Sukses

Parenting

Mengenal Lawnmower Parenting, Apakah Pola Asuh Ini Membantu atau Justru Merugikan?

Fimela.com, Jakarta Di era modern, peran orangtua dalam mendidik anak terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Namun, tidak semua metode pengasuhan dipandang positif oleh banyak orang. Salah satu gaya asuh yang sempat menjadi perbincangan hangat adalah adalah apa yang disebut sebagai lawnmower parents. Mungkin belum banyak yang mendengar istilah ini, tetapi kenyataannya, pola asuh ini sering ditemukan di sekitar kita.

Lawnmower parents, secara sederhana, adalah tipe orangtua yang cenderung “membersihkan jalan” atau menghilangkan semua hambatan yang akan dihadapi anak-anaknya. Mereka akan melakukan segala cara agar anak mereka tidak merasakan kesulitan atau tantangan yang berpotensi mengganggu. Meskipun tampaknya dilakukan dengan niat baik, banyak ahli yang menilai bahwa metode ini bisa berdampak negatif bagi perkembangan anak.

Pada dasarnya, lawnmower parenting muncul dari keinginan orangtua untuk melindungi anak dari segala bentuk kesulitan, baik di lingkungan sekolah, sosial, maupun kehidupan sehari-hari. Orangtua dengan gaya pengasuhan ini sering kali merasa bahwa anak-anak mereka tidak perlu merasakan tantangan yang sulit. Namun, di balik niat baik tersebut, ada risiko besar yang mungkin tidak disadari.

Pertanyaan yang kerap kali muncul adalah apakah gaya pengasuhan ini benar-benar memberikan dampak positif, atau justru merugikan dalam jangka panjang? Sebelum mengambil kesimpulan, penting untuk memahami lebih dalam mengenai karakteristik lawnmower parenting dan bagaimana dampaknya terhadap tumbuh kembang anak.

Apa Itu Lawnmower Parenting?

Dilansir dari webmd.com, istilah “lawnmower parenting” terinspirasi dari cara kerja mesin pemotong rumput yang “membersihkan” segala sesuatu di depannya. Dalam konteks pengasuhan, orangtua dengan tipe ini akan berusaha menghilangkan semua tantangan atau kesulitan yang akan dihadapi anak-anak mereka. Segala bentuk tantangan, baik di sekolah maupun dalam kehidupan sosial, akan diatasi oleh orangtua sebelum anak-anak mereka sempat menghadapinya.

Dengan kata lain, lawnmower parents cenderung terlalu melindungi anak dari hal-hal yang bisa menimbulkan ketidaknyamanan. Mereka mungkin merasa bahwa dengan menghindarkan anak dari masalah, mereka sedang memberikan kehidupan yang lebih baik. Namun, dalam praktiknya, tindakan ini justru bisa berbalik menjadi bumerang. Alih-alih mempersiapkan anak untuk menghadapi tantangan hidup, lawnmower parenting bisa membuat anak tidak terbiasa menyelesaikan masalah sendiri dan tidak siap menghadapi realitas kehidupan yang penuh tantangan.

 

Ciri-Ciri Lawnmower Parenting yang Perlu Diketahui

Lawnmower parenting memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari gaya pengasuhan lainnya. Dilansir dari learningthislife.com, orangtua dengan tipe ini cenderung melakukan intervensi dalam setiap aspek kehidupan anak. Misalnya, mereka akan berusaha menyelesaikan konflik sosial yang dialami anak di sekolah, mengerjakan tugas-tugas sulit, atau bahkan berbicara langsung kepada guru untuk memastikan anak tidak menghadapi kesulitan.

Dalam praktiknya, orangtua ini seperti "memotong rumput" di depan anak-anak mereka, memastikan tidak ada hambatan yang menghalangi jalan. Meski hal ini dilakukan dengan harapan anak bisa fokus pada hal-hal positif, anak-anak akhirnya tidak terbiasa dengan realitas hidup yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian.

Dampak Jangka Panjang pada Perkembangan Anak

Salah satu dampak terbesar dari lawnmower parenting adalah kurangnya kemampuan anak untuk mengatasi masalahnya secara mandiri. Saat semua hambatan disingkirkan oleh orang tua, anak-anak tidak memiliki kesempatan untuk belajar dari pengalaman dan kesalahan. Mereka akan tumbuh dengan perasaan ketergantungan dan kurang percaya diri dalam mengambil keputusan sendiri.

Selain itu, gaya pengasuhan ini juga bisa memengaruhi kesehatan mental anak. Tanpa kesempatan untuk mengatasi tantangan kecil sejak usia dini, anak-anak akan merasakan kecemasan yang lebih besar ketika menghadapi masalah di masa depan. Tidak jarang, anak-anak dari orangtua lawnmower kesulitan dalam beradaptasi di lingkungan yang lebih kompetitif dan penuh tekanan.

Cara Menghindari Pola Asuh Lawnmower

Jika ingin mendukung perkembangan anak yang mandiri dan tangguh, penting bagi orangtua untuk memberikan kesempatan bagi anak-anaknya untuk menghadapi tantangan. Biarkan anak jika mereka membuat kesalahan agar dapat belajar dari kegagalan. Pengalaman ini penting untuk membentuk keterampilan hidup yang berguna di masa depan.

Sebagai orangtua, peran utama bukanlah untuk “membersihkan jalan” bagi anak, tetapi memberikan dukungan saat anak membutuhkan dan memberikan kebebasan pada anak untuk mengatasi masalah dengan caranya sendiri. Pengalaman menghadapi kegagalan, menyelesaikan masalah, dan belajar dari kesalahan, adalah komponen utama untuk membentuk ketangguhan dan kemandirian anak.

Mendukung kemandirian anak adalah kunci untuk membentuk karakter yang tangguh. Mereka akan belajar bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus, tetapi akan ada masanya tantangan itu datang dan tekankan bahwa setiap tantangan bisa diatasi dengan ketekunan dan usaha. Dengan begitu, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi kehidupan yang penuh tantangan.

 

Penulis: Virlia Sakina Ramada

#LawnmowerParenting

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading