Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, memiliki anak yang cerdas adalah keinginan setiap orangtua. Banyak faktor yang memengaruhi kecerdasan anak, salah satunya dari sifat orangtua, termasuk sifat ayah. Ayah memiliki peranan yang penting dalam mendidik anak menjadi individu yang cerdas.
Meskipun mungkin seorang ayah terkadang terlihat seperti seorang yang konyol atau suka bercanda, keterlibatan aktif seorang ayah dalam kehidupan anak dapat berdampak positif pada perkembangan anak, terutama selama tahun pertama kehidupan anak. Dilansir dari Child Crisis Arizona, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang memiliki ayah yang terlibat aktif dalam tahun-tahun pertama kehidupan mereka memiliki kinerja yang lebih baik dalam penilaian perkembagan kognitif dan menunjukkan kapasitas yang lebih tinggi dalam hal rasa ingin tahu dan eksplorasi. Selain itu, anak-anak yang dibesarkan dengan ayah yang aktif cenderung memiliki nilai yang lebih tinggi dalam tes verbal dan matematika.
Dilansir dari Jai Institute of Parenting, sifat ayah sangat penting dalam perkembangan pendidikan anak. Ayah yang terlibat aktif dalam pendidikan anak-anak mereka memberikan stimulasi intelektual. Mereka merangsang rasa ingin tahu, pemikiran kritis, dan kreativitas pada anak-anak, yang memiliki dampak jauh terhadap kemampuan kognitif anak-anak dan potensi pembelajaran seumur hidup mereka. Selain itu, keterlibatan ayah juga dapat membantu anak-anak mengembangkan kecerdasan emosionalnya.
Advertisement
Nah, itulah pentingnya kehadiran ayah terhadap anak. Dengan ayah yang terlibat aktif dalam kehidupan anak, anak akan mengadaptasi sifat ayah yang mana dapat berpengaruh dalam membangun kecerdasan anak. Berikut adalah beberapa sifat ayah yang dapat memengaruhi kecerdasan anak.
Advertisement
1. Rasa Empati
Anak-anak dapat belajar tentang empati dan hubungan emosional dari kedua orangtua, sehingga kualitas interaksi antara anak-anak dan ayah mereka juga memiliki pengaruh besar dalam perkembangan empati anak-anak. Sifat empati yang ditunjukkan ayah kepada anak-anaknya dapat membantu membangun kecerdasan emosional anak.
Saat anak-anak mampu membangun rasa empati yang ada dalam dirinya, artinya kecerdasan emosional mereka mulai terbentuk. Kecerdasan emosional ini penting sebagai landasan untuk mengontrol diri dan membangun hubungan emosional dengan orang-orang lain, termasuk orangtuanya sendiri. Ketika anak-anak merasa lebih terhubung, aman, dan terbuka dengan kita sebagai orang tua, mereka cenderung lebih mungkin mendengarkan nasihat, pelajaran, dan batasan yang kita berikan kepada mereka.
2. Pendengar yang Baik
Sifat ayah yang mampu menjadi pendengar yang baik dapat berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Ayah yang secara aktif mendengarkan dan memberikan perhatian penuh anak-anaknya dapat menciptakan lingkungan di mana anak-anak merasa didengar dan diterima. Mendengarkan dengan aktif melibatkan menjaga kontak mata, memberikan isyarat verbal dan non-verbal yang menunjukkan keterlibatan, dan mengajukan pertanyaan terbuka untuk mendorong anak-anak berbicara lebih banyak. Ini membantu dalam membangun hubungan yang lebih kuat antara ayah dan anak dan memungkinkan anak-anak untuk merasa lebih nyaman dalam berbicara tentang pemikiran dan perasaan mereka.
Advertisement
3. Supportif
Menjadi ayah yang supportif sangat penting dalam membantu membangun kecerdasan anak. Dukungan emosional yang diberikan seorang ayah kepada anaknya adalah hal yang sangat berharga. Dilansir dari Child Crisis Arizona, anak-anak yang memiliki ayah yang supportif cenderung memiliki rasa harga diri yang tinggi dan umumnya lebih bahagia dan percaya diri.
Dengan membantu anak-anak memahami seberapa berharga dan dicintainya mereka, mereka dapat mengatasi tantangan dalam hidup mereka dengan lebih baik. Selain itu, kemampuan pengambilan keputusan anak-anak juga menjadi lebih baik dalam situasi sosial dan emosional ketika ayah menunjukkan dukungannya.
Penulis; Denisa Aulia
#BreakingBoundaries