Fimela.com, Jakarta Ketika anak melakukan suatu pencapaian, tentunya sebagai orangtua secara naluriah akan memberikan pujian. Pujian menjadi salah satu cara mendasar bagi para orangtua untuk memberikan sinyal atau persetujuan yang tentunya akan membentuk kepercayaan dan rasa sayang diri sendiri pada anak.
Dengan memberikan pujian pada anak, sebagai orangtua kamu menunjukkan cara bagaimana anak dapat berpikir dan mengemukakan hal-hal positif yang ada pada dirinya. Dengan memberikan pujian juga, kamu menunjukkan cara untuk menyadarkan anak bahwa akan ada hal yang bagus ketika mereka berhasil dan bangga atas hal yang mereka lakukan.
Namun, pemberian pujian juga harus dilakukan secara tepat. Masih banyak orangtua yang belum sadar bahwa pujian-pujian yang diberikan ini dengan cara yang kurang tepat dan salah. Ditambah, karena naluri anak juga akan merasakan apa yang mereka rasakan, mereka akan mendengarkan apa yang kamu katakan sekaligus mengetahui body language yang kamu gunakan: Benar memuji atau bohong belaka.
Advertisement
Lantas bagaimana cara memuji anak yang tepat serta pujian seperti apa yang harus dihindari? Berikut informasi dari Evergreen Psychotherapy Center untukmu.
Advertisement
4 Tips yang bisa dilakukan jika ingin memuji anak
Berikut tips untuk kamu ketika ingin memuji anak sebelum melakukannya:
1. Pujilah sikapnya
Memberikan pujian pada anak terutama dengan kalimat spesifik yang menggambarkan langsung hal yang dia lakukan. Misalnya kamu ada disituasi anak membantumu membereskan meja hingga bersih. Kamu bisa memujinya dengan "Ibu/Ayah senang dengan kamu membantu membersihkan meja, terimakasih ya." daripada pujian yang tidak spesifik dan sulit untuk dimengerti seperti "Anak hebat.".
2. Pastikan kamu benar-benar memuji
Jangan pernah memuji anak jika kamu benar-benar tidak memujinya. Meskipun masih anak-anak, naluri mereka juga akan bekerja sehingga mereka akan tahu mana yang benar-benar pujian palsu dan mana yang benar-benar pujian. Pastikan juga ucapanmu selaras dengan body language yang kamu tunjukkan.
3. Jangan overpraise atau memberikan pujian yang juga 'memojokkan'
Ketika kamu merasa tempted untuk merasa antusias ketika ingin menyampaikan pujian pada anak, dengan mengatakan "Gambarmu merupakan gambar terbaik yang pernah ibu/ayah lihat." Menimbulkan konflik tersendiri, karena di masa tersebut anak-anak berinteraksi dengan rekan sebayanya dan juga akan merasakan ada yang lebih bagus gambarnya daripada buatan ia sendiri.
4. Cari berbagai sikap yang akan membuatmu memuji anak
Sebagai orangtua akan ada momen di mana kamu akan merasa pesimis dan memberikan kritik yang menjadi tantangan tersendiri dalam mengurus anak, namun sebaiknya tetap fokus pada hal-hal positif saja. Menyadari dan memvalidasi kesuksesan kecil menjadi cara untuk mencapai kesuksesan yang besar, sama halnya dengan memberikan pujian spesifik pada anak.
Contoh pujian yang sebaiknya dan tidak sebaiknya diucapkan pada anak
Ada baiknya kamu memberikan pujian secara spesifik pada anak, berikut contoh-contoh pujian yang bisa kamu berikan:
1. Benar: “Kerja bagus dalam menjawab soal-soal tadi.”
Salah: “Jenius sekali dalam mengerjakan soal-soal tadi!" (“Jenius? Aku hanya benar 1 dari 3 soal tadi.”)
2. Benar: “Kamu memberinya cookies juga? Anak pintar.”
Salah: “Anak pintar!” (“Anak pintar karena memberikan cookies ke anak lain? Bagaimana dengan fakta aku tidak mengerjakan PR semalam?" )
3. Benar: "Warna yang kamu pilih untuk gambar ini cocok sekali."
Salah: “Gambar yang bagus."
Penulis: Tisha Sekar Aji
Hashtag: #Timeless