Masa kehamilan merupakan masa yang rentan karena kandungan perlu dijaga sampai tiba masanya untuk melahirkan. Salah satu kondisi yang sering dialami oleh ibu hamil ialah obesitas atau kelebihan berat badan saat hamil, tentunya hal ini akan berakibat buruk pada kesehatan maupun kandungan.
Berbagai kerentanan pun dapat terjadi jika ibu hamil dalam kondisi kelebihan berat badan, bahkan sampai bisa menyebabkan keguguran dalam risiko yang lebih fatal. Hal ini perlu menjadi perhatian, meskipun ibu hamil banyak mengidam makanan saat hamil, tetapi sebaiknya tidak berlebihan.
Advertisement
BACA JUGA
Masa kehamilan bukan berarti memperbolehkan ibu hamil untuk bebas mengidam makanan yang ia suka lalu mengonsumsinya tanpa batas, melainkan justru semakin memastikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi agar ibu dan bayi senantiasa dalam kondisi sehat.
Untuk informasi agar para ibu hamil memerhatikan kondisi berat badan, kali ini Fimela.com akan mengulas 5 risiko kelebihan berat badan pada masa kehamilan, salah satunya bisa sebabkan keguguran. Dilansir dari Liputan6.com, simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Advertisement
Mengalami Diabates Gestasional
Risiko kelebihan berat badan saat hamil yang pertama adalah mengalami diabetes gestasional. Diabetes gestasional merupakan diabetes yang baru ditemukan atau didiagnosis saat kehamilan.
Perempuan yang mengalami diabetes gestasional lebih berisiko mengalami diabetes setelah masa kehamilan usai. Diabetes ini juga mungkin diturunkan kepada anaknya. Selain itu, diabetes gestasional dapat meningkatkan kemungkinan ibu melahirkan melalui proses operasi caesar.
Kondisi Bayi Mengalami Makrosomia
Risiko kelebihan berat badan saat hamil yang kedua ialah risiko bayi lahir dalam kondisi makrosomia. Makrosomia merupakan kondisi ketika bayi berukuran lebih besar dari normal. Hal ini dapat meningkatkan risiko cedera pada bayi saat proses persalinan. Di samping itu, bayi yang lahir dengan kelebihan kadar lemak lebih berisiko mengalami obesitas pada kemudian hari.
Itulah beberapa risiko kelebihan berat badan saat hamil yang perlu diperhatikan lagi. Perempuan yang kelebihan berat badan atau mengalami obesitas disarankan untuk menurunkan berat badan sebelum memulai program hamil. Hal ini dilakukan untuk menghindari komplikasi akibat kelebihan berat badan saat hamil.
Advertisement
Mengalami Preeklamsia
Preeklamsia merupakan kondisi ini ditandai dengan naiknya tekanan darah (hipertensi), adanya protein dalam pemeriksaan urine (proteinuria), dan retensi cairan (edema) yang bisa ditemukan di kaki, tangan, mata, atau wajah, setelah masa kehamilan mencapai 20 minggu.
Ada kemungkinan mengalami gagal ginjal atau hati. Risiko mengalami kejang dan strok juga dapat dialami. Tentu saja hal ini amat memengaruhi kehamilan dan juga kelahiran, oleh karena itu para ibu hamil dianjurkan untuk menjaga pola hidup sehat dengan menjaga berat badan.
Risiko Kelainan Bawaan
Risiko kelebihan berat badan saat hamil yang keempat ialah kelainan bawaan pada janin. Bayi yang lahir dari ibu yang obesitas lebih berisiko mengalami kelainan bawaan, seperti cacat pada jantung maupun cacat pada saraf tulang belakang.
Tidak hanya itu, makin tinggi nilai IMT ibu hamil, makin meningkat pula risiko mengalami kelahiran mati pada bayi. Maka dari itu, kenaikan berat badan yang berlebihan saat hamil tidak bisa dianggap sepele karena dapat membahayakan kondisi kandungan dan bayi yang baru lahir.
Advertisement
Risiko Keguguran Lebih Tinggi
Risiko kelebihan berat badan saat hamil yang kelima ialah menyebabkan risiko keguguran menjadi lebih tinggi. Alih-alih banyak mengonsumsi makanan saat hamil agar masa ngidam terlewati jutsru malah berdampak dengan kandungan itu sendiri hingga menyebabkan kegugran.
Keguguran bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya. Ibu hamil dengan obesitas lebih berisiko keguguran dibanding ibu hamil yang tidak obesitas. Jadi, risiko kelebihan berat badan saat hamil benar-benar harus diperhatikan.