Fimela.com, Jakarta Sebagai orangtua, pertumbuhan anak menjadi perhatian yang sangat penting. Salah satu aspek penting dari perkembangan kognitif anak adalah daya ingat, yang berdampak pada pembelajaran, kemampuan pemecahan masalah, dan kinerja akademik secara keseluruhan.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan anak menjadi pelupa. Misalnya, stres dan kurang tidur dapat menurunkan daya ingat mereka. Rasa lapar juga dapat berdampak besar terhadap kemampuan mereka untuk mengingat informasi dengan baik. Namun, ketika anak-anak mengalami kesulitan dalam mengingat informasi, itu mungkin menunjukkan kesulitan dengan apa yang disebut sebagai keterampilan memori kerja.
Keterampilan memori kerja adalah kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi dalam pikiran dalam waktu singkat. Kemampuan ini penting dalam proses belajar, karena memungkinkan anak untuk mengingat informasi yang baru dipelajari dan menggunakannya dalam konteks yang relevan. Orangtua bisa melakukan sejumlah aktivitas yang bisa meningkatkan daya ingat. Simak tipsnya berikut ini yang dilansir dari Mothers O’ Pedia.
Advertisement
Advertisement
1. Membaca bersama lalu minta ceritakan kembali
Membaca merupakan kegiatan yang memiliki dampak positif yang cukup besar. Hal ini dapat membantu perkembangan memori dan fokus pada anak. Melalui membaca, sang anak akan mendapatkan wawasan yang luas, kosakata baru, dan memperkuat konsentrasi mereka. Orangtua bisa mendampinginya dan meminta mereka untuk menceritakan kembali sebagai bentuk pelatihan daya ingat.
2. Mengajaknya jalan-jalan
Aktivitas satu ini merupakan hal yang sangat menyenangkan bukan? Permainan bola, berburu, atau sekedar mengamati membuat anak-anak tetap aktif dan dapat meningkatkan daya ingat. Ajak anak untuk mengamati alam sekitar saat berjalan-jalan seperti dedaunan, bunga, bahkan batu. Saat pulang ke rumah ajukan pertanyaan tentang kegiatan yang telah dilakukan. Cara ini bisa meningkatkan kemampuan memori dan mengasah keterampilan observasi.
Advertisement
3. Bermain teka-teki
Teka-teki merupakan permainan yang menyenangkan sekaligus menantang ingatan anak. Melalui permainan ini, mereka membutuhkan pemikiran yang kritis dan kemampuan mengingat informasi yang cepat. Permainan ini melibatkan kemampuan kognitif dan meningkatkan daya ingat. Carilah sejumlah teka-teki di internet.
4. Memainkan permainan memori
Selain teka-teki, orangtua bisa melakukan permainan yang cukup klasik. Sifat berulang dari permainan ini memperkuat kemampuan mengingat dan mengambil informasi.
Untuk anak kecil (sekitar 1-5 tahun)
Untuk anak-anak berusia sekitar 1-5 tahun, permainan "Simon Berkata" bisa menjadi pilihan yang bagus. Permainan ini, orangtua dapat memberikan instruksi sederhana seperti "Simon berkata sentuh hidungmu" atau "Simon berkata lompat dengan satu kaki". Anak-anak diajak untuk mengikuti instruksi yang dimulai dengan "Simon berkata". Jika instruksi tidak diawali dengan frase itu, maka mereka harus menahan diri untuk tidak melakukannya. Ini tidak hanya mengasah kemampuan ingatan mereka tetapi juga membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam mengikuti aturan.
Untuk anak di atas 5 tahun
Orangtua dapat mencoba permainan memori visual. Letakkan beberapa benda di depan anak dan biarkan mereka mengamati benda-benda tersebut selama beberapa saat. Setelah itu, tutupi benda-benda tersebut dan minta anak untuk mengingat kembali apa yang mereka lihat. Ini akan membantu memperkuat kemampuan memori visual mereka serta meningkatkan konsentrasi dan perhatian terhadap detail.
Advertisement
5. Bermain kata atau catur
Bermain permainan seperti Scrabble, Hangman, atau mencari kata, serta teka-teki seperti tic-tac-toe, membantu memperluas kosakata dan meningkatkan kemampuan memori verbal karena pemain perlu mengingat kata-kata dan membuat padanan huruf-huruf untuk membentuk kata-kata yang benar.
Sementara itu, permainan catur atau strategi lainnya melibatkan pemikiran jangka panjang dan memori terhadap langkah lawan, sehingga membantu melatih kemampuan memori strategis. Permainan-permainan ini, sang anak harus memperhatikan dan mengingat langkah-langkah sebelumnya serta merencanakan serangkaian langkah ke depan untuk mencapai tujuan tertentu.
6. Minta anak untuk mengajari
Ajak anak untuk menjadi guru dengan menjelaskan kepada orangtua, saudara, atau teman tentang informasi yang baru dipelajarinya. Tantangannya adalah melihat seberapa baik dia bisa mengingat dan menjelaskan informasi tersebut. Setelah itu, berikan waktu untuk mengulas kembali materi yang mungkin membuatnya ragu-ragu. Selain sekadar menguji ingatan mereka, peran guru yang diambil oleh anak akan memberdayakan mereka dan memperkuat pemahaman mereka terhadap materi tersebut.
Advertisement
7. Dorong untuk bertanya
Mendorong anak untuk bertanya tentang topik, produk, atau hal-hal lain yang menarik bagi mereka adalah cara yang efektif untuk membangkitkan rasa ingin tahu dan memperkuat daya ingat mereka. Saat ingin mengajarkan sesuatu kepada anak, mulailah dengan mengajukan pertanyaan untuk menguji pengetahuan mereka. Hal ini tidak hanya membangkitkan minat mereka, tetapi juga meningkatkan kemungkinan untuk bertanya balik kepada orangtua. Pertanyaan yang diajukan akan membantu dalam memproses informasi lebih dalam dan meningkatkan kemampuan untuk mengingat.
Penulis : Naela Marcelina
#Unlocking The Limitless