Fimela.com, Jakarta Usia anak-anak merupakan fase di mana anak suka sekali bermain dan sedang aktif-aktifnya. Lincahnya tingkah laku anak-anak sering kali menyebabkan kepala anak terbentur sudut, tepian, tiang, dinding, lantai, dan sebagainya. Hal ini umum dialami anak-anak khususnya di bawah usia 4 tahun, sebab pada masa ini anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sehingga mereka gemar mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
Sistem koordinasi dan keseimbangan tubuh anak yang belum sempurna menyebabkannya rentan terjatuh dan terbentur. Namun, hal tersebut juga perlu diperhatikan. Kepala adalah bagian tubuh yang melindungi otak. Terutama pada anak, struktur tulang tengkoraknya belum sekeras orang dewasa sehingga dapat menimbulkan efek yang berbahaya jika benturannya terlalu keras.
Oleh karena itu, orangtua perlu berhati-hati dan mengawasi anak saat bermain agar tidak mengalami cedera atau benturan di kepala. Terkadang, hal tersebut memang sulit dihindari dan terjadi secara spontan. Apabila anak mengalami benturan di kepalanya, orangtua harus memerhatikan beberapa hal untuk memastikan seberapa parah cedera yang dialami anak dan bisa mengambil tindakan segera.
Advertisement
Advertisement
1. Lihat kesadaran anak
Ketika anak baru saja mengalami benturan di kepalanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah periksa kesadaran anak. Jika anak masih dalam keadaan sadar dan bisa diajak bicara, ibu tidak perlu terlalu khawatir. Tenangkan dan hibur anak, pastikan anak beristirahat. Jika terdapat luka, bersihkan dengan air mengalir kemudian beri obat atau tutup luka untuk mencegah infeksi. Jika terdapat memar atau benjolan, kompres kepala anak dengan es batu atau air dingin yang dibungkus handuk untuk mengurangi bengkak dan rasa nyeri di kepala. Apabila tak sadarkan diri, coba sadarkan anak dengan memanggil namanya atau menepuk tubuhnya.
2. Periksa pernapasan anak
Bila anak tetap tak sadarkan diri, periksa pernapasan anak selama 10 detik. Jika tidak bernapas, segera berikan pertolongan pertama untuk anak yang tidak sadarkan diri sambil memanggil ambulans atau membawa anak ke fasilitas kesehatan. Apabila anak tetap bisa bernapas dengan baik, baringkan anak dengan posisi menyamping sambil menunggu ambulans, dan tetap periksakan anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk diperiksa lebih lanjut oleh dokter.
3. Ada tidaknya pendarahan dan gejala lainnya
Jika anak tampak bingung, disorientasi, tidak sadarkan diri, atau cedera kepala mengeluarkan darah, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapat bantuan medis. Apabila beberapa jam setelah terjadi benturan anak mengalami gejala lanjutan, seperti:
- Muntah-muntah
- Kejang-kejang
- Keseimbangan yang memburuk
- Kesadaran menurun
- Kehilangan ingatan
- Masalah pada indra
- Sakit kepala
- Pendarahan tak kunjung berhenti
Jangan tunda, segera bawa anak ke UGD untuk mendapatkan penanganan yang tepat, karena bisa saja benturan yang terjadi menyebabkan pendarahan di otak. Pantau terus keadaan anak setelah mengalami benturan.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesDesember