Fimela.com, Jakarta Kamu pasti ingin memastikan bayi kecilmu merasa aman dan nyaman saat digendong, bukan? Cara menggendong bayi ternyata tidak hanya soal kenyamanan, tetapi juga harus memperhatikan keamanan serta tahap perkembangannya. Posisi gendong yang tepat bisa memberikan dukungan optimal bagi tubuh bayi sekaligus menjaga kesehatan tubuhmu sebagai penggendong.
Beberapa orang sering bertanya, apakah bayi lebih baik digendong menghadap ke dalam (menghadap si penggendong) atau ke luar? Jawabannya tergantung pada usia dan kemampuan motorik bayi. Bayi baru lahir hingga usia 4-6 bulan disarankan digendong menghadap ke penggendong untuk mendukung kepala dan leher yang masih lemah. Setelah otot lehernya cukup kuat, biasanya di atas usia 6 bulan, barulah bayi bisa digendong menghadap ke luar untuk eksplorasi lebih luas.
Advertisement
1. Gendong Cradle (Buaian)
Cara ini paling cocok untuk bayi baru lahir. Posisikan kepala bayi di lekukan lenganmu, dengan tangan lain menopang tubuhnya. Pastikan leher dan punggungnya didukung dengan baik.
2. Gendong Tegak di Dada (Front Carry)
Letakkan bayi tegak dengan posisi dada menempel pada dadamu. Pastikan kepala bayi terdukung hingga ia cukup kuat menahan kepalanya sendiri, biasanya di usia 3 bulan.
Advertisement
3. Gendong Menghadap ke Luar (Front Facing Out)
Cocok untuk bayi usia 6 bulan ke atas yang sudah bisa menahan kepala dengan baik. Posisi ini memungkinkan bayi melihat sekelilingnya, tetapi pastikan ia tidak terlalu lama di posisi ini untuk mencegah overstimulasi.
4. Gendong Punggung (Back Carry)
Ideal untuk bayi usia 8 bulan ke atas yang sudah mampu duduk dengan stabil. Posisi ini memberikanmu kebebasan bergerak sambil tetap menjaga keamanan bayi.
Advertisement
5. Gendong Samping (Hip Carry)
Untuk bayi yang sudah bisa menahan kepala dan duduk dengan stabil, gendong samping di pinggulmu adalah pilihan praktis. Posisikan kaki bayi mengangkang untuk mendukung perkembangan panggulnya.
Tips Posisi Gendong Bayi yang Benar
- Dukung Leher dan Kepala. Untuk bayi baru lahir, pastikan kepala dan leher mereka selalu tertopang dengan baik. Gunakan lenganmu untuk menopang bagian belakang kepala saat menggendong.
- Perhatikan Posisi Kaki. Pastikan kaki bayi berada dalam posisi M atau frog-leg, di mana lutut lebih tinggi dari panggul. Posisi ini mencegah tekanan berlebih pada pinggul dan mendukung perkembangan tulang yang sehat.
- Gunakan Gendongan yang Tepat. Jika menggunakan kain gendong atau carrier, pilih yang ergonomis dan sesuai dengan usia bayi. Pastikan bayi berada cukup dekat denganmu, sehingga kamu bisa mencium puncak kepalanya dengan mudah.
- Jaga Posisi Punggung. Punggung bayi harus sedikit melengkung dalam posisi naturalnya. Jangan memaksakan mereka untuk duduk tegak, terutama saat masih kecil.
- Pastikan Kenyamanan Kamu. Selain fokus pada bayi, posisikan gendongan agar berat tubuh si kecil tersebar merata di tubuhmu. Ini penting untuk mencegah rasa pegal, terutama jika kamu menggendong dalam waktu lama.
Menggendong bayi dengan benar adalah bentuk kasih sayang sekaligus investasi bagi kesehatan si kecil dan dirimu. Pastikan selalu memperhatikan usia dan kebutuhan bayi saat memilih posisi gendong, ya, sahabat Fimela!