Sukses

Parenting

Hindari Snowplow Parenting: Calon Orangtua Harus Tahu

Fimela.com, Jakarta Berarti “mobil penyapu salju”, Snowplow Parenting diibaratkan sebagai orangtua yang menyingkirkan rintangan yang dihadapi anak. Dengan menyingkirkan rintangan sang anak, orangtua berharap anak mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa perlu merasa sakit atau mengalami kegagalan.

Pada dasarnya, menjaga anak dengan maksimal, baik rohani maupun jasmani, merupakan hal yang ingin dan akan dilakukan oleh semua orangtua. Namun, ada kalanya seorang anak perlu diperkenalkan dengan rasa sakit atau kegagalan. Dalam hal ini, Snowplow Parenting adalah ikut-campurnya orangtua dalam kehidupan anak secara berlebihan.

What's On Fimela

Ciri-ciri Snowplow Parenting

Terdapat tiga kategori tindakan yang biasa dilakukan oleh orangtua yang menganut Snowplow Parenting. Berikut adalah ciri-ciri tindakan Snowplow Parenting:

  1. Terlalu Banyak Melakukan PembenaranOrangtua pada tipe ini umumnya akan mencari alasan lain demi membela sang anak. Alih-alih memberi pengertian bahwa ada hal yang salah, orangtua tipe ini akan mencari alasan untuk membenarkan anak mereka.
  2. Terlalu Ikut Campur di SekolahTerdapat aturan tidak tertulis bahwa guru adalah orangtua di sekolah. Hal tersebut akan dianggap sebagai angin lalu bagi orangtua tipe ini. Tindakan mengerjakan tugas anak; protes ketika anak mendapat nilai rendah; serta menghubungi guru anak secara terus-menerus adalah contoh dari tipe orangtua Snowplow Parenting.
  3. Terlalu Ikut Campur di KuliahDewasa-tidaknya anak bukan menjadi halangan bagi orangtua tipe ini untuk tidak ikut campur. Tindakan yang dilakukan oleh orangtua tipe ini adalah tindakan ekstrim, seperti mengirim pesan teks untuk mengingatkan anak berangkat kuliah; membuat jadwal mengganti oli untuk anak mereka; atau mengirim email kepada profesor kampus atas nama anak mereka.

Akibat dari Snowplow Parenting

Snowplow parenting memiliki beberapa dampak terhadap perkembangan anak. Berikut adalah konsekuensi yang ditimbulkan dari Snowplow Parenting.

  1. Menghambat Perkembangan dan Proses BelajarDengan tidak membiarkan anak merasa sakit atau gagal, Snowplow Parenting berpotensi berdampak negatif. penerapan Snowplow Parenting menghambat keterampilan yang diperlukan, seperti stress management, mengatasi kegagalan, dan pengambilan keputusan.
  2. Membuat Anak Merasa Tidak MampuDengan model Snowplow Parenting, anak akan merasa tidak mampu berbuat apa-apa tanpa bantuan orangtuanya. Selain itu, anak juga akan merasa tidak dapat mengambil keputusan dan mengendalikan emosi mereka sendiri.
  3. Problem Solving yang BurukTanpa membiasakan anak menghadapi masalah, anak akan kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang akan datang. Hal tersebut akan menjadi hal serius sebab anak akan terlalu bergantung dengan orangtua.

Agar tetap Mendidik, Bagaimana Cara Melindungi Anak dengan Baik?

Dalam mendidik dan melindungi anak, perlu adanya latihan dan banyak belajar mengenai parenting. Tanpa harus memanjakan anak, orangtua dapat tetap melindungi anak sembari mendidik mereka. 

Beberapa perilaku yang dapat diikuti agar mendidik anak tanpa Snowplow Parenting antara lain, membiarkan anak mendapati konsekuensi dari kesalahan mereka; dengarkan imajinasi dan harapan mereka; hargai usaha mereka; biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri.

Dengan menghindari praktik Snowplow Parenting, anak dapat belajar untuk berdiri di kaki mereka sendiri sehingga dapat hidup mandiri di masa depan.

Selanjutnya: Ciri-ciri Snowplow Parenting

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading