Fimela.com, Jakarta Saat bayi mulai mengenal makanan pendamping ASI (MPASI), kamu pasti bertanya-tanya tentang sumber protein terbaik untuk si kecil. Salah satu hal penting dalam perkembangan bayi adalah pemenuhan kebutuhan protein yang baik untuk pertumbuhan otot, otak, dan jaringan tubuhnya. Banyak orang tua yang bingung antara memilih protein hewani atau nabati. Namun, tahukah kamu bahwa bayi cenderung lebih membutuhkan protein hewani di awal fase MPASI?
Protein hewani memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya lebih cocok untuk perkembangan bayi di fase awal, terutama dalam hal kandungan nutrisi penting yang tidak selalu tersedia dalam protein nabati. Mulai dari kandungan asam amino esensial yang lebih lengkap hingga zat besi dan vitamin B12, protein hewani memainkan peran vital dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, protein hewani lebih mudah diserap tubuh bayi sehingga memudahkan proses pencernaannya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengapa protein hewani sangat penting bagi bayi di masa awal kehidupannya. Yuk, simak alasan-alasan yang perlu kamu ketahui agar MPASI yang kamu berikan bisa benar-benar mendukung tumbuh kembang si kecil!
Advertisement
Advertisement
1. Kandungan Asam Amino Esensial yang Lebih Lengkap
Protein hewani mengandung asam amino esensial yang lebih lengkap dibandingkan dengan protein nabati. Asam amino ini adalah komponen pembangun utama dalam tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan, otot, dan perkembangan otak bayi. Bayi membutuhkan asam amino esensial ini dalam jumlah yang tinggi untuk menunjang perkembangan yang pesat di usia awalnya. Sumber protein hewani seperti daging, ayam, ikan, dan telur mengandung asam amino dalam komposisi yang ideal, sehingga sangat bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan bayi secara optimal.
2. Lebih Kaya Akan Zat Besi yang Mudah Diserap
Protein hewani juga dikenal kaya akan zat besi, terutama jenis zat besi heme yang lebih mudah diserap oleh tubuh bayi dibandingkan zat besi non-heme yang ada pada protein nabati. Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia pada bayi. Kekurangan zat besi di masa awal bisa berdampak pada perkembangan kognitif dan motorik bayi, sehingga sangat penting untuk memastikan kebutuhan zat besi ini tercukupi. Dengan memberikan protein hewani sebagai bagian dari MPASI, kamu dapat membantu mencegah kekurangan zat besi pada bayi.
Advertisement
3. Mengandung Vitamin B12 yang Vital untuk Perkembangan Otak
Sahabat Fimela, vitamin B12 adalah nutrisi yang hanya ada pada sumber makanan hewani. Vitamin ini penting untuk perkembangan otak dan fungsi saraf bayi. Kekurangan vitamin B12 pada masa awal kehidupan dapat mempengaruhi perkembangan kognitif bayi. Oleh karena itu, memasukkan protein hewani dalam MPASI adalah cara yang tepat untuk memastikan si kecil mendapatkan vitamin B12 yang cukup untuk mendukung perkembangan otaknya.Â
4. Lebih Mudah Diserap oleh Sistem Pencernaan Bayi
Protein hewani umumnya lebih mudah diserap oleh sistem pencernaan bayi, yang masih dalam tahap perkembangan. Jenis protein pada daging, ayam, dan ikan memiliki struktur yang lebih mudah dicerna, sehingga cocok untuk bayi yang baru memulai MPASI. Meskipun protein nabati seperti kacang-kacangan juga bermanfaat, tubuh bayi masih membutuhkan waktu untuk bisa mencernanya dengan sempurna. Dengan protein hewani, kamu bisa lebih mudah memastikan si kecil mendapatkan nutrisi penting yang langsung dapat dimanfaatkan oleh tubuhnya.
Sahabat Fimela, protein hewani memiliki banyak keunggulan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama di awal masa MPASI. Dengan kandungan asam amino esensial lengkap, zat besi yang mudah diserap, vitamin B12, dan kemudahan pencernaan, protein hewani memang menjadi pilihan ideal bagi bayi. Memastikan asupan protein hewani dalam menu MPASI si kecil tidak hanya memberikan nutrisi yang lengkap, tetapi juga mendukung pertumbuhannya secara menyeluruh. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan sumber protein hewani yang bervariasi dalam menu sehari-hari bayi, ya!