Fimela.com, Jakarta Memasuki fase MPASI (Makanan Pendamping ASI), orang tua pasti punya banyak pertanyaan seputar proses makan si kecil. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah bagaimana cara memperkenalkan self feeding pada anak? Apakah harus dipaksa? Bagaimana jika si kecil tidak mau makan?
Mengajarkan anak untuk makan sendiri adalah salah satu tahap penting dalam perkembangan mereka. Namun, beberapa orang tua mungkin menghadapi tantangan saat si kecil terlihat enggan atau kesulitan memulai proses makan mandiri. Di usia tertentu, anak seharusnya mulai menunjukkan minat untuk menyentuh dan mencoba makan sendiri, tetapi sering kali yang terjadi justru sebaliknya: mereka tampak enggan atau bahkan menolak.
Tenang! Memperkenalkan self feeding pada anak tidak harus menjadi hal yang menakutkan. Justru, proses ini sangat penting untuk membantu si kecil belajar mandiri, meningkatkan keterampilan motorik halus, dan mengembangkan rasa percaya diri. Anak mungkin awalnya merasa asing dengan tekstur makanan atau bahkan merasa kesulitan dalam menggunakan alat makan. Namun, melalui bimbingan yang lembut dan teknik yang tepat, proses ini bisa menjadi lebih mudah dan menyenangkan bagi anak.
Advertisement
Jika menghadapi tantangan serupa, ada beberapa cara yang bisa membantu memperkenalkan self feeding tanpa membuat anak merasa terpaksa. Dengan metode yang santai dan kreatif, proses self feeding tidak hanya membangun kemandirian anak, tetapi juga menguatkan ikatan antara orang tua dan anak. Dilansir dari Feeding Plus, berikut ini cara mengenalkan si kecil dengan self feeding.
Advertisement
1. Kenali Tanda Siapnya Anak untuk Self Feeding
Langkah pertama adalah mengenali kapan waktu yang tepat untuk mulai memperkenalkan self feeding. Tanda-tanda kesiapan anak bisa bervariasi, tetapi umumnya bisa dimulai ketika mereka sudah bisa duduk dengan stabil dan menunjukkan ketertarikan terhadap makanan. Perhatikan juga ketika anak mulai menggapai makanan di piring atau berusaha menggenggam sendok.
Setiap anak memiliki perkembangannya sendiri, jadi penting untuk menghargai ritme mereka tanpa memaksakan. Jika anak tampak antusias saat melihat makanan atau mulai memasukkan tangan ke mulut, ini bisa menjadi sinyal bahwa mereka siap mencoba makan sendiri.
2. Menciptakan Lingkungan yang Nyaman dan Mendukung
Salah satu kunci sukses mengajarkan anak makan sendiri adalah menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Pastikan tempat duduk anak aman, dengan kursi yang stabil dan meja yang mudah dijangkau. Memilih alat makan khusus untuk anak, seperti sendok berukuran kecil atau piring anti-slip, bisa membantu si kecil merasa lebih percaya diri.
Cobalah untuk tidak memberikan tekanan atau ekspektasi berlebih pada anak selama proses ini. Biarkan mereka bereksplorasi dengan makanan di hadapannya, baik dengan tangan maupun alat makan. Melalui eksplorasi ini, anak akan lebih terbiasa dengan tekstur dan rasa makanan, yang pada akhirnya membangun keberanian untuk makan sendiri.
Advertisement
3. Berikan Makanan yang Mudah Dipegang dan Dikunyah
Memilih jenis makanan yang tepat sangat membantu dalam proses belajar self feeding. Mulailah dengan memberikan makanan yang mudah digenggam dan aman dikunyah, seperti potongan kecil buah atau sayuran yang lembut. Finger food seperti potongan roti atau keju kecil juga bisa menjadi pilihan yang ideal untuk tahap awal.
Dengan memberikan makanan yang cocok, anak akan lebih mudah mengontrol bagaimana cara memasukkannya ke mulut. Hindari memberikan makanan yang keras atau berpotensi membuat anak tersedak, seperti kacang-kacangan utuh atau makanan kecil lainnya yang sulit dikunyah.
4. Memilih Makanan dengan Tekstur yang Sesuai
Tekstur makanan sangat berpengaruh dalam proses belajar makan mandiri. Makanan yang terlalu keras atau licin bisa membuat anak sulit untuk menggenggam atau memasukkannya ke mulut. Pilihlah makanan yang empuk dan mudah dipegang, seperti potongan buah atau sayuran kukus.
Menyesuaikan makanan dengan perkembangan motorik anak akan membantu mereka mengasah keterampilan mengunyah dan menggigit. Selain itu, variasikan jenis makanan agar anak tertarik mencoba berbagai rasa dan tekstur. Proses ini bukan hanya tentang belajar makan, tetapi juga tentang memperkenalkan pola makan sehat sejak dini.
Advertisement
5. Memberikan Contoh Langsung di Depan Anak
Anak adalah peniru ulung, sehingga memberikan contoh langsung saat makan bersama bisa memotivasi mereka untuk mencoba makan sendiri. Saat makan bersama, tunjukkan cara menggunakan alat makan dengan benar dan berikan respons positif ketika anak mencoba mengikuti.
Ketika anak melihat orang tuanya menikmati makanan dan makan dengan cara yang benar, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk ikut serta. Sikap positif dan dukungan yang konsisten akan menumbuhkan rasa percaya diri anak dalam proses belajar makan mandiri.
6. Menghindari Tekanan dan Memberikan Kebebasan
Makan adalah proses yang membutuhkan kenyamanan dan kebebasan. Hindari memberikan tekanan agar anak harus makan dengan cara tertentu atau dalam waktu yang ditentukan. Biarkan mereka mengontrol tempo makan dan cara yang membuatnya nyaman, baik itu dengan tangan atau alat makan.
Dengan membiarkan anak mengambil alih cara makannya, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk makan sendiri. Jika anak tampak kesulitan, cukup berikan bantuan kecil dan pujian, tanpa harus mengatur atau mengarahkan terlalu banyak.
Advertisement
7. Gunakan Peralatan Makan yang Tepat dan Aman
Memilih peralatan makan yang sesuai untuk anak bisa membantu memperlancar proses self feeding. Gunakan piring dan sendok yang dirancang khusus untuk anak-anak, biasanya dengan bahan anti-slip dan ukuran yang pas untuk tangan kecil mereka. Sendok dengan gagang tebal atau silikon bisa membantu anak menggenggam dengan lebih mudah.
Selain itu, pilihlah tempat makan yang nyaman dan stabil, seperti high chair dengan sandaran yang aman. Dengan menyediakan lingkungan yang mendukung, anak akan merasa lebih aman dan percaya diri untuk mencoba makan sendiri.
8. Biarkan Anak Menikmati Proses Belajarnya
Proses belajar self feeding adalah pengalaman yang penuh dengan eksplorasi bagi anak. Biarkan mereka menikmati setiap momen, tanpa merasa terburu-buru atau tertekan untuk segera mahir. Setiap anak akan belajar dalam kecepatan yang berbeda, jadi berikan dukungan yang mereka butuhkan dan apresiasi setiap pencapaian kecil yang mereka raih.
Mengajarkan self feeding bukan hanya soal membuat anak bisa makan sendiri, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk memahami kebutuhan tubuh dan membangun kemandirian sejak dini. Dengan mendukung anak melalui proses ini, mereka akan tumbuh menjadi individu yang lebih percaya diri dan mandiri di kemudian hari.
Penulis: Virlia Sakina Ramada
#Unlocking The Limitless