baru 'beta' yang juga berarti sama seperti "I'. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Lewat pemutaran film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang ditampilkan di Festival Film Indonesia di Perth (Australia Barat), murid-murid Australia belajar kosa kata baru 'beta' yang juga berarti sama seperti "I'. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Cahaya dari Timur: Beta Maluku ditonton oleh siswa dari 7 sekolah di Australia Barat yang mengajarkan bahasa Indonesia, Setelah menonton para siswa langsung memperaktekan bahasa ‘Beta’ yang berarti ‘I’. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Cahaya dari Timur: Beta Maluku ditonton oleh siswa dari 7 sekolah di Australia Barat yang mengajarkan bahasa Indonesia, Setelah menonton para siswa langsung memperaktekan bahasa ‘Beta’ yang berarti ‘I’. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Pada saat pembukaan acara Perth Festival Film Indonesia, Jajang C. Noer, artis senior yang membintangi film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Pada saat pembukaan acara Perth Festival Film Indonesia, Jajang C. Noer, artis senior yang membintangi film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Jajang C. Noer mengucapkan terimakasih kepada Balai Bahasa Indonesia Perth dan KJRI Perth yang telah membantu dalam penyelenggaraan acara Perth Festival Film Indonesia.
1/8

Jajang C. Noer mengucapkan terimakasih kepada Balai Bahasa Indonesia Perth dan KJRI Perth yang telah membantu dalam penyelenggaraan acara Perth Festival Film Indonesia.

Selengkapnya
Menurut Jajang, acara ini sangat penting untuk diadakan agar bangsa Australia bisa mengenal Indonesia secara langsung, tidak hanya dari media. J. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Menurut Jajang, acara ini sangat penting untuk diadakan agar bangsa Australia bisa mengenal Indonesia secara langsung, tidak hanya dari media. J. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Mr. David T. Hill seorang profesor Asia Tengara Studi di Murdoch University pun ikut hadir dalam pemutaran film Di Balik ’98, ia mengatakan bahwa penyelenggara Perth Festival Film Indonesia adah ide yang sangat bagus. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Mr. David T. Hill seorang profesor Asia Tengara Studi di Murdoch University pun ikut hadir dalam pemutaran film Di Balik ’98, ia mengatakan bahwa penyelenggara Perth Festival Film Indonesia adah ide yang sangat bagus. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Dengan adanya acara Perth FFI ini, penggemar film Indonesia di Australia mepunyai kesempatan untuk menonton film-filmIndonesia. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Dengan adanya acara Perth FFI ini, penggemar film Indonesia di Australia mepunyai kesempatan untuk menonton film-filmIndonesia. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Film-film Indonesia yang diputar pada acara PIFF terdapat teks Bahasa Inggris sehingga memudahkan masyarakat Australia untuk mengerti cerita yang terjadi dalam film tersebut. (Galih W.Satria/Bintang.com)
1/8

Film-film Indonesia yang diputar pada acara PIFF terdapat teks Bahasa Inggris sehingga memudahkan masyarakat Australia untuk mengerti cerita yang terjadi dalam film tersebut. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Selengkapnya
Lewat pemutaran film Cahaya dari Timur: Beta Maluku yang ditampilkan di Festival Film Indonesia di Perth (Australia Barat), murid-murid Australia belajar kosa kata baru 'beta' yang juga berarti sama seperti "I'. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Cahaya dari Timur: Beta Maluku ditonton oleh siswa dari 7 sekolah di Australia Barat yang mengajarkan bahasa Indonesia, Setelah menonton para siswa langsung memperaktekan bahasa ‘Beta’ yang berarti ‘I’. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Pada saat pembukaan acara Perth Festival Film Indonesia, Jajang C. Noer, artis senior yang membintangi film Cahaya dari Timur: Beta Maluku. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Jajang C. Noer mengucapkan terimakasih kepada Balai Bahasa Indonesia Perth dan KJRI Perth yang telah membantu dalam penyelenggaraan acara Perth Festival Film Indonesia.
Menurut Jajang, acara ini sangat penting untuk diadakan agar bangsa Australia bisa mengenal Indonesia secara langsung, tidak hanya dari media. J. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Mr. David T. Hill seorang profesor Asia Tengara Studi di Murdoch University pun ikut hadir dalam pemutaran film Di Balik ’98, ia mengatakan bahwa penyelenggara Perth Festival Film Indonesia adah ide yang sangat bagus. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Dengan adanya acara Perth FFI ini, penggemar film Indonesia di Australia mepunyai kesempatan untuk menonton film-filmIndonesia. (Galih W.Satria/Bintang.com)
Film-film Indonesia yang diputar pada acara PIFF terdapat teks Bahasa Inggris sehingga memudahkan masyarakat Australia untuk mengerti cerita yang terjadi dalam film tersebut. (Galih W.Satria/Bintang.com)

Jajang C. Noer Mengenalkan Kata 'Beta' Pada Bangsa Australia

Siswa Australia Belajar "Beta" dan "I" dari Festival Film Indonesia di Perth.
Editor:
ika nofiyanty

Foto Terkini

Lebih dari sekadar operasional internal, AYANA Bali juga melibatkan tamu dan komunitas dalam praktik berkelanjutan. Melalui AYANA Farm, area organik seluas dua hektare yang menanam lebih dari 130 varietas tanaman, tamu diajak mengenal pertanian organik dan prinsip sirkular secara langsung. [Dok/AYANA BALI].6
Fashion
Dari Limbah Jadi Energi, Cara AYANA Bali Menerapkan Circular Economy di Industri Hospitality
Komitmen AYANA Bali terhadap pariwisata berkelanjutan bukan sekadar pernyataan, melainkan diwujudkan melalui sistem operasional yang nyata dan terukur. Pendekatan inilah yang mengantarkan resor terintegrasi di Teluk Jimbaran tersebut meraih Sertifikasi Emas EarthCheck, pengakuan global atas praktik keberlanjutan berbasis sains yang dijalankan secara konsisten selama lima tahun berturut-turut.
AboutPartnerships

Copyright © 2025 fimela.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved