Fimela.com, Jakarta Sebagai orang tua, terkadang mengabaikan perilaku buruk anak yang bersifat ringan bisa menjadi strategi pengasuhan yang efektif. Dengan melakukan ini, anak akan belajar bahwa perilaku nakal mereka tidak akan mendapatkan perhatian, sehingga kemungkinan besar tidak akan diulang di kemudian hari. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua perilaku buruk dapat diabaikan, terutama jika perilaku tersebut berpotensi membahayakan atau merugikan anak dan orang lain. Ada beberapa perilaku anak yang memerlukan perhatian khusus karena jika dibiarkan, dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius.
Mengabaikan perilaku buruk anak dapat menimbulkan dampak jangka panjang yang merugikan, baik bagi anak maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, orang tua harus bijaksana dalam menentukan mana perilaku yang bisa diabaikan dan mana yang harus segera diatasi. Menurut Verywell Family, ada empat masalah perilaku anak yang tidak boleh diabaikan dan memerlukan penanganan segera. Dengan penanganan yang tepat dan konsisten, anak dapat mengembangkan sikap yang lebih baik dan sesuai dengan harapan orang tua. Berikut adalah empat masalah perilaku tersebut beserta cara-cara untuk mengatasinya.
Advertisement
Mendengarkan Secara Selektif
Saat si kecil mendengar namun berpura-pura tidak mendengar, hal ini bisa sangat menguji kesabaran orang tua. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa membuat anak terus mengabaikan Anda dan menjadi lebih sulit diatur. Untuk mengatasi hal ini, cobalah meletakkan tangan di pundaknya dan sampaikan instruksi dengan tegas. Ajak anak untuk menatap Anda dan memberikan respons yang jelas. Jika anak tidak mengikuti instruksi, berikan konsekuensi yang konsisten. Dengan pendekatan ini, anak akan memahami bahwa berpura-pura tidak mendengar tidak akan membuahkan hasil.
Pendengaran selektif tidak hanya mengganggu komunikasi, tetapi juga dapat merusak hubungan antara orang tua dan anak. Konsistensi dalam memberikan instruksi dan menegakkan konsekuensi adalah kunci untuk mengatasi tantangan ini. Menurut para ahli, melalui metode ini, anak akan belajar bahwa setiap instruksi penting untuk diperhatikan dan diikuti. Oleh karena itu, sangat penting bagi orang tua untuk tetap tegas dan konsisten saat memberikan perintah.
Melempar Benda
Melempar benda adalah salah satu cara bagi anak-anak untuk mengeksplorasi dunia mereka. Namun, ketika mereka mulai melempar benda-benda yang bisa berbahaya, seperti kaca atau benda keras, orang tua harus segera bertindak. Daripada sepenuhnya melarang anak melempar, lebih baik ajarkan mereka benda apa yang aman untuk dilempar dan di mana tempat yang tepat untuk melakukannya. Dengan menetapkan batasan yang jelas, anak-anak dapat belajar melempar dengan aman dan sesuai aturan.
Mengajarkan batasan tentang melempar benda kepada anak bisa menjadi tantangan tersendiri. Orang tua perlu memberikan contoh dan menunjukkan cara melempar yang aman. Selain itu, sangat penting untuk mengawasi anak saat bermain dan memberikan pujian ketika mereka mematuhi aturan yang telah ditentukan. Dengan pendekatan ini, anak akan merasa dihargai dan lebih termotivasi untuk berperilaku dengan baik.
Advertisement
Suka Menyela
Seringkali, anak-anak merasa bahwa apa yang ingin mereka ungkapkan adalah hal paling penting di dunia, sehingga mereka cenderung menyela percakapan orang lain. Untuk mengatasi perilaku ini, cobalah menciptakan sinyal yang bisa mereka kenali. Misalnya, Anda bisa menempatkan tangan di bahu mereka sebagai tanda bahwa Anda menyadari kehadiran mereka dan akan berbicara dengan mereka sesegera mungkin. Ajarkan anak untuk menggunakan sinyal ini agar mereka belajar cara menyela dengan cara yang lebih sopan.
Mengajarkan anak untuk tidak menyela bisa memerlukan kesabaran ekstra. Selain membuat sinyal, orang tua juga bisa menetapkan waktu khusus di mana anak bisa berbicara tentang segala hal yang mereka pikirkan. Dengan cara ini, anak merasa didengar dan dihargai, yang membuat mereka lebih mungkin belajar menunggu giliran untuk berbicara. Menurut para ahli, pendekatan ini membantu anak memahami pentingnya sopan santun dan menghargai orang lain.
Melebih-lebihkan Kebenaran
Anak-anak sering kali memiliki kecenderungan untuk membesar-besarkan kenyataan, seperti mengklaim bahwa mereka mampu berlari dengan kecepatan luar biasa atau mengatakan bahwa mereka telah menghabiskan semua sayuran di piring mereka. Penting untuk memulai dengan menjelaskan apa itu kebohongan dan mengapa hal tersebut tidak baik. Berikan pujian kepada anak saat mereka bersikap jujur dan dorong mereka untuk selalu berbicara jujur. Dengan pendekatan ini, anak akan belajar untuk menghargai nilai kejujuran.
Kebiasaan untuk melebih-lebihkan kenyataan dapat menjadi masalah serius jika tidak diatasi dengan tepat. Orang tua harus aktif dalam menjelaskan dampak negatif dari kebohongan dan memberikan contoh bagaimana bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Memberikan penghargaan kepada anak atas kejujuran mereka juga dapat memperkuat sikap positif ini. Menurut para ahli, dengan cara ini, anak akan memahami betapa pentingnya kejujuran dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Advertisement
Apa yang dimaksud dengan mendengarkan secara selektif pada anak adalah kemampuan untuk menyaring dan fokus pada informasi tertentu yang dianggap penting oleh anak, sambil mengabaikan hal-hal lain yang kurang relevan atau menarik bagi mereka.
Mendengarkan secara selektif terjadi ketika seorang anak mendengar arahan yang diberikan, namun bertindak seolah-olah tidak mendengarnya.
Bagaimana cara mengatasi anak yang suka melempar benda?
Berikan pemahaman kepada anak mengenai apa saja yang diperbolehkan untuk dilempar serta lokasi yang tepat dan aman untuk melakukannya.