Fimela.com, Jakarta Bedak tabur sudah lama menjadi produk yang sering digunakan para orang tua untuk menjaga kulit bayi tetap kering dan bebas dari ruam. Namun, di balik manfaatnya, bedak tabur ternyata menyimpan risiko yang bisa berbahaya bagi kesehatan bayi. Seperti yang dikutip dari Time (27/9) jika penggunaan bedak tabur pada bayi berbahaya.
Sahabat Fimela, berikut adalah beberapa alasan mengapa penggunaan bedak tabur untuk bayi sebaiknya dibatasi atau bahkan dihindari.
Advertisement
1. Risiko Masuk ke Saluran Pernapasan
Partikel bedak tabur sangat halus dan mudah terhirup oleh bayi, terutama saat bedak tersebar di udara. Masuknya partikel bedak ini ke dalam saluran pernapasan bisa menyebabkan gangguan serius seperti iritasi pada paru-paru, kesulitan bernapas, dan dalam kasus yang parah, dapat memicu gangguan pernapasan kronis. Mengingat bayi masih sangat rentan, penggunaan bedak tabur di sekitar wajah dan leher bayi sebaiknya sangat dihindari.
2. Memicu Alergi dan Iritasi Kulit
Bayi memiliki kulit yang sangat sensitif dan mudah teriritasi. Beberapa jenis bedak tabur mengandung bahan kimia tambahan, pewangi, dan pengawet yang bisa memicu reaksi alergi. Ruam, kemerahan, dan gatal-gatal bisa muncul akibat sensitivitas kulit bayi terhadap bahan-bahan tersebut. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit bayi dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman.
Advertisement
3. Terkait dengan Masalah Kesehatan Jangka Panjang
Sejumlah penelitian mengindikasikan bahwa bedak tabur berbahan dasar talc dapat berisiko jika terhirup dalam jangka waktu panjang. Talc, yang merupakan bahan utama dalam banyak bedak tabur, mengandung mineral yang serupa dengan asbestos, meskipun dalam jumlah kecil. Pada beberapa kasus, paparan talc yang berlebihan telah dikaitkan dengan masalah kesehatan jangka panjang, seperti gangguan pernapasan serius.
4. Potensi Infeksi dan Penyumbatan Pori-Pori
Partikel bedak tabur yang sangat halus dapat menyumbat pori-pori kulit bayi, yang justru dapat memperburuk masalah seperti biang keringat atau ruam popok. Bedak tabur juga bisa membuat area lipatan kulit bayi menjadi lebih lembab, terutama jika digunakan dalam jumlah berlebihan. Kondisi ini justru dapat meningkatkan risiko infeksi kulit akibat bakteri atau jamur.
Advertisement
5. Penggunaan Tidak Efektif untuk Ruam Popok
Banyak orang tua menggunakan bedak tabur untuk mencegah ruam popok pada bayi. Namun, penggunaan bedak tabur pada area popok bisa memperparah kondisi kulit bayi karena partikel bedak dapat menumpuk dan menyebabkan iritasi. Alternatif yang lebih efektif adalah menggunakan krim anti ruam yang dirancang khusus untuk melindungi kulit bayi dari kelembaban.
6. Risiko Kontaminasi Produk
Produk bedak tabur, terutama yang tidak berasal dari merek terpercaya, dapat terkontaminasi dengan bahan kimia berbahaya atau bahan lain yang tidak sesuai standar keamanan. Kontaminasi ini dapat meningkatkan risiko kesehatan pada bayi jika produk tersebut digunakan secara rutin.
Selalu perhatikan reaksi kulit bayi terhadap produk yang digunakan, dan pilih produk yang memang diformulasikan dengan keamanan bayi sebagai prioritas utama.