Fimela.com, Jakarta Obesitas adalah akumulasi lemak abnormal yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas sering kali terjadi pada anak di masa sekolah dasar dan biasanya dapat berlanjut hingga dewasa. Pengaruh utama obesitas pada anak berasal dari pola makan dan gaya hidup keluarga. Untuk mengetahui obesitas pada anak bisa dilakukan dengan cara menghitung indeks massa tubuh (BMI).
Kondisi obesitas pada anak perlu diwaspadai dan segera ditangani, sebab lambat laun kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan serius, baik fisik maupun mental anak. Dilansir dari niddk.nih.gov, beberapa masalah kesehatan lanjutan yang dapat terjadi jika anak menderita obesitas, seperti penyakit jantung, stroke, masalah pernapasan, diabetes, hipertensi, kolesterol, nyeri sendi, sleep apnea, hingga masalah kesehatan mental seperti rendah diri, depresi, dan gangguan makan.
Agar anak terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang lebih serius dan memiliki hidup yang lebih berkualitas, obesitas pada anak harus segera dicegah dan ditangani. Salah satunya dengan menerapkan pola makan yang sehat dengan gizi seimbang pada anak.
Advertisement
Advertisement
Pengaturan Pola Makan Anak Obesitas
Hal yang bisa dilakukan untuk mengatur pola makan anak dengan obesitas adalah dengan mengubah kebiasaan keluarga dengan pola hidup sehat, sebab anak mengikuti kebiasaan orangtuanya. Anak yang mengalami obesitas akan lebih mudah mencapai berat badan sehat jika seluruh keluarga melakukan perubahan gaya hidup sehat.
Dilansir dari betterhealth.vic.gov.au, berikut beberapa tips mengatur pola makan anak yang yang obesitas:
- Batasi makanan yang tinggi lemak atau gula. Beralihlah ke makanan olahan susu versi rendah lemak, seperti susu, keju, dan yoghurt.
- Pilihlah sereal sarapan rendah lemak, rendah gula, gandum utuh dengan susu rendah lemak dan beberapa buah.
- Sediakan camilan yang sehat. Buah-buahan dan sayuran merupakan camilan yang sangat baik.
- Kurangi minuman tidak sehat, jangan membeli minuman ringan yang manis-manis. Anjurkan anak lebih banyak minum air putih dan sedikit susu rendah lemak.
- Makan lebih banyak sayur. Kreasikan menu makanan anak dengan menambahkan sayur. Misalnya, tambahkan wortel dan zucchini ke dalam saus lasagna atau spageti.
- Tawarkan porsi yang lebih kecil. Kurangi 10 atau 20 persen porsi makan anak dari waktu ke waktu dapat membuat perbedaan yang signifikan.
- Batasi makanan cepat saji, karena seringkali lebih tinggi garam dan lemaknya dibandingkan makanan rumahan.
- Jadikan waktu makan sebagai waktu yang membahagiakan. Nikmati waktu makan bersama kapan pun memungkinkan. Libatkan semua orang dalam menyiapkan makanan sehat bersama.
- Minta keluarga besar untuk turut membantu, ajak orang rumah untuk tidak memberikan makanan yang tidak sehat kepada anak-anak.
Menu Makanan Obesitas
Berikut 5 pilihan menu diet yang bisa dicoba untuk menurunkan berat badan anak:
Dada ayam
Dada ayam menjadi salah satu menu diet untuk anak obesitas, sebab kandungan proteinnya yang cukup tinggi. Hindari kulit ayam karena mengandung lemak yang dapat memicu pertambahan berat badan anak.
Ikan salmon
Ikan salmon mengandung protein dan juga asam lemak omega 3 sehingga bisa membuat anak merasa kenyang lebih lama. Konsumsi salmon secara rutin dapat membantu menurunkan berat badan sekaligus meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak.
Telur
Telur rebus bisa menjadi pilihan menu sarapan untuk anak obesitas. Anak akan merasa kenyang lebih lama sehingga mengurangi keinginannya untuk makan berlebih. Selain itu, telur mengandung banyak manfaat yang baik untuk perkembangan anak.
Kentang
​Sebagai sumber karbohidrat, ibu dapat mengganti nasi dengan kentang. Kentang mengandung karbohidrat kompleks yang bisa membuat anak merasa kenyang lebih lama dn memiliki banyak kandungan nutrisi dibandingkan karbohidrat sederhana.
Sereal gandum
Gandum memiliki kandungan serat yang tinggi dan bisa membuat anak merasa kenyang lebih lama. Semangkuk sereal gandum dan susu rendah lemak bisa menjadi menu cemilan sehat untuk anak.
Penulis: Maritza Samira
#BreakingBoundariesNovember