Fimela.com, Jakarta Perlu diketahui, depresi tidak hanya berisiko pada orang dewasa saja. Anak-anak yang masih berusia belia, juga sangat mungkin mengalami depresi. Ketika anak mengalami depresi, tentu hal ini akan sangat mengganggu proses pertumbuhan pun perkembangannya. Anak yang depresi juga lebih rentan terhadap risiko masalah mental yang lebih serius, bahkan ketika ia dewasa kelak.
Sama seperti depresi pada orang dewasa, depresi pada anak juga bisa disebabkan oleh beberapa hal. Jika pada orang dewasa pekerjaan, asmara atau pun keuangan yang erat kaitannya dengan penyebab depresi, maka pada anak-anak, pola asuh orangtua selama ini justru yang memiliki pengaruh cukup besar.
Dari beberapa sumber, ditemukan beberapa penyebab umum anak mengalami depresi. Dan hal ini sangat penting untuk orangtua pahami agar bisa ditekan sebaik mungkin risikonya.
Advertisement
Advertisement
Faktor Genetik dan Biologis
Anak-anak dari keluarga dengan riwayat depresi atau gangguan mental lainnya, sangat mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami depresi. Orangtua yang mengidap depresi, bisa menurunkan risiko ini ke anak-anaknya. Terlebih ketika orangtua yang depresi memperlakukan dan mengasuh anak-anak dengan sikap yang kurang menyenangkan, keras bagi anak dan menyebabkan kebingungan.
Perubahan Hormonal
Perubahan hormonal saat masa pubertas bisa memengaruhi suasana hati dan emosi anak. Perubahan hormonan ini juga bisa meningkatkan risiko depresi, terlebih ketika anak kurang pandai dalam mengelola emosinya. Pasang surut suasana hati anak, sangat mungkin membuat anak lebih mudah mengalami masalah terkait suasana hatinya.
Advertisement
Stres dan Trauma
Peristiwa traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, pengalaman menyakitkan, atau konflik keluarga bisa menjadi pemicu depresi pada anak. Bullyan yang mungkin diterima anak baik di lingkungan keluarga, sekolah atau masyarakat, juga akan semakin meningkatkan risiko depresi ini. Sikap orangtua yang terlalu keras, menuntut anak secara berlebih dan sering membanding-bandingkan anak, juga bisa memicu stres serta trauma penyebab depresi.
Mengidap Gangguan Kesehatan Mental
Gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan makan, atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), sangat erat kaitannya dengan risiko depresi. Para ahli percaya jika masalah kesehatan mental ini bisa memicu munculnya gejala depresi pada anak. Bahkan saat usia anak masih sangat belia.
Advertisement
Faktor Lingkungan dan Kurangnya Dukungan Sosial
Lingkungan yang tidak mendukung, tekanan akademik yang tinggi, bullying di sekolah, atau ketidakstabilan dalam rumah tangga bisa menjadi pemicu depresi pada anak. Kurangnya dukungan dari keluarga atau lingkungan sosial juga memicu meningkatnya risiko depresi yang lebih parah.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak unik dan memiliki kelebihan masing-masing dalam dirinya. Mengenai depresi yang dialaminya, ini bisa dipengaruhi oleh kombinasi berbagai faktor. Mengidentifikasi dan menangani penyebab depresi pada anak memerlukan pendekatan yang komprehensif serta kerja sama antara orang tua, ahli kesehatan mental, dan lingkungan sosial anak.
Ketika orangtua mendeteksi adanya risiko depresi pada anak, cobalah untuk lebih sabar, tenang dan bijaksana dalam mengasuh pun mendidiknya. Bagaimana pun, peran orangtua sangat penting dan utama untuk menekan risiko ini pada anak-anak.