Fimela.com, Jakarta Memberikan penjelasan mengenai perubahan fisik, sosial, dan emosional kepada anak memang bukanlah hal yang mudah. Pengetahuan kerap didapatkan melalui pengalaman. Namun, sebelum semua menjadi sebuah pengalaman, ada kalanya untuk memberikan suatu pengetahuan dasar mengenai apa yang akan terjadi ke depannya.
Pendidikan seks kepada anak sejak dini bukanlah hal yang tabu dilakukan oleh orangtua. Selayaknya pelajaran umum, seksualitas adalah hal yang wajar dan manusiawi. Pada dasarnya, justru sejak kanak-kanak memang harus segera diberikan pendidikan mengenai seksualitas. Hal tersebut untuk mencegah kesalahan konsep atau pemikiran mengenai dirinya. Jika tidak segera diberikan pendidikan sesuai dengan umurnya. Maka, pemikiran mengenai seks akan berubah seiring berjalannya waktu.
Pemahaman mengenai pubertas dan masa pertumbuhan fisik adalah dimana tahap anak akan tumbuh menjadi seorang yang dewasa. Maka dari itu, jangan sampai anak kaget dan merasa asing dengan pendidikan seks. Harus sejak dini dibantu mengenal dirinya. Tanamkan bahwa pendidikan seks adalah hal yang lumrah dan menghindari sesuatu yang harus dihindari. Pengawasan orang tua adalah hal yang diperlukan mengenai pendidikan seks. Berikut beberapa cara untuk mengajarkan pendidikan seks sesuai dengan usia anak.
Advertisement
Advertisement
1-2 Tahun: Pelajari Bagian Tubuh
Pada masa ini, sebaiknya orang tua mulai menamai bagian kelamin masin-masin anak dengan baik dan benar. Seperti “penis” dan “vagina”. Julukan atau nama-nama yang dibuat dapat membuat anak bingung. Sebaiknya dihindari dan berikan nama kelamin yang baik dan benar. Memberikan nama anggota tubuh membuat anak mengerti akan tubuh yang dimilikinya.
3-5 Tahun: Pelajari Alat Reproduksi & Latih Privasi
Mulai ajarkan anak privasi dengan mengetahui bahwa anggota tubuh yang dimilikinya bisa sembarang disentuh oleh orang lain. Jelaskan lebih detail anggota tubuh antara laki-laki dan perempuan. Perbedaannya, fungsi, maupun apa saja yang privasi dan tidak boleh diketahui oleh orang lain. Hal ini akan membuat anak mengerti akan privasi dan aware dalam menjaga dirinya sendiri dari orang lain.
Advertisement
6-8 Tahun: Pelajari Pubertas
Anak dengan usia berikut harus mulai diberikan pengetahuan mengenai organ reproduksi internal. Pelajaran yang didapatkannya dari sekolah mungkin lebih atau kurang cukup. Jadi orang tua harus lebih aware dan mulai ikut memberikannya pengetahuan. Uterus, ovarium, kandung kemih, sel telur, sel sperma, dan lain-lain akan membuatnya lebih mengerti akan suatu fungsi biologis yang alami. Jelaskan bahwa setiap tubuh istimewa dan ajaib. Anggota tubuh sangat beragam dan harus dihargai. Berikan pemahaman mengenai masa pubertas suatu remaja dimana akan mengalami perubahan fisik maupun emosional dimana seseorang akan tubuh menjadi seorang dewasa.
9-12 Tahun: Pelajari Perilaku Seksual dan Proses Reproduksi
Orang tua harus membantu anaknya dalam memberikan penjelasan mengenai proses perubahan fisik, sosial, dan emosional yang akan dialami seseorang kedepannya. Dari anak menjadi remaja, remaja menjadi seorang dewasa, adalah proses yang tidak disadari. Jelaskan pertanda dalam mengalami masa pubertas. Perbedaan pubertas pada laki-laki dan perempuan. Haid dan mimpi basah adalah hal yang harus dipersiapkan agar anak mengenalinya dengan baik dan penuh persiapan. Jelaskan bahwa hubungan seks adalah aktivitas wajar yang dilakukan sepasang suami istri yang sudah menikah beserta informasi mengenai kehamilan. Tanamkan hal-hal menyimpang terkait pornografi sangat berbahaya dan wajib dihindari.
Nah itu dia beberapa cara mengajarkan pada anak pendidikan seks sesuai dengan umurnya. Tanamkan bahwa pendidikan seks bukanlah hal yang tabu melainkan hal yang spesial dan wajar. Semoga bermanfaat ya!
Penulis: Yosefin Natalie