Fimela.com, Jakarta Setiap hari, manusia dihadapkan pada berbagai keputusan, mulai dari memilih makan siang hingga merencanakan karier di masa depan. Kemampuan mengambil keputusan yang baik merupakan salah satu keterampilan terpenting dalam menjalani kehidupan. Kemampuan ini tidak datang secara alami, tetapi dibentuk sejak kecil.
Ketika masih anak-anak, orangtua seringkali memegang peranan yang dominan dalam mengambil keputusan terkait kehidupan anak. Namun, sangat penting bagi orangtua untuk memandu buah hati dalam mempelajari keterampilan membuat keputusan. Pengajaran keterampilan ini sejak dini akan memberikan dampak yang signifikan terhadap kesuksesan masa depan anak.
Keterampilan membuat keputusan akan memberikan kepercayaan diri dan mendorong anak untuk memecahkan masalah secara kreatif. Orangtua dapat membantu anak-anak dalam mengembangkan keterampilan ini melalui berbagai cara. Berikut adalah tips untuk membentuk anak mahir dalam mengambil keputusan yang baik, dilansir dari tinybeans.com.
Advertisement
Advertisement
Cara Melatih Anak Mengambil Keputusan
1. Membuka komunikasi tentang pengambilan keputusan yang baik
Semakin awal orang tua memulai diskusi tentang kemampuan membuat keputusan yang baik dengan anak-anak, semakin bermanfaat hal tersebut. Menjelaskan kepada anak apa artinya membuat keputusan yang baik dan mengapa hal itu penting dapat membantu mereka dalam mempersiapkan kesuksesan di masa depan. Melibatkan anak-anak dalam proses pengambilan keputusan sejak dini dapat membantu mereka memahami arti tanggung jawab dan konsekuensi dari pilihan yang mereka buat, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan di masa depan.
2. Orangtua menjadi contoh teladan dalam pengambilan keputusan
Anak-anak secara alami belajar melalui pengamatan dan peniruan perilaku dari orang-orang di sekitar mereka, terutama orang tua mereka. Oleh karena itu, memberikan contoh perilaku yang baik dalam pengambilan keputusan akan memperkuat pembelajaran yang diterima oleh anak-anak. Menunjukkan pada anak-anak bahwa Anda adalah orang yang jujur, bertanggung jawab, dan menerima konsekuensi dari pilihan yang Anda buat, adalah hal yang sangat penting. Memperlihatkan perilaku positif dalam pengambilan keputusan akan membantu membentuk landasan yang kuat bagi anak-anak dalam memahami arti tanggung jawab dan kejujuran dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menetapkan ekspektasi dan batasan yang jelas
Berbicara dengan anak-anak mengenai harapan orang tua terkait dengan pengambilan keputusan yang cerdas merupakan langkah penting dalam membentuk kesadaran mereka akan tanggung jawab dan konsekuensi dari pilihan yang mereka buat. Terutama untuk anak-anak yang lebih besar, ini mencakup memberi tahu orang tua ke mana mereka pergi, menolak penggunaan zat terlarang seperti narkoba dan alkohol, serta menjauhi situasi berpotensi berbahaya.
Menurut sebuah laporan dari Pusat Pendidikan Parenting, anak-anak cenderung lebih menerima batasan yang ditetapkan oleh orang tua dan lebih termotivasi untuk mematuhi harapan orang tua, terutama ketika pendekatan disiplin didasari oleh kehangatan, perhatian, dan dukungan yang mendalam. Maka dari itu, orangtua harus membangun pendekatan yang harmonis dengan anak saat memberikan mereka batasan. Komunikasi yang jelas dan penuh perhatian dapat membantu anak-anak memahami arti tanggung jawab dan merespons dengan positif terhadap harapan orang tua terkait dengan pengambilan keputusan yang bijaksana.
Latih Anak untuk Membuat Keputusan yang Baik Sejak Kecil
4. Membiarkan anak untuk belajar dari kesalahan mereka
Menurut laporan dari Harvard Graduate School of Education, mengubah cara pandang terhadap kesalahan sebagai kesempatan belajar, bukan sekadar kegagalan, dapat membantu meningkatkan rasa mampu dan kontrol diri. Saat anak menghadapi kesalahan, alangkah baiknya untuk tidak segera menindak atau memberikan hukuman. Bantu mereka memahami akar permasalahan dan dampak dari kesalahan tersebut sebagai hasil dari pengambilan keputusan yang kurang bijaksana. Pendekatan ini dapat membantu anak menghadapi kesalahan di masa depan secara lebih efektif dengan memperoleh pelajaran dari pengalaman tersebut.
5. Membantu anak memahami risiko
Mengajarkan anak-anak perbedaan antara keputusan dengan konsekuensi kecil dan besar serta memahami risiko terkait dengan berbagai pilihan dapat membantu mengurangi kemungkinan hasil yang negatif. Contohnya, memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang risiko dari konsumsi berlebihan makanan tak sehat atau terlalu sering menggunakan layar ponsel, serta mengajarkan anak-anak yang lebih besar tentang bahaya cyberbullying dan dampak dari mengonsumsi alkohol di bawah umur, dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari pilihan yang mereka buat.
6. Orangtua bersikap suportif dan konsisten
Berdasarkan laporan dari National Institutes of Health, interaksi yang lebih positif dengan orang tua dapat mempengaruhi kemampuan adaptasi remaja, dan konsistensi dalam mendisiplinkan anak telah terbukti terkait dengan hasil positif bagi remaja. Memberikan dukungan dan konsistensi dalam merespons terhadap pilihan yang dibuat anak dapat membantu memastikan bahwa mereka membuat keputusan yang bijaksana, bahkan ketika orang tua tidak berada di dekat mereka. Jika terkadang kita membiarkan anak membuat keputusan yang buruk tanpa respons yang tepat, hal ini dapat mengurangi kepercayaan mereka terhadap harapan orang tua terkait dengan membuat pilihan yang baik. Sebaliknya, memuji dan mengakui keputusan yang baik akan memperkuat perilaku positif anak.
Membantu anak mengembangkan keterampilan pengambilan keputusan yang baik adalah investasi jangka panjang dalam perkembangan mereka. Melalui pengenalan konsep ini sejak dini dan pemberian dukungan yang tepat, orangtua dapat membantu anak membangun landasan yang kokoh untuk menghadapi berbagai tantangan di masa yang akan datang. Anak-anak akan lebih siap untuk menghadapi kehidupan dewasa dengan keyakinan dan keberanian.
Penulis: Naela Marcelina
#Unlokcing The Limitless