Sukses

Parenting

4 Alasan Kamu tidak Perlu Memberi Gadget pada Anak

Fimela.com, Jakarta Electronic parenting kini menjadi jalan pintas yang marak digunakan orangtua. Seringkali mereka memilih untuk memberikan anaknya gadget agar sang anak diam dan orangtua bisa melanjutkan aktivitasnya. Anak adalah peniru ulung. Orangtua yang gemar menghabiskan waktunya bersama gadget akan menjadi percontohan bagi anak yang semestinya mengeksplorasi dunia. 

Pemberian gadget pada anak tentu berdampak buruk bagi tumbuh kembangnya. Tak sedikit yang sudah memberikan gadget bahkan ketika bayi masih berusia bulanan. Meskipun gadget menawarkan banyak manfaat, seperti akses mudah ke informasi dan hiburan edukatif, ada alasan kuat mengapa orang tua perlu mempertimbangkan batasan dalam penggunaan gadget oleh anak-anak mereka. Terutama bagi anak yang memasuki golden age. 

Berikut empat alasan mengapa gadget berdampak buruk bagi anak.

gu Perkembangan Sosial dan Komunikasi

Hiburan pada gadget umumnya bersifat satu arah. Anak yang sejak dini terpapar tontonan digital akan cenderung kesulitan melakukan komunikasi dua arah. Penggunaan yang berlebihan akan menghambat perkembangan keterampilan sosial mereka. Interaksi dengan orang sekitarnya akan berkurang. Kemampuan komunikasi, empati, dan kerjasama yang seharusnya bisa dilatih harus tersita waktunya karena gadget. Bahkan, menurut pemaparan dr. Ajeng Indriastari, Sp.A, seorang dokter spesialis anak dalam suatu podcast menyebut anak yang terlalu sering mendapat tontonan satu arah berpotensi mengalami kesulitan bicara di usia dua tahun. 

Penggunaan gadget dapat dilakukan jika diimbangi dengan pengawasan tegas dari orang tua. Juga digunakan sebagai alat penunjang stimulus motorik bagi anak. Contohnya, gadget digunakan untuk melakukan videocall dengan orang tersayang yang jauh dari rumah. Maka komunikasi yang terbangun akan dua arah. 

Pengaruh Pada Kesehatan Fisik dan Mental

Bahaya radiasi yang muncul dari gadget sangat tidak baik untuk anak. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan anak di depan layar dan memberi efek buruk baik kesehatan fisik maupun mental. Paparan yang berkepanjangan akan menyebabkan masalah penglihatan seperti mata juling. Tak hanya itu, anak yang sudah kecanduan gadget berpotensi mengalami gangguan tidur juga postur tubuh yang buruk. Jika dibiarkan hingga mereka tumbuh remaja, gadget bisa berdampak buruk bagi mental mereka. Konten negatif dan isolasi dari teman-temannya bisa memicu depresi dan kecemasan. 

Sebagai orangtua, hal terbaik yang dapat diinvestasikan pada anak adalah waktu. Luangkan waktu sebanyak mungkin untuk memberikan pengawasan maksimal terhadap tumbuh kembang mereka. Batasi waktu anak menggunakan gadget dengan tegas dan perbanyak interaksi langsung agar anak bisa mencapai milestonesnya. 

Aktivitas Fisik Berkurang

Perkembangan motorik anak sangat bergantung pada aktivitas fisiknya. Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyita waktu yang dihabiskan anak-anak. Seharusnya anak dapat bermain bersama teman-temannya di luar rumah. Namun dengan hadirnya gadget, mereka menjadi tidak tertarik untuk melakukan itu, dan cenderung mengisolasi diri dari dunia luar. Aktivitas fisikpun berkurang dan itu dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti obesitas dan penurunan kondisi fisik secara umum. 

Ajak anak untuk melakukan kegiatan fisik yang menyenangkan. Berikan contoh orangtua yang gemar melakukan aktivitas menyenangkan seperti bersepeda, berlari, atau sekadar bermain olahraga di halaman rumah. 

Mengganggu Konsentrasi dan Pembelajaran

Ketergantungan anak pada gadget dapat memundurkan fungsi kognitifnya. Milestones yang tidak tercapai, akan memengaruhi IQ mereka di masa depan. Konsentrasi anak dalam menyerap stimulus dari orangtua akan terganggu. Terlebih jika orangtua tidak memiliki ketegasan, hanya karena sang anak tantrum meminta gadget. Konsentrasi yang buruk ini akan berdampak pada kinerja akademik dan pencapaiannya di sekolah kelak. 

Itulah moms bahaya memberikan gadget pada anak sejak kecil. Meski instan untuk menenangkan anak yang tantrum, namun penyodoran gadget pada anak bukanlah solusi terbaik. Luangkan waktu untuk memperbanyak interaksi agar tumbuh kembangnya tidak terganggu. 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading