Fimela.com, Jakarta Pubertas merupakan fase krusial dalam perjalanan seorang anak menuju masa remaja, ditandai dengan perubahan signifikan baik secara fisik maupun hormonal. Umumnya, pubertas dimulai pada rentang usia 8-13 tahun untuk anak perempuan dan 10-16 tahun untuk anak laki-laki. Namun, ada sebagian anak yang mengalaminya lebih awal, kondisi yang dikenal sebagai pubertas dini.
Pubertas dini terjadi ketika perubahan ini muncul sebelum anak mencapai usia 8-9 tahun, mengakibatkan perubahan pada bentuk tubuh, peningkatan hormon, hingga percepatan pertumbuhan tinggi badan. Penting bagi orang tua untuk memahami kondisi ini agar dapat memastikan perkembangan anak berlangsung dengan optimal. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber pada Kamis (21/11), berikut adalah fakta dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk menanganinya.
Advertisement
Central Precocious Puberty (CPP)
Jenis ini muncul akibat pelepasan hormon gonadotropin yang memicu produksi hormon seksual, mirip dengan proses pubertas normal namun terjadi lebih awal.
Kebanyakan kasus CPP dianggap normal dan tidak menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Namun, terdapat beberapa faktor medis yang dapat memicu kondisi ini, antara lain:
- Kehadiran tumor di otak atau sumsum tulang belakang.
- Kelainan bawaan pada struktur otak.
- Cedera kepala yang mempengaruhi keseimbangan hormon.
- Hipotiroidisme, yaitu kondisi kekurangan hormon tiroid.
- Hiperplasia adrenal kongenital, yaitu kelainan hormon adrenal yang sudah ada sejak lahir.
Peripheral Precocious Puberty (PPP)
Jenis ini tidak disebabkan oleh hormon gonadotropin, melainkan oleh peningkatan kadar hormon estrogen atau testosteron yang dipicu oleh kondisi lain, seperti:
- Tumor yang berkembang pada ovarium atau testis.
- Tumor yang muncul di kelenjar adrenal.
- Obesitas yang berdampak pada metabolisme tubuh.
Advertisement
Tanda-Tanda Pubertas Dini pada Anak
Jerawat yang Muncul Lebih Awal
Perubahan hormon yang terjadi secara cepat sering kali memicu munculnya jerawat pada usia yang lebih dini. Penting bagi anak untuk diajarkan cara menjaga kebersihan wajah guna mencegah terjadinya peradangan.
Aroma Tubuh yang Lebih Kuat
Perubahan hormonal juga dapat mempengaruhi aroma tubuh anak, yang biasanya menjadi lebih menyengat. Orang tua dapat membimbing anak untuk mandi secara rutin dan menggunakan deodoran agar tetap segar.
Pertumbuhan Fisik yang Signifikan
Anak yang mengalami pubertas dini biasanya mengalami peningkatan tinggi dan berat badan yang lebih cepat dibandingkan dengan teman sebayanya. Pada anak perempuan, perubahan ini bisa disertai dengan pertumbuhan payudara, sementara pada anak laki-laki, perkembangan testis dan penis mulai terjadi.
Pertumbuhan Rambut Halus
Rambut mulai tumbuh di area seperti ketiak dan kemaluan. Selain itu, pada anak laki-laki, rambut wajah seperti kumis dan jenggot juga mulai muncul.
Perubahan Suara yang Mendalam
Anak laki-laki yang mengalami pubertas dini akan mengalami perubahan suara yang menjadi lebih dalam dan berat, seiring dengan perkembangan pita suara mereka.
Fungsi Organ Reproduksi yang Mulai
Aktif Pada anak perempuan, datangnya menstruasi pertama menjadi penanda penting dari dimulainya pubertas dini.
Pertanyaan dan Jawaban Seputar Pubertas Dini
Apa bahaya pubertas dini pada anak?
Pubertas dini dapat memengaruhi pertumbuhan fisik, menyebabkan anak berhenti tumbuh lebih awal, dan memicu masalah emosional seperti rendahnya rasa percaya diri.
Advertisement
Apakah pubertas dini dapat dicegah?
Pencegahan sulit dilakukan, tetapi menjaga berat badan ideal dan menghindari paparan zat kimia tertentu dapat membantu mengurangi risiko.
Kapan harus ke dokter jika anak mengalami pubertas dini?
Konsultasikan ke dokter jika anak menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum usia 8 tahun, terutama jika disertai masalah kesehatan lainnya.
Advertisement
Apakah pubertas dini memengaruhi kesuburan di masa depan?
Dalam kebanyakan kasus, pubertas dini tidak memengaruhi kesuburan, tetapi pengobatan yang terlambat dapat memengaruhi perkembangan organ reproduksi.