Fimela.com, Jakarta Pada usia 3 tahun, anak-anak memasuki tahap penting dalam perkembangan sosial-emosional, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi mereka sendiri serta berinteraksi dengan orang lain. Sosial-emosional adalah proses anak-anak belajar mengenali, memahami, dan merespons keadaan emosional baik dalam diri mereka sendiri maupun orang lain.
Saat usia ini, anak-anak mulai membangun fondasi untuk hubungan sosial yang sehat dan kemampuan emosional yang kuat, yang akan mempengaruhi interaksi mereka sepanjang hidup.
Advertisement
Pengembangan Kesadaran Emosional
Anak usia 3 tahun mulai menunjukkan pemahaman yang lebih baik tentang emosi dasar seperti senang, sedih, marah, dan takut. Mereka dapat mengenali perasaan ini dalam diri mereka dan mulai belajar untuk mengekspresikannya melalui kata-kata dan tindakan. Misalnya, ketika marah, mereka mungkin menunjukkan kemarahan melalui tangisan atau kata-kata, namun mereka juga mulai belajar bagaimana mengelola emosi ini, seperti menenangkan diri atau meminta bantuan orang dewasa.
Interaksi Sosial dan Pembentukan Relasi
Dalam aspek sosial, anak-anak pada usia ini mulai lebih tertarik untuk bermain dengan teman sebaya. Mereka mulai memahami konsep berbagi dan bergiliran, meskipun kemampuan ini masih dalam tahap awal dan sering kali membutuhkan bimbingan dari orang dewasa. Pada usia ini, anak-anak juga mulai membentuk persahabatan sederhana, di mana mereka menunjukkan preferensi untuk bermain dengan anak tertentu yang mereka sukai.
Permainan peran atau "pretend play" menjadi sangat menonjol di usia ini. Melalui permainan ini, anak-anak belajar mengambil perspektif orang lain, yang merupakan langkah awal dalam pengembangan empati. Mereka mungkin berpura-pura menjadi orang tua, guru, atau dokter, yang membantu mereka memahami berbagai peran sosial dan bagaimana berinteraksi dalam situasi tersebut.
Advertisement
Pentingnya Dukungan Orang Tua dan Lingkungan
Dukungan dari orang tua dan pengasuh sangat penting dalam membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial-emosional ini. Orang tua yang responsif dan memberikan contoh yang baik dalam mengelola emosi dan berinteraksi dengan orang lain dapat memberikan anak-anak model yang jelas tentang bagaimana seharusnya mereka berperilaku. Misalnya, ketika orang tua menunjukkan cara menenangkan diri ketika marah atau menunjukkan empati terhadap orang lain, anak-anak akan meniru perilaku ini dalam interaksi mereka sendiri.
Selain itu, lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang akan memberikan rasa aman pada anak, yang memungkinkan mereka untuk lebih bebas mengeksplorasi dunia sosial mereka. Anak-anak yang merasa aman secara emosional cenderung lebih percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain dan lebih mampu mengatasi tantangan emosional yang mungkin mereka hadapi.
Jadi, Pada usia 3 tahun, perkembangan sosial-emosional anak-anak sedang berada pada tahap yang sangat penting, di mana mereka mulai membangun kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi serta berinteraksi secara positif dengan orang lain. Dukungan yang tepat dari orang tua dan lingkungan sangat berperan dalam membantu mereka mengembangkan keterampilan ini, yang akan menjadi dasar bagi hubungan sosial dan kesejahteraan emosional mereka di masa depan.