Fimela.com, Jakarta Mungkin sebagian besar orang tua belum mengenali istilah terrible two. Kelucuan seorang anak bisa sekejap hilang ketika dia memasuki fase tersebut. Fase terrible two merupakan istilah yang menggambarkan perubahan suasana hati dan perilaku seorang anak yang masuk usia 2 tahun dan cenderung negatif.
Fase tersebut biasa dikenali oleh orang tua sebagai perilaku yang mengubah sifat anak secara mendadak. Misalnya, ketika anak sedang asik bermain dengan mainannya, tidak lama kemudian si anak kesal dengan mainannya sendiri dan mengamuk. Dilansir dari whattoexpect.com, fase terrible two pada anak juga ditandai dengan emosi anak yang meledak, perubahan suasana hati yang cepat, serta perilaku impulsif lainnya yang sulit dikendalikan.
Bisa dibilang bahwa fase terrible two terjadi karena diusia tersebut anak masih bersifat egosentris dan merasa semua berpusat pada dirinya. Sederhananya, mereka ingin melakukan segala sesuatunya sendiri, tetapi harus mengikuti aturan orang tua. Terdapat beberapa alasan anak bertindak demikian, di antaranya yaitu pada usia tersebut anak sedang mengalami perubahan perkembangan yang besar, serta menandai perkembangan emosi pada anak.
Advertisement
Advertisement
Kapan fase terrible two terjadi?
Meskipun dinilai sebagai tindakan negatif yang muncul pada anak, tetapi fase terrible two merupakan hal yang normal dari perkembangan seorang anak usia dini karena dari fase tersebutlah seorang anak mengalami perubahan besar pada motorik, intelektual, sosial, dan emosionalnya.
Fase terrible two ini tidak mesti terjadi tepat diusia 2 tahun. Fase tersebut sudah bisa terlihat pada usia anak 1.5 tahun sampai dengan maksimal 4 tahun. Namun, ibu perlu mengenali fase tersebut sejak dini dan mengetahui cara penanganannya ketika anak memasuki fase tersebut.
Ketika fase terrible two tersebut muncul, orang tua khususnya ibu, harus tetap tenang dan bijak menghadapi perilaku si kecil. Berikut merupakan beberapa cara untuk orang tua mengatasi perilaku terrible two yang muncul secara tiba-tiba pada anak.
Cara Mengatasi Fase Terrible Two Anak
Atur Jadwal Makan yang Teratur
Perilaku moody pada anak berpeluang lebih tinggi ketika anak merasa lapar. Ketika mereka merasa lapar, tentunya mereka lebih mudah rewel dan tantrum. Oleh karena itu, orang tua khususnya ibu harus mengatur pola jadwal makan yang teratur agar anak tidak merasa demikian.
Jangan Berteriak atau Memukul
Tentu saja ketika seorang anak menjadi tantrum dan tidak mendengarkan perintah orang tua, amarah orang tua menjadi memuncak. Perasaan marah merupakan hal yang wajar, tetapi sebaiknya orang tua harus bisa mengendalikan amarah tersebut dengan tidak berteriak bahkan sampai memukul anak agar tidak meninggalkan trauma pada anak.
Biasakan Anak untuk Menentukan Pilihannya Sendiri
Fase terrible two merupakan ajang latihan bagi anak untuk bisa menentukan pilihannya sendiri. Sebagai orang tua kita harus mengawal mereka agar mereka tidak menjadi manja. Orang tua menjadi pihak yang menawarkan pilihan baik kepada anak, sehingga pilihan apapun oleh anak itu merupakan kebebasannya tersendiri.
Puji Perilaku Baik Anak
Ketika anak melakukan sesuatu yang baik, orang tua sebaiknya jangan acuh terhadap perilaku tersebut. Meskipun terlihat sepele, tetapi dengan memuji anak, rasa percaya diri dan keberanian mereka akan tumbuh.
Alihkan Perhatian dan Tetap Konsisten Terhadap Aturan
Anak yang tiba-tiba mengamuk, bahkan di depan khalayak umum biasanya membuat seorang ibu menjadi luluh dan memberikan apa yang mereka mau. Sebaiknya, tindakan tersebut dihindari karena sang anak akan merasa menang dari orang tua sehingga berpotensi melakukan hal yang sama dikemudian hari. Sebagai orang tua, tetaplah konsisten terhadap aturan-aturan yang baik untuk anak dan alihkan perhatian mereka ke sesuatu yang lain agar sifat tantrum anak bisa mereda.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesDesember