Sukses

Parenting

7 Cara Positif yang Bisa Dilakukan Oleh Orangtua untuk Tepis Sikap Negatif Pada Anak

Fimela.com, Jakarta Ada kalanya anak-anak menunjukkan sikap negatif yang membuat mereka tampak seolah-olah sedang berada dalam suasana hati yang buruk. Keluhan terus-menerus, ketidakbahagiaan, dan perilaku tidak menyenangkan lainnya dapat dengan mudah membebani orang tua. Baik orang tua maupun anak-anak bisa terjebak dalam pola interaksi negatif yang terus-menerus. 

Menurut Amy Morse, seorang psikolog anak di CHOC (Children’s Hospital of Orange County) ada empat alasan utama mengapa anak-anak mungkin terlibat dalam perilaku yang tidak patuh, mengganggu, atau menentang yaitu mencari perhatian, mencari akses terhadap hal-hal nyata, melarikan diri dari situasi tertentu, dan agar mereka merasa lebih baik.

Sebagai orangtua harus memiliki strategi penanganan yang harus diterapkan sejak anak masih kecil. Jika tidak, perilaku ini bisa terbawa hingga masa dewasa. Berikut adalah informasi tentang cara menangani sikap negatif anak secara positif, dilansir dari Verywell Family dan Parents 4 Success.

 

1. Abaikan Beberapa Suasana Hati yang Buruk

Orangtua bisa mengabaikan suasana hatinya yang sedang memburuk. Namun, jangan abaikan anak atau membiarkannya bergelut dengan perasaannya sendirian. Jika orangtua tidak bereaksi terhadap sikap negatif anak berarti kamu telah  mengambil satu langkah maju dalam menghilangkan perilaku negatif. Ketika orangtua menunjukkan penerimaan terhadap si kecil, temperamen negatif dan sebagainya, akan menjaga hubungan tetap utuh dan memungkinkan untuk terus mempengaruhi perkembangan positif buah hati. 

2. Berhenti Mengeluh Pada Diri Sendiri

Seringkali anak yang berpikiran negatif memiliki orang tua yang berpikiran negatif. Jadi, orangtua harus berhenti bersikap mengeluh. cobalah untuk memastikan bahwa semua yang dikatakan adalah hal yang positif, bermanfaat, baik hati, dan menunjukkan sisi baik dari situasi tersebut. Hal ini memang tidak mudah, tetapi jika kamu ingin mengubah anak dari kebiasaan negatifnua maka orangtua menjadi teladan dan menunjukkan kepada mereka bahwa hal tersebut mungkin dilakukan.  Hadapi pernyataan irasional atau tunjukkan aspek positif dari suatu situasi. Jika mereka masih menunjukkan sikap negatifnya, kalimat sederhana seperti "Cukup. Saya paham kamu merasa seperti itu, tapi..." sudah cukup. 

3. Identifikasi Kebutuhan yang Mendasar 

Orangtua dapat mengidentifikasi pola suasana hati negatif anak pada pagi hari atau pulang sekolah. Sebagai manusia, akan lebih rentan terhadap sifat mudah tersinggung dan rewel secara umum ketika kita lelah atau lapar. Situasi baru juga pasti akan menimbulkan reaksi negatif.  Ketika sudah mengetahuinya orangtua bisa merencanakan  situasi baru, perkembangan sosial, dan perhatian positif, sehingga mereka akan mengembangkan kontrol yang lebih kuat atas emosi dan kemampuan untuk meredakan suasana hati negatif. 

4. Mengembangkan Sikap Bersyukur

Penelitian menunjukkan bahwa mendorong anak untuk menulis lima hal yang mereka syukuri setiap hari akan meningkatkan kepuasan hidup, kebahagiaan, dan nilai mereka di sekolah. Mungkin mereka dapat menulis dalam buku harian di penghujung hari, lima hal yang mereka sukai atau syukuri. Ketika si kecil didorong untuk merasa bersyukur atas apa yang mereka miliki, hal itu akan mengubah cara berpikir mereka. Ini membantu mereka mengakui semua hal positif dalam hidup mereka.

5. Ajarkan Perilaku Positif

Cara ini memang tidak mudah untuk mengubah seorang  anak dengan temperamen negatif untuk tiba-tiba mengembangkan sikap ceria dan positif adalah hal yang sulit. Namun, orangtua bisa membantu membantu mereka belajar bertindak positif bahkan ketika mereka tidak senang karenanya. Dorong anak untuk melakukan upaya positif ketika reaksi pertamanya negatif. Bimbing si kecil untuk menebus kesalahannya jika ia telah merusak hubungan sosial karena sikap negatifnya. Tunjukkan pada mereka banyak kasih sayang dan cinta sehingga mereka akan belajar berbagi hal yang sama

6. Berempati dan Membantu Mereka Memahami Emosinya

Ketika si kecil bersikap negatif, orangtua bisa membantunya dengan mengatasi emosi yang dirasakan dan tebak mengapa mereka merasa seperti itu. Biarkan mereka melihat bahwa ada orang yang memahami perasaan mereka. Jika sikapnya negatif, jangan marah atau kesal, atau mencoba membujuknya untuk tidak melakukan hal tersebut. Jangan mencoba memberi mereka penjelasan logis tentang mengapa mereka tidak boleh merasa seperti itu. Biarkan saja mereka merasa didengarkan dan dipahami.

7. Bantu Si Kecil Memecahkan Masalahnya 

Terakhir, orangtua bisa melakukan beberapa pemecahan masalah dengan mereka. Ajak si kecil memikirkan banyak kemungkinan solusi, jika orangtua mau, kamu dapat menambahkan beberapa ide sendiri di akhir. Lihatlah solusinya lalu tanyakan kepada anak apa yang mungkin terjadi jika mereka mencoba masing-masing solusi. Kemudian minta mereka memilih mana yang ingin mereka coba terlebih dahulu. Namun perlu diingat, jika anak selalu mengandalkan orangtua untuk membantu menyelesaikan masalahnya, dan orangtua selalu dengan senang hati turun tangan dan memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan, mereka mungkin akan menganggap hal ini sulit. Jika orangtua sudah memberikan mana yang baik dalam mengambil keputusan, maka biarkan mereka menangani masalahnya sendiri. 

Nah, itulah tujuh sikap positif yang bisa orangtua tiru dalam kehidupan sehari-hari untuk menepis sikap negatif anak. Orangtua harus bersabar dalam menerapkannya. Namun, ingatlah bahwa konsistensi tidak akan menghianati hasil. Dengan cara ini, si kecil bisa tumbuh menjadi pribadi yang positif dan disukai banyak orang.

Penulis: Naela Marcelina 

#Unlocking The Limitless

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading