Fimela.com, Jakarta Tidak bisa dipungkiri, hubungan antara Ibu dan Anak merupakan sebuah hubungan yang melingkupi banyak hal. Karena bagi seorang Ibu, membersamai anak merupakan perjalanan panjang hingga seumur hidup. Begitupun bagi anak, apapun yang dihadapi pada akhirnya sosok Ibu akan selalu dibutuhkan untuk kembali.
Melansir dr neurolaunch.com, ikatan ibu dan anak memang menjadi sebuah landasan perkembangan manusia, hubungan yang bahkan membentuk diri dari berbagai aspek. Hadirnya sosok Ibu memengaruhi emosional, berbagai kemampuan kognitif, bahkan keterampilan sosial anak.
Dengan semua kebersamaan yang menantang untuk terus dijalani, hubungan ini seringkali selalu diutamakan untuk dijaga keharmonisannya, juga menjadi bagian dari motivasi untuk menjalani kehidupan. Baik para Ibu yang bertahan menjadi sosok Ibu, maupun Anak yang juga membersamai Ibu hingga hari tua.
Advertisement
Advertisement
1. Berdamai dengan Diri
Dalam sebuah hubungan, kedamaian dalam diri setiap jiwa tentu menjadi sangat penting dan perlu diutamakan. Seringkali para Ibu mengesampingkan untuk memikirkan dirinya. Namun, pada dasarnya jiwa seorang Ibu merupakan pengaruh yang kuat akan kedamaian hubungan keluarga. Tentunya kepada anak.
Jadi, ingatlah untuk sesekali memberi ruang untuk kemudian bisa memberikan energi tenang dari sosok Ibu untuk sekitar. Karena sebagai Ibu, seringkali kita melupakan kebahagiaan diri, yang sebenarnya menjadi hal yang utama dalam mengiringi hubungan yang positif.
2. Komunikasi atau Saling Berbincang
Dalam berbagai aspek, komunikasi memang akan tetap menjadi kunci utama. Termasuk dalam menjalani hubungan apapun. Berikanlah waktu untuk Anak-anak menyampaikan emosinya dengan menjaga komunikasi, memahami sudut pandangnya dan tidak teburu-buru menilai buruk, jadilah orang kepercayaan Anak-anak meski beriringan dengan ketegasan peraturan.
Tetaplah menjadi orang tua yang terbuka. Dengan membangun komunikasi yang baik, Moms bisa tahu lebih banyak tentang bagaimana perasaan mereka, pertemanan, hingga bagaimana mereka menjalani hari-hari.
Dalam berbagai aspek, komunikasi memang akan tetap menjadi kunci utama. Termasuk dalam menjalani hubungan apapun. Berikanlah waktu untuk Anak-anak menyampaikan emosinya dengan menjaga komunikasi, memahami sudut pandangnya dan tidak teburu-buru menilai buruk, jadilah orang kepercayaan Anak-anak meski beriringan dengan ketegasan peraturan.
Tetaplah menjadi orang tua yang terbuka. Dengan membangun komunikasi yang baik, Moms bisa tahu lebih banyak tentang bagaimana perasaan mereka, pertemanan, hingga bagaimana mereka menjalani hari-hari.
Advertisement
3. Melibatkan Anak-anak
Salah satu permasalahan antara Anak dan Ibu ialah merasa tidak dilibatkan ketika Anak sudah mulai mengerti banyak hal baru. Inilah pentingnya bagi para Ibu untuk membiasakan Anak-anak bermain peran sebagai orang dewasa, terutama meniru sang ibu.
Hal ini memang membutuhkan ketabahan dengan berbagai kesalahan yang masih dipelajari Anak, terutama sosok Anak yang selalu terlihat kecil dimata Ibu. Cobalah untuk memberikan waktu untuk membiarkan Anak-anak bermain peran seperti berkebun, menyiram tanaman, atau menata meja. Secara psikologis, perasaan dianggap ini dapat memperkuat ikatan dengan adanya rasa bangga dan bisa saling membantu.
4. Mengekspresikan Perasaan
Komunikasi dan kepercayaan adalah hal yang krusial, terutama dalam menjaga hubungan, baik dengan pasangan maupun Anak. Ketika kita membersamai anak-anak untuk mendengarkan mereka mengekspresikan perasaan, sesekali lepaskan sejenak rasa ragu ragu untuk mengungkapkan perasaan cinta dan kasih sayang kepada Anak-anak.
Hadirkan kebiasaan-kebiasaan ungkapan sayang hingga kekecewaan dengan cara yang baik. Rasa percaya dari Anak kepada orang tua akan tumbuh dengan sendirinya dengan saling mengekspresikan emosi. Salah satu hal sederhana yang akan membekas dan berpengaruh untuk dampak panjang ialah kebiasaan untuk mengucapkan terima kasih, tolong atau maaf atas hal-hal kecil yang dilakukan anak.
Penulis: Nadya Aufia
#Unlocking the Limitless