Fimela.com, Jakarta Memberikan pendidikan seks kepada anak sering kali dianggap sulit karena beberapa alasan yang kompleks. Seksualitas sering kali dianggap sebagai topik yang tabu dalam banyak budaya dan masyarakat. Banyak orang tua merasa tidak nyaman membicarakan seks dengan anak-anak mereka karena merasa topik ini tidak pantas atau malu untuk dibicarakan.
Mengatasi tantangan ini memerlukan pendekatan yang sensitif dan informasi yang tepat. Pendidikan seks yang efektif harus sesuai dengan usia, akurat, dan disampaikan dengan cara yang mendukung komunikasi terbuka dan rasa aman bagi anak-anak untuk mengajukan pertanyaan dan memahami informasi tersebut.
Advertisement
Buku Sex Education for Children
Judul: Sex Education for Children: Perlukah Pendidikan Seks untuk Anak?
Penulis: Atreya Senja
Editor: Nimash
Desain sampul: Nina Yuanita
Penata Letak: Adit K.
Proofreader: Farida A.
Ilustrasi: Freepik Premium
Cetakan Pertama, 2023
Penerbit: Brilliant Books
Membicarakan permasalahan seks maupun seksualitas masih sering dianggap tabu, apalagi jika harus membicarakannya kepada anak-anak di bawah umur. Memang bukan hal yang mudah untuk membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan seksual kepada anak-anak. Orang tua harus selalu berpikir secara mendalam untuk memberikan pemahaman kepada anak. Mereka harus memikirkan strategi agar anak tak kebingungan dengan penjelasan yang diberikan orang tua.
Buku ini mengupas segala permasalahan terkait pendidikan seks untuk anak, kejahatan seksual, dan permasalahan seksual lainnya. Dalam buku ini, para (calon) orang tua akan disuguhi tahap-tahap pendidikan seks untuk anak sesuai usianya. Harapannya, setelah membaca buku ini, para (calon) orang tua dapat memahami bahwa pendidikan seks untuk anak-anak tidak boleh diabaikan. Dengan dibekali pengetahuan yang cukup, kebingungan dan kecanggungan ketika membicarakan masalah seksual dengan anak-anak akan terkikis.
***
Buku ini memberi panduan umum cara memberikan pendidikan seks untuk anak. Mulai dari tentang memahami pendidikan seks, menyampaikan pendidikan seks yang tepat sesuai dengan usia anak, hingga mengetahui soal beberapa jenis penyimpangan seksual serta terkait isu-isu seksual yang perlu dipahami anak.
Menjadi orangtua memang tak mudah. Menyampaikan pemahaman soal pendidikan seks juga bukan hal yang bisa dilakukan dengan mudah. Membangun komunikasi yang sehat dan efektif untuk membantu anak bisa menjaga diri serta memahami pentingnya hubungan yang sehat butuh proses yang cukup panjang. Melalui buku ini, orangtua bisa memiliki dasar atau fondasi umum yang bisa disampaikan kepada anak terkait seksualitas.
Sejumlah tips umum dan praktis juga bisa dicoba bagi orangtua untuk membantu anak memahami pendidikan seks tanpa terkesan menggurui atau menakuti. Mulai dari mengenalkan bagian serta fungsi tubuh hingga soal mengajarkan etika kepada anak.
Ada panduan umum dalam mengenalkan seksualitas secara bertahap. Pengenalan seks bisa mulai dilakukan saat anak masih ada di dalam kandungan, lalu secara bertahap bisa dikenalkan pada anak usia prasekolah, usia praremaja, usia remaja, hingga usia dewasa. Kiat-kiat yang dijabarkan dalam buku ini memang masih merupakan gambaran umum dan tidak terlalu mendetail. Meskipun demikian, masih bisa diaplikasikan dalam membekali anak soal pemahaman tentang seksualitas.
Di era digital, anak-anak bisa mendapatkan informasi yang salah atau menyesatkan dari internet atau teman-teman mereka. Dengan memberikan pendidikan seks, orang tua dapat memastikan bahwa anak-anak menerima informasi yang akurat dan sesuai dengan nilai-nilai keluarga. Buku ini pun bisa menjadi salah satu referensi tambahan yang dapat membantu orangtua memberi informasi yang lebih terarah dan aman untuk anak terkait pendidikan seks.