Sukses

Parenting

3 Perilaku Sopan Santun yang Harus Diajarkan Orangtua pada Anak Sejak Dini

Fimela.com, Jakarta Mengajarkan sopan santun pada anak bukan hanya tentang memperkenalkan etika dasar, tetapi juga tentang membentuk karakter yang kuat dan penuh empati sejak dini. Ketiga basic manners yang penting ini akan membantu anak memahami nilai-nilai kesopanan yang akan mendukung mereka dalam menghadapi berbagai situasi sosial di masa depan. 

1. Mengucapkan "Tolong" dan "Terima Kasih"

Salah satu sopan santun dasar yang paling penting untuk diajarkan sejak dini adalah kebiasaan mengucapkan "tolong" dan "terima kasih". Dua kata sederhana ini memiliki dampak besar dalam membangun karakter yang penuh rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain. Ketika anak diajarkan untuk meminta sesuatu dengan sopan dan mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan, mereka belajar pentingnya menghargai usaha orang lain. Menurut Children Central, kebiasaan ini mengajarkan anak untuk lebih empati dan menyadari bahwa setiap bantuan layak dihargai, betapapun kecilnya tindakan tersebut.

Dengan mengajarkan anak menggunakan kata-kata ini dalam kehidupan sehari-hari, orangtua membantu mereka mengembangkan sikap hormat yang akan membuat mereka lebih disukai dan dihormati oleh orang-orang di sekitarnya. Sikap ini juga berperan dalam memperkuat hubungan sosial yang positif karena anak-anak yang menghargai bantuan orang lain akan lebih mudah membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

 

 

2. Mengucapkan Salam

Mengajarkan anak untuk menyapa orang lain dengan salam sederhana seperti "halo", "selamat pagi", atau "apa kabar" adalah bentuk lain dari sopan santun yang sangat penting. Kebiasaan ini membantu anak-anak untuk menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap orang-orang di sekitar mereka. Melalui salam, anak-anak belajar pentingnya menghargai kehadiran orang lain, bahkan dalam interaksi singkat.

Menurut Eskay Kids, kebiasaan menyapa orang lain ini bukan hanya bentuk kesopanan, tetapi juga membangun rasa percaya diri anak dalam situasi sosial. Mereka belajar bahwa dengan menyapa orang lain terlebih dahulu, mereka dapat memulai percakapan dan menjalin hubungan yang lebih baik. Anak-anak yang diajarkan untuk secara aktif menyapa orang lain biasanya akan lebih nyaman dalam berinteraksi dengan berbagai kelompok orang, baik itu keluarga, teman, maupun orang yang baru mereka temui.

3. Berbagi dan Menunggu Giliran

Etika dasar lainnya yang penting untuk diajarkan sejak dini adalah kemampuan berbagi dan menunggu giliran. Di masa kanak-kanak, anak-anak sering kali cenderung lebih mementingkan keinginan mereka sendiri. Oleh karena itu, mengajarkan mereka untuk berbagi mainan, makanan, atau hal-hal lainnya dengan teman-temannya akan membantu mereka memahami bahwa dunia ini bukan hanya tentang diri mereka sendiri. Ini juga mengajarkan mereka tentang nilai kebersamaan dan kerjasama.

Selain itu, menunggu giliran adalah pelajaran penting yang dapat meningkatkan kesabaran anak. Menurut Parents, dengan menunggu giliran ketika bermain atau berbicara, anak belajar menghargai peran dan hak orang lain dalam setiap situasi. Ini adalah keterampilan sosial yang penting, karena dapat mencegah konflik dan meningkatkan keharmonisan dalam interaksi sosial mereka. Dengan belajar berbagi dan menunggu giliran, anak-anak akan tumbuh menjadi individu yang lebih empati, sabar, dan mudah beradaptasi dalam berbagai situasi sosial.

Dengan mengajarkan basic manners seperti mengucapkan "tolong" dan "terima kasih", menyapa orang lain, serta berbagi dan menunggu giliran, orangtua tidak hanya membekali anak dengan keterampilan sosial, tetapi juga menanamkan fondasi karakter yang akan menjadi panduan mereka sepanjang hidup. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membantu anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik, penuh penghargaan, dan dihormati oleh orang di sekitarnya.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading