Fimela.com, Jakarta Penyebab keguguran dapat terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya stres yang berlebih. Keguguran atau abortus spontan adalah kematian janin dalam kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Setidaknya 10–20 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.
Tanda-tanda utama keguguran adalah perdarahan dari vagina dan nyeri perut yang tak biasa. Namun, kedua kondisi tersebut tidak spesifik menandai kematian pada janin, sehingga perlu adanya pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement
BACA JUGA
Keguguran dapat terjadi karena berbagai alasan medis dan banyak di antaranya tidak bisa dikendalikan. Tetapi dengan mengetahui faktor-faktor risiko, tanda-tanda, dan sebab-sebab dapat membantu kamu untuk lebih memahami penyebab keguguran dan membantu kamu untuk mengantisipasi hal tersebut.
Untuk lebih jelasnya, berikut Fimela.com akan mengulas 7 penyebab keguguran yang paling umum, mulai dari riwayat kesehatan hingga pengaruh gaya hidup. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Advertisement
Adanya Masalah pada Kromosom
Penyebab keguguran pada ibu hamil yang pertama adalah akibat ada masalah pada kromosom. Kromosom adalah kumpulan dari DNA. Kromosom berisi serangkaian informasi terperinci yang mengendalikan berbagai faktor di tubuh bayi, mulai dari bagaimana sel-sel tubuh berkembang hingga warna mata seperti apa yang dimiliki bayi.
Pada beberapa kasus, ibu hamil memiliki masalah pada kromosom bayi yang dikandungnya. Hal ini bisa terjadi pada saat pembuahan. Biasanya, kelainannya adalah janin menerima terlalu banyak atau tidak cukup kromosom. Sebenarnya alasan bagaimana kelainan kromosom ini bisa terjadi belum dapat dipastikan, tetapi ini dapat menyebabkan janin tidak akan dapat berkembang secara normal, yang bisa mengakibatkan keguguran.
Riwayat Kesehatan yang Buruk
Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah riwayat kesehatan sang ibu. Kesehatan ibu hamil adalah hal yang sangat penting. Riwayat penyakit yang dimiliki ibu hamil secara tidak langsung dapat mempengaruhi janin yang ada di dalam kandungannya.
Beberapa riwayat penyakit kronis dapat meningkatkan risiko keguguran pada trimester kedua, terutama jika kondisi tersebut tidak dirawat atau dikendalikan dengan baik. Beberapa penyakit yang perlu diperhatikan adalah diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, dan sindrom antifosfolipid.
Advertisement
Gaya Hidup Ibu Hamil
Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah gaya hidup ibu hamil yang buruk. Kebiasaan kamu sebagai calon ibu dapat meningkatkan risiko keguguran. Berikut adalah beberapa kebiasaan ibu hamil yang berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang:
a. Merokok
b. Minum alkohol
c. Menggunakan obat-obatan terlarang
Obesitas atau Berat Badan Kurang
Obesitas dapat meningkatkan risiko keguguran pertama dan selanjutnya. Perempuan dengan indeks massa tubuh (BMI) rendah sebelum hamil juga berisiko tinggi mengalami keguguran. Dalam sebuah studi kasus, wanita dengan berat badan kurang memiliki risiko mengalami keguguran 72 persen lebih mungkin selama 3 bulan pertama kehamilan, dibandingkan wanita dengan berat badan sehat.
Advertisement
Bahaya Lingkungan
Selain beberapa masalah yang berasal dari dalam tubuh sang ibu hamil, risiko keguguran juga dapat disebabkan oleh lingkungan sekitar. Misalnya saja ibu yang sedang hamil berada di lingkungan yang banyak perokok aktifnya dan hal ini terjadi dalam waktu yang lama. Selain itu, zat-zat tertentu di lingkungan dan di rumah atau di tempat kerja juga dapat membuat kehamilan berisiko keguguran.
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah suatu kondisi di mana indung telur lebih besar dari normal. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormon di ovarium.
PCOS dikenal sebagai penyebab utama infertilitas karena dapat menurunkan produksi telur. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa itu mungkin juga terkait dengan peningkatan risiko keguguran pada wanita subur.
Advertisement
Serviks yang Melemah
Penyebab keguguran pada ibu hamil yang lainnya adalah akibat serviks yang melemah. Dalam beberapa kasus pada ibu hamil, otot leher rahim (leher rahim) lebih lemah dari biasanya. Ini dikenal sebagai serviks yang melemah atau inkompetensi serviks.
Serviks yang melemah dapat disebabkan oleh cedera sebelumnya pada daerah ini, biasanya setelah prosedur pembedahan. Kelemahan otot dapat menyebabkan leher rahim terbuka terlalu dini selama kehamilan dan dapat menyebabkan keguguran.