Fimela.com, Jakarta Fimela Day 2023 memasuki hari kedua, di hari Sabtu (25/11/2023). Di hari kedua, Fimela Day 2023 dipenuhi acara menarik, termasuk talkshow bersama pasangan suami-istri beda kewarganegaraan, Chef Daehoon dan Julia Prastini.
Pasangan multikultur selalu menarik untuk dibahas, karena tak bisa dipungkiri bahwa sampai sekarang, masih banyak orang Indonesia yang ingin berpasangan dengan seseorang yang berbeda kewarganegaraan. Chef Daehoon dan Julia Prastini berbagi cerita dan pengalaman mereka berumah tangga hingga memiliki anak, selama 3 tahun menikah, sebagai pasangan multikultur.
Daehoon adalah pria Korea, yang orangtuanya sudah pindah ke Indonesia sejak tahun 2002. Ia fasih berbahasa Indonesia, di mana ia mengakui tidak ada kesulitan untuk berinteraksi dengan orang-orang di Indonesia, terutama dengan sang istri.
Advertisement
Berbeda dengan sang istri, Julia, yang tidak fasih berbahasa Korea. Tapi, bahasa tidak lantas menghentikan keduanya untuk mau saling memahami satu sama lain.
"Kita itu sebelum menikah, sudah bicara tentang banyak hal. Tentang anak mau gimana, tentang nantinya mau tinggal di mana, kewarganegaraan anak, semua itu udah diomongin sebelum menikah," cerita Julia.
Advertisement
Gaya parenting dari pasangan multikultur
Daehoon sendiri ternyata tak keberatan dengan gaya parenting yang dimiliki oleh Julia, di mana itu cukup berbeda dengan gaya parentingnya sendiri. Menurutnya, orang Indonesia terlalu membebaskan anak-anak mereka, yang tidak dilakukan para orangtua di Korea.
"Pertama kali punya anak, aku banyak melarang anakku untuk melakukan banyak hal, termasuk nggak boleh makan gula sebelum usianya 2 tahun. Tapi Julia itu bebas banget, seperti hujan-hujanan, main sampai kotor. Itu nggak akan dibolehin dengan orangtua di Korea," timpal Daehoon.
Tapi dari perbedaan gaya parenting ini jugalah, Daehoon belajar bahwa dengan memberikan anak kebebasan melakukan hal-hal yang disukainya, anak bisa belajar banyak hal. Menurut Daehoon, anak bisa menjadi lebih mandiri ketika diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi hal-hal di sekitarnya.
Selain itu, Daehoon ternyata juga berharap kedua anaknya akan memilih untuk tinggal di Indonesia. Walaupun keduanya masih kecil, tapi Daehoon merasa anak-anak memiliki lebih banyak kesempatan memilih studi mereka sendiri saat berada di Indonesia, dibandingkan dengan di Korea.
"Sekolah di Korea itu 100% adalah untuk mempersiapkan kuliah. Di Indonesia nggak seperti itu, di sini ada lebih banyak pilihan. Tapi nanti ketika usianya sudah cukup, biar mereka memilih sendiri," lanjut Daehoon.
Pentingnya menjadi contoh yang baik bagi anak
Bagi Julia sendiri, tetap penting untuk membuat anak belajar bahasa, budaya, dan sejarah Korea. Ia tetap berkeinginan agar kedua anaknya memahami seluk beluk dari negara sang ayah.
"Kalau bahasa Korea, tetap kita ajari pelan-pelan, karena penting ya agar anak-anak juga bisa berbahasa Korea," jawab Julia.
Untuk agama, Daehoon adalah mualaf yang bagi Julia, Daehoon adalah pribadi yang mau belajar. Sedangkan Julia sendiri pernah mengenyam pendidikan selama 7 tahun di pesantren.
"Aku sih InsyaAllah sudah memiliki basic agama yang cukup baik karena pernah di pesantren selama 7 tahun dan suamiku itu mualaf yang mau banyak belajar. Kalau mau ngajarin anak, kita sendiri sebagai orangtua juga harus bisa mencontohkan lebih dulu," tutup Julia.
Daehoon menutup perbincangan seru di talkshow Fimela Day 2023 hari ke-2 ini dengan memberi tips bagi Sahabat FIMELA yang ingin memiliki pasangan beda kewarganegaraan. Menurutnya, tetap jadilah diri sendiri dan jangan terlalu memaksakan diri.
"Jujur, aku yang suka Julia duluan. Karena Julia melihat aku sebagai seorang manusia, bukan karena aku orang Korea. Aku dan beberapa teman orang Korea kadang juga berpikir kalau tiba-tiba ada orang yang dekat-dekat, apakah karena kita orang Korea atau kenapa? Jadi, tetaplah jadi diri sendiri, kalau jodoh, pasti bertemu," tutup Daehoon.