Sukses

Parenting

5 Mitos dan Fakta Positive Parenting, Benarkah Anak Menjadi Sulit Diatur?

Fimela.com, Jakarta Kamu pasti sering mendengar tentang positive parenting, kan? Gaya pengasuhan yang satu ini semakin populer karena dianggap lebih penuh kasih sayang dan efektif dalam membentuk karakter anak. 

Positive parenting adalah gaya pengasuhan yang berpusat pada hubungan positif antara orang tua dan anak, di mana orang tua berperan sebagai pembimbing dan pemberi dukungan, bukan hanya sekadar mengontrol. Pendekatan ini menekankan pentingnya komunikasi yang terbuka, pemahaman terhadap perasaan anak, serta penggunaan disiplin yang mendidik tanpa hukuman fisik.

Namun, di balik popularitasnya, masih ada banyak mitos yang beredar mengenai positive parenting. Nah, kali ini kita akan membahas 5 mitos dan fakta mengenai positive parenting agar kamu lebih paham, ya!

1. Positive Parenting Membiarkan Anak Berbuat Sesuka Hati, Benarkah?

Faktanya, Positive parenting bukan berarti membiarkan anak bertindak semaunya tanpa batasan. Sebaliknya, pendekatan ini tetap memiliki aturan dan disiplin yang jelas, namun dengan cara yang mendidik. 

Positive parenting mengajarkan anak untuk memahami alasan di balik aturan, dan orang tua bertindak sebagai pembimbing yang membantu anak belajar bertanggung jawab. Jadi, sahabat Fimela, meski kamu memberikan cinta dan perhatian penuh, tetap ada aturan yang konsisten untuk diikuti!

2. Katanya, Positive Parenting Tidak Boleh Marah pada Anak

Faktanya, itu salah. Banyak yang berpikir bahwa positive parenting melarang orang tua untuk menunjukkan emosi marah. Padahal, menjadi marah adalah hal yang wajar, bahkan dalam positive parenting. Hal yang penting adalah bagaimana kamu mengekspresikan kemarahan tersebut. 

Positive parenting mengajarkan orang tua untuk menyalurkan kemarahan dengan cara yang konstruktif, seperti berbicara dengan tenang dan menjelaskan perasaanmu. Dengan begitu, anak bisa belajar dari situasi tersebut dan memahami dampak tindakannya.

3. Mitosnya, Anak Tidak Akan Disiplin Jika Dibesarkan dengan Positive Parenting

Faktanya, pendekatan lembut pada positive parenting justru membuat anak lebih terarah. Disiplin tetap menjadi bagian penting dari positive parenting, hanya saja dilakukan dengan cara yang mendukung perkembangan emosional anak. 

Orang tua mengarahkan perilaku anak melalui contoh yang baik, dialog terbuka, dan penghargaan atas tindakan positif, bukan dengan ancaman atau hukuman fisik. Anak yang tumbuh dalam pola asuh ini cenderung lebih mampu mengendalikan diri dan memahami pentingnya tanggung jawab, bukan terkungkung pada ketakutan. 

4. Benarkah Positive Parenting Sulit Diterapkan pada Anak yang Sulit Diatur?

Faktanya, justru sebaliknya. Kamu mungkin berpikir bahwa positive parenting hanya cocok untuk anak yang mudah diatur, padahal tidak. Pendekatan ini sangat efektif untuk anak-anak yang cenderung sulit diatur atau sering mengekspresikan emosi yang kuat. Dengan cara mendengarkan dan memahami perasaan anak, kamu bisa menemukan akar masalah perilaku mereka. 

Positive parenting mengajarkan bagaimana cara menangani tantrum atau perilaku yang menantang dengan sabar dan konsisten. Jadi, daripada menggunakan hukuman keras, kamu bisa membantu anakmu belajar mengelola emosinya dengan lebih baik.

5. Orangtua Terlihat Lemah Jika Melakukan Positive Parenting, Emang Iya?

Faktanya, ini adalah mitos yang paling salah kaprah. Banyak yang menganggap bahwa pendekatan penuh kasih dalam pengasuhan membuat orang tua terlihat "lemah" di mata anak, sehingga anak menjadi kurang menghormati mereka. 

Padahal, dalam positive parenting, hubungan orang tua dan anak justru dibangun atas dasar saling menghargai dan kepercayaan. Anak yang merasa didengar dan dimengerti cenderung lebih hormat dan patuh karena mereka memahami alasan di balik aturan. Jadi, kamu tetap bisa menjadi sosok otoritas yang dihormati tanpa perlu bersikap keras.

Positive parenting adalah pendekatan pengasuhan yang tidak hanya fokus pada disiplin, tetapi juga pada pengembangan emosi dan hubungan yang sehat antara orangtua dan anak. 

Yuk, mulai berikan cinta, perhatian, dan disiplin dengan cara yang positif untuk perkembangan anak yang lebih baik!

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading