Fimela.com, Jakarta Memiliki anak yang suka membantah memang bisa membuat orang tua frustrasi. Terkadang, situasi ini membuat orang tua tergoda untuk memarahi anak. Namun, tahukah Sahabat Fimela bahwa memarahi anak justru bisa memperburuk keadaan?
Pada kenyataannya, anak-anak yang suka membantah seringkali memiliki alasan di balik perilakunya. Memahami alasan ini adalah kunci untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi yang efektif, serta mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.
Dilansir dari momjunction.com, Berikut adalah 3 tips jitu untuk menghadapi anak yang suka membantah tanpa harus memarahi mereka.
Advertisement
Advertisement
1. Pahami Alasan di Balik Bantahan Anak
Langkah pertama adalah memahami mengapa anak membantah. Berikut adalah beberapa alasan umum:
Ingin mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi
Anak-anak sedang dalam tahap perkembangan kognitif dan bahasa yang pesat. Mereka ingin belajar bagaimana berpikir dan berkomunikasi dengan cara yang efektif. Salah satu cara mereka belajar adalah dengan mencoba mendebatkan pendapat mereka terhadap pendapat orang lain.
Mencari perhatian dan rasa kontrol
Anak-anak juga bisa membantah sebagai cara untuk mencari perhatian atau rasa kontrol. Ketika anak merasa diabaikan atau tidak didengarkan, mereka mungkin akan membantah sebagai cara untuk mendapatkan perhatian orang tua. Selain itu, anak-anak juga memiliki kebutuhan untuk merasa memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri. Membantah bisa menjadi cara bagi mereka untuk merasa seperti mereka memiliki kendali atas situasi.
Menunjukkan emosi yang sulit
Terkadang, anak membantah karena mereka sedang mengalami emosi yang sulit, seperti frustrasi, marah, atau sedih. Mereka mungkin tidak tahu bagaimana mengekspresikan emosi mereka dengan cara yang sehat, sehingga mereka menggunakan bantahan sebagai cara untuk melampiaskan emosi mereka.
2. Berikan Anak Pilihan dan Kendalikan Situasi
Setelah memahami alasan di balik bantahan anak, Sahabat Fimela dapat mulai meresponsnya dengan cara yang lebih efektif.
Beri tahu mereka apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan
Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak. Jelaskan alasan di balik aturan tersebut dengan cara yang mudah dipahami anak.
Beri mereka hak untuk memilih
Jika anak bersikeras dan menolak untuk mendengarkan, tawarkan pilihan lain. Beri mereka pilihan dengan hasil yang terbatas. Misalnya, mereka harus makan sayur tapi bisa melakukannya saat makan siang atau makan malam-itu pilihan mereka.
Cari solusi bersama-sama
Libatkan anak dalam mencari solusi atas masalah tersebut. Ini akan membantu mereka merasa lebih dihormati dan dihargai, dan juga akan membuat mereka lebih mungkin untuk mengikuti solusi yang disepakati bersama.
Advertisement
3. Hindari Memberi Label pada Anak
Selain tips-tips yang telah disebutkan sebelumnya, ada satu hal penting yang harus dihindari ketika menghadapi anak yang suka membantah, yaitu memberi label pada anak.
Memberi label pada anak, meskipun dengan tujuan yang positif, dapat memiliki efek yang negatif pada mereka. Memberi label dapat membuat anak merasa malu dan tidak berharga, dan dapat memperburuk perilaku mereka. Hal ini karena label dapat membuat anak merasa seperti mereka tidak dapat berubah dan bahwa mereka hanya akan selalu seperti itu. Fokuslah pada perilaku anak, bukan pada karakter mereka. Alih-alih mengatakan "Kamu anak yang nakal", katakan "Perilaku kamu tidak dapat diterima". Ini akan membantu anak untuk memahami bahwa kamu tidak menyetujui perilakunya, tetapi masih mencintainya dan menerimanya sebagai individu.
Menghadapi anak yang suka membantah memang membutuhkan kesabaran dan pengertian. Dengan memahami alasan di balik bantahan anak dan meresponsnya dengan cara yang tepat, Sahabat Fimela dapat membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi yang efektif, serta mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat.