Fimela.com, Jakarta Setiap orang tua pasti berharap anaknya tumbuh dengan kecerdasan yang menonjol. Namun, bagaimana cara mengenali tanda-tanda kecerdasan sejak dini? Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan oleh stetoskooop.com dan mengutip dari The Sun, para peneliti di University of Warwick telah menemukan cara sederhana untuk mendeteksi kecerdasan pada anak-anak.
Metode ini melibatkan meletakkan kismis di bawah cangkir dan meminta balita untuk tidak menyentuhnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mampu menahan diri selama satu menit cenderung memiliki skor IQ yang lebih tinggi ketika mereka berusia delapan tahun. Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan kecerdasan anak dari usia bayi hingga sepuluh tahun.
Advertisement
Bayi Baru Lahir: Berat Badan Lebih Berat
Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal mengungkapkan bahwa bayi dengan berat badan lahir yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kecerdasan yang lebih baik. Studi ini melibatkan lebih dari 3.000 bayi dan menyimpulkan bahwa bayi yang lebih berat menerima asupan nutrisi yang lebih optimal selama masa kehamilan, yang berkontribusi positif terhadap perkembangan otak mereka.
Bayi dengan berat badan lebih tinggi umumnya menunjukkan perkembangan fisik dan kognitif yang lebih pesat dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan lebih rendah. Nutrisi yang memadai selama kehamilan dianggap mendukung pertumbuhan otak yang ideal, sehingga meningkatkan kemampuan kognitif sejak dini.
Anak Usia 12-24 Bulan: Mendengar Berbagai Bahasa
Menurut jurnal ilmiah Child Development, berbicara kepada balita dalam berbagai bahasa dapat memberikan dorongan signifikan pada perkembangan otak mereka. Anak-anak yang terbiasa mendengar lebih dari satu bahasa cenderung menunjukkan kemampuan kognitif yang lebih unggul. Penelitian ini mengungkapkan bahwa paparan terhadap berbagai bahasa memperkuat kemampuan anak dalam menyerap informasi dan menyelesaikan masalah dengan lebih efektif.
Anak-anak yang terbiasa mendengar berbagai bahasa juga memiliki kemampuan multitasking yang lebih baik serta keterampilan komunikasi yang lebih maju. Kemampuan-kemampuan ini tidak hanya mempermudah mereka dalam berkomunikasi, tetapi juga membantu mereka dalam memahami konsep-konsep yang kompleks di masa depan.
Advertisement
Anak Usia 3 Tahun: Lebih Tinggi dari Rata-rata Teman Sebaya
Sebuah studi yang dilakukan oleh Biro Riset Ekonomi Nasional mengungkapkan bahwa anak-anak dengan postur tubuh lebih tinggi cenderung meraih nilai ujian yang lebih baik. Bahkan sejak usia 3 tahun, sebelum sekolah memberikan pengaruh, anak-anak yang lebih tinggi menunjukkan hasil tes kognitif yang lebih unggul, ungkap tim peneliti. Tinggi badan dianggap sebagai tanda perkembangan fisik yang sehat, yang berkaitan erat dengan perkembangan otak yang optimal.
Anak-anak yang lebih tinggi umumnya memiliki koordinasi motorik yang lebih baik serta kemampuan untuk memahami instruksi yang lebih kompleks. Kemampuan ini membantu mereka dalam situasi pembelajaran, baik formal maupun informal, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan prestasi akademis mereka.
Anak Usia 4 Tahun: Menggambar Seseorang
Para peneliti di King's College London menemukan bahwa anak-anak yang mampu menggambar sosok manusia dengan realistis pada usia 4 tahun cenderung memiliki IQ yang lebih tinggi ketika mereka menginjak masa remaja. Studi ini menganalisis 15.000 gambar anak-anak dan menemukan bahwa kemampuan untuk menggambar dengan detail berkaitan erat dengan tingkat kognitif yang lebih tinggi.
Menggambar memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan mata serta kemampuan untuk memvisualisasikan objek dalam pikiran, yang merupakan indikator dari kemampuan kognitif yang lebih maju. Anak-anak yang menunjukkan kemampuan ini sejak dini biasanya memiliki potensi akademis yang lebih besar di masa depan.
Advertisement
Anak Usia 5 Tahun: Berbohong
Penelitian yang dilakukan oleh Institute of Child Study di Universitas Toronto mengungkapkan bahwa anak-anak yang sudah bisa berbohong pada usia 5 tahun cenderung memiliki kecerdasan yang lebih tinggi. Kemampuan untuk mengarang cerita yang kompleks merupakan indikator yang baik dari IQ anak, kata para peneliti. Untuk bisa berbohong, anak-anak harus memahami sudut pandang orang lain dan memiliki keterampilan komunikasi yang mumpuni.
Anak-anak yang pandai berbohong biasanya menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang lebih unggul. Hal ini menunjukkan bahwa mereka dapat mengolah informasi dengan cara yang lebih kompleks dan strategis, yang menjadi tanda dari kecerdasan yang lebih tinggi.
Apa peran nutrisi dalam perkembangan otak anak?
Nutrisi yang baik selama kehamilan dan masa kanak-kanak awal berperan penting dalam perkembangan otak anak, mendukung pertumbuhan kognitif yang optimal.Â
Advertisement
Apakah kebiasaan tidur mempengaruhi kecerdasan anak?
Kebiasaan tidur yang baik dapat mempengaruhi kecerdasan anak, karena tidur yang cukup mendukung fungsi otak yang optimal dan kemampuan belajar.