Fimela.com, Jakarta Menghadapi anak yang rewel sering kali menjadi tantangan yang tidak mudah bagi orangtua, khususnya bagi para ibu. Situasi ini dapat menimbulkan keresahan dan stres, terutama ketika perilaku rewel muncul di saat-saat yang kurang tepat, seperti di tempat umum. Ketika keadaan mulai tidak terkendali, emosi ibu bisa memuncak, berisiko membuatnya marah atau bahkan melakukan tindakan yang tidak diinginkan seperti memukul, yang justru dapat memperparah ketegangan yang ada.
Namun, penting untuk diingat bahwa mengasuh anak adalah tugas yang menuntut kesabaran yang luar biasa. Dalam menghadapi anak yang rewel, ibu perlu berusaha untuk tetap tenang dan merespons dengan cara yang positif serta bijaksana. Jika emosi tidak dikelola dengan baik, tindakan yang tidak tepat dapat memperburuk situasi dan bahkan merusak keharmonisan hubungan antara ibu dan anak. Oleh karena itu, ibu perlu mempelajari strategi yang efektif untuk mengelola emosi dan menangani kerewelan anak dengan cara yang lebih konstruktif.
Artikel ini akan menyajikan langkah-langkah praktis yang dapat membantu ibu tetap tenang dan mengatasi situasi dengan bijak, sehingga hubungan dengan anak tetap terjaga dan situasi dapat dikendalikan dengan lebih baik.
Advertisement
Advertisement
Berbicara dengan Nada Lembut
Saat menghadapi anak yang rewel di tempat umum, penting bagi seorang ibu untuk menjaga ketenangan dan tidak memperlihatkan rasa kesal. Para ahli parenting menyarankan bahwa berbicara dengan nada yang lembut dapat membantu menenangkan anak dan mencegah situasi memburuk. Jika seorang ibu justru membentak atau memarahi, anak bisa merasa malu dan semakin marah.
Dalam jangka panjang, perilaku seperti ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak. Menghadapi anak yang berulah dengan pendekatan yang tenang dan lembut, terutama dalam acara-acara penting, bisa sangat bermanfaat. Ketika seorang ibu bersikap tenang dan lembut, anak cenderung merespons dengan cara yang sama, sehingga situasi dapat lebih cepat terkendali dan tidak berlarut-larut.
Memberi Sedikit Ancaman
Memberikan ancaman kepada anak bukanlah tentang menakut-nakuti mereka, melainkan memberikan pemahaman tentang konsekuensi logis dari tindakan mereka. Misalnya, seorang ibu dapat dengan lembut mengatakan bahwa jika anaknya terus berperilaku buruk, mereka tidak akan diizinkan menonton televisi atau bermain gadget. Namun, yang terpenting adalah menjaga konsistensi dalam menegakkan ancaman tersebut. Hindarilah ancaman berupa kekerasan fisik, seperti memukul, karena hal ini dapat menanamkan nilai-nilai negatif pada anak sejak dini.
Pakar pengasuhan anak menekankan pentingnya memberikan konsekuensi yang masuk akal dan dapat diterapkan, sehingga anak dapat belajar tentang hubungan antara tindakan dan dampaknya. Konsistensi menjadi elemen penting dalam pendekatan ini, membantu anak memahami bahwa setiap perilaku memiliki hasil yang sesuai. Dengan cara ini, anak-anak dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab dan disiplin.
Advertisement
Menuruti Keinginannya
Acap kali, anak menjadi rewel ketika keinginannya tidak dipenuhi. Selama keinginan tersebut masih dalam batas yang masuk akal, tidak ada salahnya untuk mengabulkannya. Dengan memenuhi permintaan yang tidak terlalu berat, ibu bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan dari si kecil. Selain itu, hal ini juga dapat membantu mengurangi kerewelan anak di masa depan.
Menurut para ahli perkembangan anak, memberikan apa yang diinginkan anak, selama tidak berlebihan, dapat membantu mereka belajar bahwa perilaku baik mendapatkan perhatian positif. Ini merupakan langkah pencegahan yang efektif untuk menghindari kerewelan yang berlebihan di kemudian hari.
Menghadapi dengan Santai
Menghadapi anak yang sedang rewel sebaiknya dilakukan dengan sikap yang tenang dan rileks. Jangan merasa terlalu terbebani oleh tingkah laku si kecil yang kadang sulit diatur, karena ini adalah bagian dari perjalanan menjadi orangtua. Dengan bersikap santai, ibu dapat melatih kesabaran dan menjaga ketenangan saat menghadapi situasi tersebut.
Ketenangan dan sikap santai dari orangtua dapat mempengaruhi anak, membuat mereka merasa lebih nyaman dan aman. Para ahli psikologi anak menyarankan agar orangtua melihat kerewelan ini sebagai kesempatan berharga untuk belajar dan tumbuh, baik bagi si kecil maupun bagi orangtua itu sendiri.
Advertisement
Memanjakan Mereka dengan Kasih Sayang
Membuat anak merasa dimanjakan bukanlah tentang memenuhi setiap permintaannya. Cara yang lebih tepat adalah dengan memberikan kehangatan dan kasih sayang melalui sentuhan lembut, seperti mengelus rambut, memberikan pelukan hangat, atau mengecup mereka dengan penuh cinta. Tindakan sederhana ini dapat menenangkan hati anak, mengurangi kerewelannya secara perlahan, dan menumbuhkan rasa nyaman dalam dirinya.
Penelitian menunjukkan bahwa kasih sayang fisik dari orangtua berperan penting dalam menenangkan anak dan membuat mereka merasa dicintai serta dihargai. Ini merupakan metode yang efektif untuk mengatasi kerewelan sekaligus mempererat ikatan emosional yang kuat antara orangtua dan anak. Dengan cara ini, hubungan yang harmonis dan penuh kasih dapat terjalin dengan lebih mendalam.
Bagaimana cara menenangkan anak yang rewel di tempat umum?
Menggunakan suara yang lembut dan memberikan pemahaman dapat menenangkan anak yang gelisah di tempat umum.
Advertisement
Apakah memberi ancaman pada anak adalah langkah yang tepat?
Yang dimaksud dengan ancaman di sini adalah memberikan konsekuensi yang logis atas perilaku anak, bukan ancaman yang bersifat menakutkan atau mengandung unsur kekerasan.