Fimela.com, Jakarta Gula adalah makanan yang mudah dicerna dengan kandungan energi yang tinggi dan tidak adanya nutrisi lain. Gula terbukti berkontribusi terhadap pertumbuhan obesitas, mempercepat proses penuaan karena merusak jaringan dengan radikal bebas, menyebabkan pengasaman berlebihan pada organisme sehingga membentuk lingkungan yang cocok untuk virus dan bakteri yang tidak diinginkan, mengganggu fungsi tinggi, dan menyebabkan gigi berlubang.
Saat ini, relatif mudah untuk gagal menahan ledakan gula. Permen ada di mana-mana, di mana saja kamu dapat melihat, bahkan di tempat yang tidak terlihat secara fisik, mereka muncul dalam bentuk iklan untuk berbagai manisan. Inilah alasan mengapa tidak mudah mengatur asupan makanan manis pada anak.
American Heart Association (AHA) merekomendasikan bahwa anak-anak berusia antara 2-18 tahun harus mengkonsumsi gula kurang dari 25 gram (6 sendok teh) per hari, ini juga termasuk tidak lebih dari 8 ons minuman manis per minggu. Sementara, untuk anak-anak di bawah 2 tahun tidak boleh mengkonsumsi gula sama sekali. Hal ini dilakukan karena makan banyak gula tambahan di awal kehidupan dikaitkan dengan obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe 2.
Advertisement
Masalah-masalah tersebut membuat anak-anak hingga orang dewasa muda berisiko terkena penyakit jantung. Selain itu, akan mengurangi ruang bagi perut untuk mengkonsumsi makanan yang menyehatkan jantung, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk susu rendah lemak.
Meski mendorong anak untuk mengkonsumsi camilan sehat tidak semudah membersihkan lemari, bukan berarti mustahil. Melansir dari berbagai sumber, inilah tips ajarkan anak agar tidak mudah tergiur jajanan tinggi gula.
Advertisement
1. Jadikan buah-buahan sebagai pilihan pertama
Buah-buahan bisa sama lezatnya dengan manisan. Buah-buahan kaya akan vitamin dan nutrisi penting untuk pertumbuhan anak. Seolah-olah kamu membutuhkan lebih banyak alasan, makanan tersebut juga memiliki kalori lebih sedikit dan lebih sehat dibandingkan makanan dengan tambahan gula.
Sahabat Fimela bisa temukan cara bermain dengan anak menggunakan buah-buahan, misalnya kamu membuat struktur dengan memotong buah-buahan menjadi bentuk yang menyenangkan dan mudah seperti manusia salju dan wajah-wajah lucu. Selain itu, kamu juga bisa ciptakan camilan dari buah-buahan, seperti salad.
Â
2. Minumlah secara bertanggung jawab
Minuman yang dimaniskan dengan gula, seperti soda, mengandung lebih banyak gula dari pada yang kamu sadari, dan juga tinggi kalori serta rendah nutrisi yang ditawarkannya. Ketika anak-anak merasa harus, berilah mereka air dan berikan contoh pentingnya minum lebih banyak air.
3. Jangan menawarkan permen sebagai hadiah
Cara termudah untuk memberi hadiah kepada anak memang dengan menawarkan mereka permen. Namun, kamu membangun pola makan dan kebiasaan buruk pada anak dengan melakukan hal ini karena pada akhirnya kamu mengajarkan bahwa makanan manis lebih mengasyikkan dari pada makanan sehat.
Pertimbangkan untuk menghadiahi anak dengan sesuatu seperti aktivitas, pelukan, dan kata-kata baik. Selain itu, Sahabat Fimela bisa memberi anak hadiah lain yang tidak berupa makanan, seperti stiker atau alat menggambar.
Â
4. Simpan permen untuk acara-acara khusus
Secara realistis anak kamu boleh saja makan permen pada Halloween, Hari Raya, atau hari istimewa lainnya. Biarkan anak menikmatinya, kaitkan permen dan manisan lainnya hanya dengan acara khusus. Kamu tidak perlu khawatir tentang 1 hari dalam setahun, atau bahkan 2 atau 3 hari, tetapi Sahabat Fimela harus berhati-hati dengan hari lainnya.
Jika anakmu meminta permen pada hari-hari yang tidak istimewa, kamu dapat mempertimbangkannya, tetapi hanya dalam porsi kecil.
Advertisement
5. Berkreasilah dengan camilan
Makanan sehat mungkin tidak terlihat semewah atau semenarik permen dan manisan. Namun, hanya dengan sedikit kreativitas, Sahabat Fimela bisa membuat anak menyukai camilan barunya. Warna cerah dan tekstur eksotik bisa membantu, keduanya melimpah di dunia buah-buahan dan sayur-sayuran.
Â
6. Jangan melarang, tapi lakukan kontrol
Melarang anak mengkonsumsi makanan manis akan membuat hal tersebut semakin menarik baginya. Biskuit atau cokelat batangan yang diberikan sesekali tidak akan membahayakan kebiasaan makan anak yang sehat, asalkan hanya diberikan sesekali. Sebagai aturan praktis, cobalah untuk tidak menyimpan camilan manis di rumah, hindari menawarkannya jika anak tidak memintanya.
Jelaskan kepada mereka mengapa penting untuk membatasi makanan tersebut, karena mengajari anak tentang kesehatan akan lebih baik dalam jangka panjang dari pada hanya mengatakan tidak tanpa penjelasan.
Â
Â
Penulis: Miftah DK
#Unlocking The Limitless