Fimela.com, Jakarta Perkembangan motorik anak adalah salah satu aspek penting yang sering diperhatikan oleh orang tua. Setiap anak memiliki cara unik dalam mengeksplorasi gerakan tubuh mereka, termasuk kebiasaan berjalan. Namun, beberapa orang tua mungkin merasa khawatir ketika anak mereka cenderung berjalan jinjit, yaitu hanya menggunakan ujung jari kaki untuk melangkah, bukan seluruh telapak kaki. Kebiasaan ini sering menimbulkan pertanyaan, apakah hal ini normal atau ada sesuatu yang perlu diwaspadai?
Jalan jinjit pada anak sebenarnya adalah hal yang umum terjadi, terutama pada balita yang baru belajar berjalan. Namun, jika kebiasaan ini berlangsung dalam waktu lama atau disertai dengan tanda-tanda lain, bisa jadi itu adalah indikasi adanya masalah yang memerlukan perhatian khusus.
Berikut beberapa penyebab anak suka jalan jinjit dan solusi praktis untuk mengatasinya agar orang tua dapat mendukung perkembangan motorik anak dengan lebih baik.
Advertisement
Advertisement
1. Kebiasaan Motorik Normal pada Anak Usia Dini
Pada anak yang baru belajar berjalan, jalan jinjit sering kali merupakan bagian dari eksplorasi gerakan. Mereka mungkin merasa lebih nyaman atau senang melakukannya karena belum memiliki kontrol penuh atas otot-otot kaki mereka. Kebiasaan ini biasanya terjadi pada usia 1 hingga 3 tahun dan cenderung hilang dengan sendirinya seiring waktu.
Jika jalan jinjit terjadi karena kebiasaan motorik normal, kamu tidak perlu terlalu khawatir. Berikan anak kesempatan untuk berjalan di berbagai permukaan, seperti lantai keras, karpet, atau rumput, untuk membantu mereka belajar menyeimbangkan tubuh dengan baik. Selain itu, ajak anak bermain dengan aktivitas yang melibatkan seluruh telapak kaki, seperti lompat-lompat atau menendang bola. Serta, berikan pijatan ringan pada otot betis anak untuk merangsang fleksibilitas dan kenyamanan.
2. Tendon Achilles yang Kaku
Salah satu penyebab umum jalan jinjit adalah kekakuan pada tendon Achilles, yaitu jaringan yang menghubungkan otot betis dengan tumit. Ketika tendon ini terlalu pendek atau kaku, anak akan merasa sulit untuk menapak dengan seluruh telapak kaki.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu dapat mencoba latih otot betis dan tendon Achilles anak dengan gerakan peregangan sederhana, seperti meminta mereka berdiri di atas tumit atau melakukan gerakan "naik turun" di tangga. Jika kekakuan tendon tampak signifikan, segera konsultasikan dengan dokter atau fisioterapis untuk mendapatkan terapi yang sesuai. Dalam beberapa kasus, penggunaan sepatu khusus atau alat bantu lainnya mungkin diperlukan.
Advertisement
3. Masalah Sensorik
Beberapa anak mungkin berjalan jinjit karena memiliki gangguan sensorik. Mereka mungkin merasa tidak nyaman saat seluruh telapak kaki menyentuh permukaan tertentu, seperti lantai dingin atau kasar. Hal ini sering terjadi pada anak-anak dengan gangguan pemrosesan sensorik (sensory processing disorder) atau kondisi spektrum autisme.
Jika kamu mencurigai adanya masalah sensorik, langkah-langkah yang bisa kamu lakukan seperti, Latih anak untuk merasa nyaman dengan berbagai jenis tekstur melalui permainan, dengan bermain pasir, air, atau pijakan bertekstur. Tak hanya itu, kamu pun bisa berkonsultasi kepada ahli terapi okupasi, sebab terapis okupasi dapat membantu anak mengatasi gangguan sensorik dengan teknik yang dirancang khusus untuk meningkatkan toleransi terhadap stimulasi pada telapak kaki.
4. Gangguan Neurologis
Pada beberapa kasus, jalan jinjit bisa menjadi tanda adanya gangguan neurologis, seperti cerebral palsy atau distrofi otot. Kondisi ini memengaruhi kontrol otot dan saraf, sehingga anak kesulitan menapak dengan normal.
Jika jalan jinjit anak disertai dengan gejala lain, seperti keterlambatan perkembangan motorik atau kesulitan koordinasi, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau neurolog. Penanganan dini sangat penting untuk memastikan perkembangan anak berjalan optimal. Dokter mungkin akan merekomendasikan terapi fisik, penggunaan alat bantu, atau perawatan medis lainnya sesuai kebutuhan.
Advertisement
5. Kebiasaan yang Terbawa Hingga Usia Lebih Tua
Pada beberapa anak, jalan jinjit bisa saja menjadi kebiasaan yang terbawa hingga usia lebih tua meskipun tidak ada penyebab medis yang mendasarinya. Hal ini mungkin terjadi karena kurangnya pengawasan atau kebiasaan yang tidak diperbaiki sejak dini.
Untuk mengatasi kebiasaan ini, kamu dapat ajarkan anak untuk berjalan dengan langkah yang benar, misalnya dengan menempatkan tumit terlebih dahulu sebelum ujung kaki menyentuh lantai. Libatkan pula anak dalam permainan yang melibatkan berjalan dengan telapak kaki penuh, seperti lomba berjalan di atas garis lurus atau berjalan sambil membawa beban ringan di kepala untuk melatih keseimbangan.
Jalan jinjit pada anak memang bisa menjadi perhatian bagi orang tua, tetapi penting untuk mengidentifikasi penyebabnya sebelum mengambil langkah penanganan. Dalam banyak kasus, kebiasaan ini bersifat sementara dan tidak memerlukan intervensi khusus. Namun, jika jalan jinjit terus berlanjut atau disertai gejala lain, konsultasi dengan ahli sangat disarankan. Dengan pendekatan yang tepat, kamu dapat membantu anak mengembangkan pola berjalan yang normal dan mendukung pertumbuhan motorik mereka dengan baik. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu dan keluarga!